Pertempuran Nahawand Iran: Kisah Nu'man Syahid tapi Pasukan Muslim Menang
Senin, 22 April 2024 - 14:45 WIB
Begitu sengitnya pertempuran itu, yang tak pernah terdengar ada pertempuran lain semacam itu. Korban yang tewas di pihak pasukan Persia tidak sedikit, karena mereka memang mengerahkan pasukan yang begitu besar di samping pasukan Muslimin yang memang sudah mati-matian dalam pertempuran itu, sehingga bumi ini sudah benar-benar bermandikan darah.
Pertempuran itu makin sengit di tengah-tengah hujan darah, manusia dan kuda waktu itu banyak yang tergelincir karena permukaan tanah yang sudah jadi licin.
Nu'man bin Muqarrin Syahid
Matahari sudah condong ke arah peraduannya. Dalam pada itu Nu'man masih di atas kudanya dengan panji di tangan yang dikibaskibaskan ke kanan, maka dengan pedang pasukan Muslimin, batok-batok kepala para anggota pasukan Persia yang di sebelah kanan ikut berjatuhan.
Kemudian ia mengibaskannya ke arah kiri, maka ketika itu kepala-kepala pun itu bergelimpangan ke sebelah kiri.
Sementara ia menerobos jalan ke tengah-tengah musuh, tiba-tiba kudanya tergelincir di lapisan darah itu dan ia pun jatuh. Saat itu rupanya Allah telah berkenan mengabulkan doanya, dan di jalan Allah juga ia mati syahid.
Ketika itu anak panah telah mengenai tulang pinggulnya. Saudaranya, Nu'aim yang melihatnya ketika ia terjatuh segera menutupinya dengan kainnya, dan mengambil panji yang di tangannya lalu diserahkannya kepada Huzaifah bin Yaman.
Ia mengangkat panji itu menggantikan saudaranya dan memintanya jangan diberitahukan kepada yang lain supaya tidak timbul kegelisahan di kalangan anggota pasukan. Ia pergi ke tempat Nu'man lalu mengangkatnya.
Hingga waktu malam tiba pertempuran masih terus berkecamuk. Pasukan Muslimin terus menggempur dan menerkam musuh yang ada di depannya. Tatkala malam sudah gelap dan pasukan Persia sudah mulai tampak lelah, mereka terpukul mundur setelah menderita kekalahan. Tetapi mereka terhalang oleh pagar besi berduri yang ada di belakang mereka.
Melihat yang demikian pasukan Muslimin menggencarkan serangannya sehingga banyak mereka yang terbunuh. Ribuan mereka yang jatuh bergelimpangan seperti kambing yang dibantai. Mereka yang mundur sambil berusaha menghindari pagar duri itu, ternyata salah jalan, kemudian terjebak oleh sebuah parit yang dalam sekali.
Dibutakan oleh rasa ketakutan ditambah lagi malam yang gelap gulita, mereka terjerembab ke dalam parit bersama kudanya. Banyak sekali korban dalam peristiwa ini. Beberapa sejarawan memperkirakan sekitar 80.000, di luar mereka yang terbunuh dalam pertempuran, yang diperkirakan 30.000 orang.
Dengan demikian habislah angkatan bersenjata yang gegap gempita itu, yang dikumpulkan dari segenap penjuru Persia hendak mengusir pasukan Muslimin, tetapi yang kemudian terjadi pasukan Muslimin justru menggiring mereka ke sarang maut sebagai balasan, dan tak ada yang selamat dari mereka, kecuali yang melarikan diri.
Pertempuran itu makin sengit di tengah-tengah hujan darah, manusia dan kuda waktu itu banyak yang tergelincir karena permukaan tanah yang sudah jadi licin.
Nu'man bin Muqarrin Syahid
Matahari sudah condong ke arah peraduannya. Dalam pada itu Nu'man masih di atas kudanya dengan panji di tangan yang dikibaskibaskan ke kanan, maka dengan pedang pasukan Muslimin, batok-batok kepala para anggota pasukan Persia yang di sebelah kanan ikut berjatuhan.
Kemudian ia mengibaskannya ke arah kiri, maka ketika itu kepala-kepala pun itu bergelimpangan ke sebelah kiri.
Sementara ia menerobos jalan ke tengah-tengah musuh, tiba-tiba kudanya tergelincir di lapisan darah itu dan ia pun jatuh. Saat itu rupanya Allah telah berkenan mengabulkan doanya, dan di jalan Allah juga ia mati syahid.
Ketika itu anak panah telah mengenai tulang pinggulnya. Saudaranya, Nu'aim yang melihatnya ketika ia terjatuh segera menutupinya dengan kainnya, dan mengambil panji yang di tangannya lalu diserahkannya kepada Huzaifah bin Yaman.
Ia mengangkat panji itu menggantikan saudaranya dan memintanya jangan diberitahukan kepada yang lain supaya tidak timbul kegelisahan di kalangan anggota pasukan. Ia pergi ke tempat Nu'man lalu mengangkatnya.
Hingga waktu malam tiba pertempuran masih terus berkecamuk. Pasukan Muslimin terus menggempur dan menerkam musuh yang ada di depannya. Tatkala malam sudah gelap dan pasukan Persia sudah mulai tampak lelah, mereka terpukul mundur setelah menderita kekalahan. Tetapi mereka terhalang oleh pagar besi berduri yang ada di belakang mereka.
Baca Juga
Melihat yang demikian pasukan Muslimin menggencarkan serangannya sehingga banyak mereka yang terbunuh. Ribuan mereka yang jatuh bergelimpangan seperti kambing yang dibantai. Mereka yang mundur sambil berusaha menghindari pagar duri itu, ternyata salah jalan, kemudian terjebak oleh sebuah parit yang dalam sekali.
Dibutakan oleh rasa ketakutan ditambah lagi malam yang gelap gulita, mereka terjerembab ke dalam parit bersama kudanya. Banyak sekali korban dalam peristiwa ini. Beberapa sejarawan memperkirakan sekitar 80.000, di luar mereka yang terbunuh dalam pertempuran, yang diperkirakan 30.000 orang.
Dengan demikian habislah angkatan bersenjata yang gegap gempita itu, yang dikumpulkan dari segenap penjuru Persia hendak mengusir pasukan Muslimin, tetapi yang kemudian terjadi pasukan Muslimin justru menggiring mereka ke sarang maut sebagai balasan, dan tak ada yang selamat dari mereka, kecuali yang melarikan diri.
(mhy)