Kisah Shalahuddin Al Ayyubi Mengambilalih Kota Hamash dan Humat

Sabtu, 22 Juni 2024 - 12:31 WIB
Ketika mereka tiba, salah seorang emir bernama Khamartakin -penguasa benteng Buqays- melihat mereka. Ia mengenal mereka karena bertetangga di kampung halamannya. Ia sering berkumpul dengan dan pergi berperang bersama mereka.

Ketika ia melihat mereka, ia berkata: “Apa yang bisa saya persembahkan untuk kalian, dan untuk urusan apa kalian datang?”

Mereka lalu melukainya dengan luka yang mengenaskan. Kemudian dibawalah seseorang untuk membunuh Shalahuddin, tetapi orang ini malah terbunuh. Lalu orang-orang Isma`iliyyah lainnya pun bertempur hingga terbunuh semuanya. Tinggallah Shalahuddin mengepung Halab sampai akhir Jumadil Akhir, dan kemudian pergi pada awal bulan Rajab.



Penyebab kepergian Shalahuddin adalah dikarenakan Uskup al-Shanjili -penguasa Tripoli- telah ditawan oleh Nuruddin `Ali Harem pada tahun 559 H. Ia berada di dalam penjara sampai tahun 570 H. Sa`duddin membebaskannya dengan uang jaminan sebesar 150.000 Dinar Suriah, dan tebusan seribu orang tawanan.

Ketika Uskup al-Shanjili sampai ke negerinya, bangsa Eropa menyambutnya dan memberinya ucapan selamat.

Bagi mereka, ia sangat penting daripada mata-mata mereka. Peristiwa ini bertepatan dengan kematian Marie pada awal tahun 570 H. Ia adalah raja terbesar mereka, pemberani, dan paling licik.

Ketika mati, ia meninggalkan seorang anak yang menderita sakit lepra, dan tidak mampu mengendalikan kerajaan. Bangsa Eropa mengangkatnya sebagai raja hanya sekadar sebagai simbol, bukan raja sesungguhnya. Uskup Raymond lah yang memegang kendali pemerintahan. Semua perintah dan wewenang berasal darinya.

Ia diminta oleh orang-orang Halab untuk berangkat menuju negeri-negeri yang telah jatuh ke tangan Shalahuddin, dan mengusirnya. Ia pun berangkat ke Hamash, dan tiba di sana pada tanggal 7 Rajab. Ketika ia sedang mempersiapkan rencananya, Shalahuddin mendengar berita ini.

Ia segera meninggalkan Halab dan tiba di Humat pada tanggal 8 Rajab, sehari sesudah kedatangan pasukan Eropa di kota Hamash. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya ke al-Rastan. Tatkala pasukan Eropa mendengar tentang mendekatnya posisi Shalahuddin, mereka meninggalkan Hamash.



Shalahuddin akhirnya tiba di kota Halab, dan mengepung benteng kota hingga bisa menguasainya pada tanggal 21 Sya`ban 570 H. Sebagian besar negeri Syam telah jatuh ke tangan Shalahuddin. Setelah menguasai Hamash, Shalahuddin segera bergerak menuju Ba`labak.

Di sana ada seorang pelayan bernama Yuman. Ia adalah seorang gubernur pada masa pemerintahan Nuruddin. Shalahuddin membumi-hanguskan kota ini. Lalu datanglah orang-orang yang meminta perlindungan kepadanya.

Shalahuddin pun memberikan jaminan keamanan dan ketentraman bagi mereka, dan akhirnya benteng kota diserahkan kepadanya pada tanggal 14 Ramadan tahun tersebut.
(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَكَذٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيۡنَ الۡاِنۡسِ وَالۡجِنِّ يُوۡحِىۡ بَعۡضُهُمۡ اِلٰى بَعۡضٍ زُخۡرُفَ الۡقَوۡلِ غُرُوۡرًا‌ ؕ وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوۡهُ‌ فَذَرۡهُمۡ وَمَا يَفۡتَرُوۡنَ
Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan.

(QS. Al-An'am Ayat 112)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More