Niat Mandi Nifas dan Wiladah Setelah Melahirkan dan Tata Caranya
Jum'at, 12 Juli 2024 - 22:29 WIB
7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyur air. Dimulai dari sisi kanan lalu lanjutkan ke tubuh sisi kiri
8. Saat menjalankan tata cara mandi wajib setelah haid, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan
Setelah darah yang keluar berhenti, seorang wanita diwajibkan untuk mandi junub meskipun bayi yang dilahirkan dalam keadaan meninggal. Sementara itu, bila seorang wanita tidak mengalami nifas setelah melahirkan, diwajibkan pula untuk mandi junub.
Sebab sebagian ulama berpendapat bahwa 'illat atas wajib mandinya wanita melahirkan pada hakikatnya adalah keluarnya mani. Meskipun konteks dalam melahirkan adalah seorang bayi.
Jangan sampai wanita tersebut melaksanakan mandi wiladah dan berimbas buruk pada kesehatan. Jika sudah diizinkan untuk mandi, maka ia harus segera melakukannya.
Latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anil wilaadati lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar sebab wiladah karena Allah Ta'ala."
1.Mencuci tangan sebanyak 3 kali
2.Membersihkan kemaluan dan kotoran dengan tangan kiri
3. Mencuci tangan lagi setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkannya ke lantai atau menggunakan sabun
4.Berwudhu seperti hendak salat
5.Menyiramkan air ke atas kepala sebanyak 3 kali
6.Mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga pangkal rambut atau kulit kepala sembari menggosok-gosoknya
7. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi kanan sebelum ke sisi kiri
Terkait mandi wiladah, nifas, dan haid ada beberapa tambahan. Salah satunya menggunakan sabun, hal ini sesuai dengan hadits dari Aisyah RA yang bertanya pada Nabi SAW tentang mandinya wanita setelah haid. Beliau menjelaskan,
"Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian siramkan air pada kepala, gosoklah agak keras hingga mencapai akar rambut. Kemudian, siramkan lagi air pada kepala. Kemudian, ambillah kapas bermisik, lalu bersucilah dengannya," (HR Bukhari dan Muslim).
8. Saat menjalankan tata cara mandi wajib setelah haid, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan
Setelah darah yang keluar berhenti, seorang wanita diwajibkan untuk mandi junub meskipun bayi yang dilahirkan dalam keadaan meninggal. Sementara itu, bila seorang wanita tidak mengalami nifas setelah melahirkan, diwajibkan pula untuk mandi junub.
Sebab sebagian ulama berpendapat bahwa 'illat atas wajib mandinya wanita melahirkan pada hakikatnya adalah keluarnya mani. Meskipun konteks dalam melahirkan adalah seorang bayi.
Niat Mandi Wiladah
Meski termasuk kewajiban bagi wanita yang melahirkan, mandi wiladah tidak mesti disegerakan. Bagi wanita yang melahirkan anak dengan proses pembedahan seperti caesar diperbolehkan menunda waktu mandi.Jangan sampai wanita tersebut melaksanakan mandi wiladah dan berimbas buruk pada kesehatan. Jika sudah diizinkan untuk mandi, maka ia harus segera melakukannya.
Bacaan Niat Mandi Wiladah
Mengutip buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian karya Dr Muh Hambali M Ag, berikut bacaan niat mandi wiladah yang bisa dilafalkan oleh wanita muslim.نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْوِلَادَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anil wilaadati lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar sebab wiladah karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Mandi Wiladah
Berikut tata cara mandi wiladah seperti dikutip dari buku 10 Azab Wanita yang Disaksikan Rasulullah oleh El-Hosniah.1.Mencuci tangan sebanyak 3 kali
2.Membersihkan kemaluan dan kotoran dengan tangan kiri
3. Mencuci tangan lagi setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkannya ke lantai atau menggunakan sabun
4.Berwudhu seperti hendak salat
5.Menyiramkan air ke atas kepala sebanyak 3 kali
6.Mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga pangkal rambut atau kulit kepala sembari menggosok-gosoknya
7. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi kanan sebelum ke sisi kiri
Terkait mandi wiladah, nifas, dan haid ada beberapa tambahan. Salah satunya menggunakan sabun, hal ini sesuai dengan hadits dari Aisyah RA yang bertanya pada Nabi SAW tentang mandinya wanita setelah haid. Beliau menjelaskan,
"Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian siramkan air pada kepala, gosoklah agak keras hingga mencapai akar rambut. Kemudian, siramkan lagi air pada kepala. Kemudian, ambillah kapas bermisik, lalu bersucilah dengannya," (HR Bukhari dan Muslim).