Ini Mengapa Iran Menjadi Negara Islam Kuat yang Mandiri

Sabtu, 20 April 2024 - 14:21 WIB


Kemandirian ini pula yang menjadi landasan kemajuan pesat Iran dalam meniti masa depan bangsanya. Telah diketahui, indenpendensi dan kemajuan sebuah bangsa sangat bergantung kepada keberhasilan dalam meraih kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Selama Iran diperintah oleh penguasa yang diktator dan ketergantungan kepada negara-negara Barat dalam segala hal, dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan di Iran mengalami stagnasi yang sangat parah selama hampir dua abad.

Setelah berhasil meraih kemenangan dalam revolusi, bangsa Iran kemudian bertekad kuat meraih keberhasilan lain di bidang ilmu pengetahuan dan mengejar berbagai ketertinggalan.

Prestasi para pemuda Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat dilihat dari berbagai kemenangan yang selalu diraih para pelajar Iran dalam olimpiade berbagai bidang, seperti olimpiade fisika, matematika dan kimia.

Demikian pula keberhasilan yang diraih oleh para penemu dan peneliti muda Iran, menunjukkan keberhasilan sistem pendidikan di Republik Islam Iran. Hal ini sangat jelas bahwa pengetahuan, teknologi dan kekuatan komunikasi, merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh sebuah negara yang ingin maju.



Kemajuan yang dicapai Iran dalam bidang ilmu dan teknologi sebenarnya sejalan dengan pandangan Islam yang sangat menekankan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting dalam kehidupan.

Itulah sebabnya, meskipun terus menerus mendapat serangan dari luar, baik berupa embargo, propaganda negatif maupun serangan budaya, Iran tetap teguh berusaha mengembangkan keilmuan anak-anak bangsanya.

Hasilnya, rakyat Iran yang semula sangat bergantung pada negara asing, akhirnya mampu memproduksi sendiri sebagian besar kebutuhan senjata, mesin dan barang-barang produksi lainnya.
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ اِحۡسَانًا‌ ؕ حَمَلَـتۡهُ اُمُّهٗ كُرۡهًا وَّوَضَعَتۡهُ كُرۡهًا‌ ؕ وَحَمۡلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوۡنَ شَهۡرًا‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرۡبَعِيۡنَ سَنَةً  ۙ قَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰٮهُ وَاَصۡلِحۡ لِىۡ فِىۡ ذُرِّيَّتِىۡ ؕۚ اِنِّىۡ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاِنِّىۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

(QS. Al-Ahqaf Ayat 15)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More