Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 82-83 Lengkap dengan Penjelasan

Senin, 03 Juni 2024 - 17:37 WIB
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 82-83 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru ketika membacanya. Foto ilustrasi/ist
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 82-83 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru ketika membacanya.

Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam kitab suci Al-Qur'an. Terdiri atas 83 ayat, surat ini termasuk golongan surat Makkiyah. Pada ulasan ini, kita akan membahas hukum tajwid Surat Yasin ayat 82-83 beserta penjelasannya.

Surat Yasin Ayat 82-83

اِنَّمَاۤ اَمۡرُهٗۤ اِذَاۤ اَرَادَ شَیْــٴً۬ــا اَنۡ يَّقُوۡلَ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ


Latin: Innamaa amruhuuu izaaa araada shai'an ai-yaquula lahuu kun fa-yakuun

Terjemahan: Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu.

فَسُبۡحٰنَ الَّذِىۡ بِيَدِهٖ مَلَـكُوۡتُ كُلِّ شَىۡءٍ وَّاِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ


Latin: Fa Subhaanal lazii biyadihii malakuutu kulli shai-inw-wa ilaihi turja'uun

Terjemahan: Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.

Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 82

اِنَّمَاۤ اَمۡرُ
(Innamaa amru)

Pertama, ada ghunnah. Alasannya karena terdapat nun bertasydid. Cara bacanya berdengung.

Lalu, terdapat mad jaiz munfashil karena ada mad thobi'i bertemu hamzah beda kalimat. Dibaca panjang bisa 4 atau 5 harakat.

Kemudian, ada juga izhar syafawi karena mim sukun bertemu huruf ro. Huruf mim dibacanya jelas.

اَرَادَ شَیْــٴً۬ــا
(araada shai'an a)

Pertama, ada ro tafkhim. Huruf ro dibaca takhim karena berbaris fathah.

Kemudian, terdapat mad thobi'i. Alasannya karena ada alif sebelumnya didahului fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

Lalu, ada mad iwadh apabila berhenti di akhir kalimat. Alasannya ada fathah tanwin yang diwaqafkan. Cara bacanya fathah tanwin diganti fathah dan dipanjangkan 2 harakat.

اَنۡ يَّقُوۡلَ
(ai-yaquula)

Terdapat hukum tajwid idgham bigunnah. Alasannya karena ada huruf nun sukun bertemu ya. Cara bacanya nun sukun dimasukkan ke huruf ya sambil berdengung.

Lalu, ada mad thobi'i. Alasannya karena ada wawu sukun yang didahului dhommah. Dibaca panjang 2 harakat.

لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ
(lahuu kun fa-yakuun)

Ada mad shilah qashirah, karena terdapat ha dhomir yang huruf sebelum dan sesudahnya hidup serta huruf setelahnya bukan hamzah. Dibacanya panjang 2 harakat.

Kemudian, ada ikhfa ausath. Alasannya karena nun sukun bertemu huruf fa. Dibacanya samar-samar sambil berdengung.

Pada akhir kalimat, ada mad aridh lissukun. Alasannya ada mad thobi'i bertemu huruf yang disukunkan karena waqaf. Dibaca panjang boleh 2,4 atau 6 harakat.

Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 83

فَسُبۡحٰنَ
(Fa Subhaana)

Pertama, ada qolqolah sughra. Alasannya karena huruf qolqolah ba. Dibaca memantul tetapi secara kecil.

Lalu, ada mad thobi'i karena fathah berdiri di atas huruf ha. Dibaca panjang 2 harakat.

الَّذِىۡ
(al lazii)

Ada alif lam syamsiah karena alif lam bertemu huruf syamsiah, yakni lam. Alif lam pertama tidak dibaca, namun langsung menuju yang kedua.

Kemudian, mad thobi'i. Alasannya karena ya sukun didahului kasrah. Dibaca panjang 2 harakat.

شَىۡءٍ وَّاِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ
(shai-inw-wa ilaihi turja'uun)

Pertama, ada idgham bigunnah. Alasannya ada kasrah tanwin bertemu huruf wawu. Dibacanya dengung.

Kemudian, ada harf lin karena terdapat ya sukun didahului fathah. Dibacanya lunak.

Pada ujung kalimat, ada mad aridh lissukun. Alasannya karena mad thobi'i bertemu huruf yang disukunkan. Dibaca panjang bisa 2, 4 atau 6 harakat.

Demikian ulasan mengenai hukum tajwid Surat Yasin ayat 82-83. Semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman, yakni:  Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya.  Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.  Dan dia benci kembali kepada kekufuran, seperti dia benci bila dilempar ke neraka

(HR. Bukhari No. 15)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More