Memahami Ayat Penyembuhan dalam Al-Quran

Jum'at, 07 Januari 2022 - 11:31 WIB
loading...
Memahami Ayat Penyembuhan dalam Al-Quran
Secara eksplisit Al-Quran menyebut kata syifaay yang tersusun dari kata dasar dengan suku kata syin-fa-ya sebanyak 8 kali. (Foto/Ilustrasi: Dok. SINDOnews)
A A A

Oleh: Mochammad Sa’dun Masyhur
Holistic Healing Consulting, Expert and Inventor Medical Quran

Secara eksplisit Al-Quran menyebut kata syifaay yang tersusun dari kata dasar dengan suku kata syin-fa-ya sebanyak 8 kali. Kata tersebut dipakai sebagai kata benda sebanyak 6 kali yaitu pada QS.3. Ali-Imran: 103, QS.9. At-Taubah: 109, QS.16. An-Nahl: 6, QS.17. Al-Isra: 82, QS. 10. Yunus: 57, dan QS.41. Fush-Shilat:44.

Secara harfiah kata dasar syifaay sebagai kata benda dapat dimaknai berkaitan dengan kesembuhan, pengobatan, perawatan, kesulitan, kesukaran, penetapan posisi, suapan, asupan, dosis obat, dll.



Adapun kata syifaay yang dipakai sebagai kata kerja sebanyak 2 kali, yaitu pada QS.9. At-Taubah:14 dan QS.42. Asy-Syuaraa':80.

Secara harfiah syifaay sebagai kata kerja dapat dimaknai sebagai memulihkan, memperoleh kembali, sembuh, pulih, mendapatkan kembali, menemukan kembali, menyelamatkan, mencapai, menang mendapat ganti, memulihkan kesehatan, menguatkan diri kembali, menyembuhkan, menjadi waras, mewaraskan, menghilangkan, mengawetkan, memperbaiki, menetapkan, mengurus, membetulkan, mengatur, memusatkan, merapikan, menyesuaikan, diservis, menservis, memutuskan, menyuap, memancangkan, memberi obat, memasang dengan kukuh, mendirikan, mempersiapkan, mengadakan, menyebabkan, mulai, memperdirikan, mengembalikan, memulangkan, memperbarui, dll.

Dalam pemahaman penulis yang sempit, dari delapan kata syifaay yang secara harfiah dapat dipahami berkaitan dengan penyembuhan ada enam yakni pada QS.16. An-Nahl: 6, QS.17. Al-Isra: 82, QS. 10. Yunus: 57, QS.41. Fush-Shilat:44, QS.9. At-Taubah:14 dan QS.42. Asy-Syuaraa':80.

Pertanyaan besar yang selama ini menjadi persoalan adalah bagaimana ayat tersebut dapat dipahami dan dipraktekan sebagai ayat penyembuhan.



Umumnya pemahaman dan praktik proses penyembuhan dalam kaitannya dengan ayat-ayat tersebut dilakukan dengan dibacakan dan ditiupkan.

Di sisi lain, karena proses penyembuhan berkaitan dengan tubuh secara fisik dan psikis, tampaknya, akan menjadi lebih menarik jika digunakan pisau analisis dalam perspektif anatomi dan fisiologi tubuh manusia. Dalam kaitan itu perlu kiranya untuk memahami kandungan ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dan mendalam.

Dalam kesempatan yang sempit ini, marilah bersama-sama mendalami ayat-ayat penyembuhan tersebut dalam perspektif anatomi dan fisiologi holistik sebagaimana yang diterangkan Al-Quran.

Dari enam ayat yang secara harfiah, dapat dipahami berkaitan dengan penyembuhan, terdapat beberapa ayat yang secara sangat saintifik menyebut bagian tubuh, yaitu pada QS.16. An-Nahl: 6, menyerbut bagian perut, serta pada QS. 10. Yunus: 57 dan QS.9. At-Taubah:14 yang menyebut bagian dada.

Sangat menarik karena penyebutan dua bagian tubuh tersebut dinyatakan dalam bentuk jamak, perut dinyatakan sebagai buthuun yang dapat dimaknai sebagai seluruh bagian perut. Sedangkan dada dinyatakan sebagai suduur, dapat dimaknai sebagai seluruh bagian dada.

Penyebutan dua bagian tubuh, seluruh bagian perut dan dada tersebut menjadi kunci untuk memahami anatomi dan fisiologi holistik menurut Al-Quran.

Setidaknya dari penyebutan terhadap dua bagian tubuh dalam kaitannya dengan ayat penyembuhan tersebut menjadi petunjuk penting, bahwa keseluruhan proses penyembuhan itu, berkaitan dengan dua bagian tubuh: seluruh bagian perut dan dada.



Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan awal, bahwa seluruh bagian perut dan dada merupakan bagian tubuh utama (main body) yang menentukan posisi dan berkedudukan sebagai pusat dari seluruh bagian tubuh lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya merupakan bagian tubuh pelengkap utama (extremitas main body) yang posisi dan kedudukannya tidak dapat dipisahkan dengan tubuh utama.

Kesimpulan awal ini dapat dijelaskan panjang lebar, singkatnya bahwa seseorang yang sakit atau tidak sempurna bagian tubuh lainnya, masih dapat hidup dan beraktivitas normal.

Sedangkan gangguan sakit atau penyakit pada dua bagian utama, seluruh bagian perut dan dada, akan dapat berakibat sangat fatal, kematian. Penjelasan lainnya tentang proses penyembuhan secara keseluruhan dapat dterangkan kemudian.

Harapan besar untuk memahami secara bersama-sama dan mendalam. Wallahua’lam bishowab.

*Penulis tinggal di Bogor: Mohon doa, sedang proses pemulihan kesehatan.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2398 seconds (0.1#10.140)