Istigfar dan Tobat Kunci Rezeki, Berikut Ini Dalilnya

Sabtu, 23 Maret 2024 - 13:14 WIB
Allah akan menjadikan untuknya kebun-kebun. Allah akan menjadikan untuknya sungai-sungai. Ilustrasi: SINDOnews
Dr Fadhl Ilahi menyebut beberapa nash (teks) Al-Qur’an dan Hadis yang menunjukkan bahwa istigfar dan tobat termasuk sebab-sebab rezeki dengan karunia Allah Ta’ala.

Salah satu nash yang dimaksud adalah apa yang disebutkan Allah Ta’ala tentang Nuh as yang berkata kepada kaumnya.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا﴿١٠﴾يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا﴿١١﴾وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا


Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. [ QS Nuh/71 :10-12]



Dalam kitab "Mafatih ar-Rizq fi Dhau’ al-Kitab was-Sunnah" yang diterjemahkan Ainul Haris Arifin, Lc menjadi "Kunci-Kunci Rizki Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah", Dr Fadhl Ilahi menjelaskan ayat-ayat tersebut menerangkan cara mendapatkan hal-hal berikut ini dengan istighfar.

Ampunan Allah terhadap dosa-dosanya. Berdasarkan firman-Nya:

إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا


Sesungghuhnya Dia adalah Maha Pengampun“.

Diturunkannya hujan yang lebat oleh Allah. Ibnu Abbas ra berkata (مِدْرَارًا) adalah (hujan) yang turun dengan deras.

Allah akan membanyakkan harta dan anak-anak, Dalam menafsirkan ayat (وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ ) Atha’ berkata: Niscaya Allah akan membanyakkan harta dan anak-anak kalian” (Tafsir Al-Bagawi)

Allah akan menjadikan untuknya kebun-kebun. Allah akan menjadikan untuknya sungai-sungai.



Imam Al-Qurthubi berkata: “Dalam ayat ini, juga yang disebutkan dalam ( QS Hud/11 : 3)

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ


Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhamnu dan bertobat kepada-Nya) adalah dalil yang menunjukkan bahwa istighfar merupakan salah satu sarana meminta diturunkannya rizki dan hujan” (Tafsir al-Qurtubi).

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata: ”Maknanya, jika kalian bertobat kepada Allah, meminta ampun kepadaNya dan kalian senantiasa menta’atiNya, niscaya Ia akan membanyakkan rizeki kalian menurunkan air hujan serta keberkahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air susu perahan untuk kalian, membanyakan harta dan anak-anak untuk kalian, menjadikan kebun-kebun yang di dalamnya bermacam-macam buah-buahan untuk kalian serta mengalirkan sungai-sungai diantara kebun-kebun itu (untuk kalian)”

Demikianlah, dan Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra juga berpegang dengan apa yang terkandung dalam ayat-ayat ini ketika beliau memohon hujan dari Allah Ta’ala.

Mutharif meriwayatkan dari Asy-Sya’bi: “Bahwasanya Umar ra keluar untuk memohon hujan bersama orang banyak. Dan beliau tidak lebih dari mengucapkan istighfar (memohon ampun kepada Allah) lalu beliau pulang. Maka seseorang bertanya kepadanya, ‘Aku tidak mendengar Anda memohon hujan’. Maka ia menjawab, ‘Aku memohon diturunkannya hujan dengan majadih langit yang dengannya diharapkan bakal turun hujan. Lalu beliau membaca ayat.

اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا﴿١٠﴾يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More