Pengin Rumah Penuh Keberkahan? Lakukan 3 Amalan Utama Ini
Minggu, 23 Juni 2024 - 05:15 WIB
“Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat salat kalian, jangan jadikan ia sebagai kuburan” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Dalam kitab Syarh Shahih Muslim, Imam An Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan, makna salat dalam hadits ini adalah salat sunnah. Sehingga maknanya, kerjakanlah salat-salat sunnah kalian di rumah. Jangan jadikan seperti kuburan yang kosong dari ibadah shalat.
“Dan Kami turunkan Adz-Dzikr (Al-Qur’an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan,” (QS. An-Nahl).
Bahkan Imam An Nawawi dalam kitab At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an menyebutkan bahwa membaca Al Qur’an lebih utama dari seluruh lafadz-lafadz zikir. (Kitab At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an).
Selain sebagai bentuk zikir, membaca Al Qur’an di rumah berfungsi mengusir syaitan berserta keburukan yang dibawanya dari rumah. Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah engkau jadikan rumahmu seperti pekuburan, sesungguhnya syaitan lari tunggang langgang dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah.” (HR. Muslim)
Dengan memperbanyak membaca Al Qur’an, menghafalnya, mentadabburi ayat-ayatnya di dalam rumah maka seorang muslim telah menjalankan perintah Nabi shallahu’alaihi wa sallam untuk menjadikan rumah sebagai tempat zikir.
Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah.
Beliau bersabda :
”Jika Engkau melewati taman-taman surga maka singgahlah!”
Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah! Apakah taman-taman surga itu?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
"Yaitu majelis-majelis zikir.” (HR. Ahmad)
Sehingga ketika, penghuni rumah menjadikan rumah sebagai tempat belajar, pengajian, atau kepala rumah tangga mengajarkan istri, anak dan saudara-saudaranya satu dua ayat, satu dua hadis Nabi shallahu’alaihi wasallam, mengajarkan halal-haram, perintah-larangan maka ia telah menjadikan rumah sebagai tempat zikir.
Dalam kitab Syarh Shahih Muslim, Imam An Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan, makna salat dalam hadits ini adalah salat sunnah. Sehingga maknanya, kerjakanlah salat-salat sunnah kalian di rumah. Jangan jadikan seperti kuburan yang kosong dari ibadah shalat.
2. Zikir juga berarti membaca Al Qur’an.
Membaca Al Qur’an pun bagian dari amalan dzikrullah. Karena Allah menyifati Al Qur’an dengan Adz Dzikir (pengingat). Allah Ta’ala berfirman:وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلذِّكۡرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيۡهِمۡ وَلَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan Kami turunkan Adz-Dzikr (Al-Qur’an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan,” (QS. An-Nahl).
Bahkan Imam An Nawawi dalam kitab At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an menyebutkan bahwa membaca Al Qur’an lebih utama dari seluruh lafadz-lafadz zikir. (Kitab At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an).
Selain sebagai bentuk zikir, membaca Al Qur’an di rumah berfungsi mengusir syaitan berserta keburukan yang dibawanya dari rumah. Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:
لا تَجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ البَيْتِ الذِيْ تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ البَقَرَةِ
“Janganlah engkau jadikan rumahmu seperti pekuburan, sesungguhnya syaitan lari tunggang langgang dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah.” (HR. Muslim)
Dengan memperbanyak membaca Al Qur’an, menghafalnya, mentadabburi ayat-ayatnya di dalam rumah maka seorang muslim telah menjalankan perintah Nabi shallahu’alaihi wa sallam untuk menjadikan rumah sebagai tempat zikir.
Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah.
3. Bermajelis ilmu
Aktivitas mempelajari ilmu agama di rumah adalah juga bagian dari amalan zikir. Karena Nabi shallahu’alaihi wa sallam menamakan majelis ilmu dengan majelis zikir.Beliau bersabda :
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الجَنَّةِ فَارْتَعُوْا
”Jika Engkau melewati taman-taman surga maka singgahlah!”
Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah! Apakah taman-taman surga itu?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
حِلَقُ الذِّكْرِ
"Yaitu majelis-majelis zikir.” (HR. Ahmad)
Sehingga ketika, penghuni rumah menjadikan rumah sebagai tempat belajar, pengajian, atau kepala rumah tangga mengajarkan istri, anak dan saudara-saudaranya satu dua ayat, satu dua hadis Nabi shallahu’alaihi wasallam, mengajarkan halal-haram, perintah-larangan maka ia telah menjadikan rumah sebagai tempat zikir.
Lihat Juga :