Penggalangan Tentara Salib: Kisah Eropa yang Terkepung Kekhalifahan Islam
Sabtu, 27 Juli 2024 - 10:28 WIB
Eropa mulai terdesak sejak Islam menaklukkan Damaskus pada tahun 634 dan berhasil mengakhiri pemerintahan Byzantium di Timur Tengah . Setelah Syam dapat ditaklukkan, pasukan Islam bergerak ke arah barat menuju Mesir , kemudian menyusuri wilayah pesisir pantai utara Afrika sampai ke Maghrib.
Pada tahun 711, Islam berhasil memasuki Spanyol . "Pada masa berikutnya Eropa terancam dari segala arah kecuali arah utara yang dihuni oleh bangsa Viking," tulis Jati Pamungkas, S.Hum, M.A. dalam bukunya berjudul "Perang Salib Timur dan Barat, Misi Merebut Yerusalem dan Mengalahkan Pasukan Islam di Eropa".
Di timur, Eropa terdesak oleh kekuatan Kekhalifahan Umayyah , kemudian diganti oleh Kekhalifahan Abbasiyah dan Dinasti Turki Seljuk.
Dari arah selatan, Eropa terdesak oleh Dinasti Aghlabiah yang menguasai Laut Mediterania . Pada abad sembilan, Dinasti Aghlabiah telah mengusai Pulau Sardinia dan Italia bagian selatan. Pulau Sardinia secara geografis sangat dekat dengan pusat pemerintahan Kerajaan Suci Roma yang berpusat di Roma dan dekat dengan Kepausan di Roma.
Sebagai pengingat, kepausan pada awalnya bertempat di Roma sebelum berpindah di Vatikan. Pada tahun 754, Pemerintahan Kepausan didirikan, dan pada tahun 1870 dibubarkan. Pada tahun 1929, kepausan yang sebelumnya berpusat di Roma dipindah ke Vatikan .
Keberadaan kepausan di Roma yang sebelumnya menjadi pusat pemerintahan Romawi memengaruhi nama kerajaan setelah Kerajaan Romawi Barat, yaitu Kerajaan Suci Roma yang didominasi orang orang dari Jerman.
Kembali soal terkepungnya Eropa. Dari arah barat, Eropa terdesak oleh Kekhalifahan Cordoba. Terdesaknya Eropa oleh Islam membuat seruan Paus Urbanus II disambut untuk melakukan perang suci disambut positif raja-raja Eropa. Mereka bersedia menggalang pasukan dan mengirim ke Yerusalem dalam waktu beberapa bulan setelah deklarasi Paus Urbanus II.
Deklarasi Suci
Perang Salib I berlangsung selama 3 tahun, yaitu dari tahun 1096-1099. Seperti diketahui, bahwa asal mula Perang Salib adalah permintaan Raja Alexios I Komnenos kepada Paus Urbanus II untuk membantu Byzantium dalam mengalahkan Turki Seljuk di Anatolia.
Deklarasi suci Paus Urbanus pada tahun 1095 menjadikan umat Kristen Eropa bersatu dan berkeinginan kuat dalam mengikuti perang suci yang kemudian terkenal dengan nama Perang Salib di masa setelahnya.
Mengikuti perang tersebut menjadikan dosa-dosa yang telah diperbuat akan diampuni oleh Tuhan. Dapat dikatakan, tanpa peranan Paus Urbanus II, Perang Salib tidak akan terjadi.
Ia adalah pemimpin tertinggi dan orang terpenting di Eropa. Sekuat-kuatnya sebuah kerajaan di Eropa, tetap tunduk pada perintah paus.
Kerajaan-kerajaan di Eropa pada umumnya menerima seruan Paus Urbanus II untuk memerangi Islam dengan cara merebut Yerusalem, namun pada Perang Salib I mayoritas pasukan Salib terdiri dari warga Prancis karena Paus Urbanus II berasal dari Prancis.
Pada tahun 711, Islam berhasil memasuki Spanyol . "Pada masa berikutnya Eropa terancam dari segala arah kecuali arah utara yang dihuni oleh bangsa Viking," tulis Jati Pamungkas, S.Hum, M.A. dalam bukunya berjudul "Perang Salib Timur dan Barat, Misi Merebut Yerusalem dan Mengalahkan Pasukan Islam di Eropa".
Di timur, Eropa terdesak oleh kekuatan Kekhalifahan Umayyah , kemudian diganti oleh Kekhalifahan Abbasiyah dan Dinasti Turki Seljuk.
Dari arah selatan, Eropa terdesak oleh Dinasti Aghlabiah yang menguasai Laut Mediterania . Pada abad sembilan, Dinasti Aghlabiah telah mengusai Pulau Sardinia dan Italia bagian selatan. Pulau Sardinia secara geografis sangat dekat dengan pusat pemerintahan Kerajaan Suci Roma yang berpusat di Roma dan dekat dengan Kepausan di Roma.
Sebagai pengingat, kepausan pada awalnya bertempat di Roma sebelum berpindah di Vatikan. Pada tahun 754, Pemerintahan Kepausan didirikan, dan pada tahun 1870 dibubarkan. Pada tahun 1929, kepausan yang sebelumnya berpusat di Roma dipindah ke Vatikan .
Keberadaan kepausan di Roma yang sebelumnya menjadi pusat pemerintahan Romawi memengaruhi nama kerajaan setelah Kerajaan Romawi Barat, yaitu Kerajaan Suci Roma yang didominasi orang orang dari Jerman.
Kembali soal terkepungnya Eropa. Dari arah barat, Eropa terdesak oleh Kekhalifahan Cordoba. Terdesaknya Eropa oleh Islam membuat seruan Paus Urbanus II disambut untuk melakukan perang suci disambut positif raja-raja Eropa. Mereka bersedia menggalang pasukan dan mengirim ke Yerusalem dalam waktu beberapa bulan setelah deklarasi Paus Urbanus II.
Deklarasi Suci
Perang Salib I berlangsung selama 3 tahun, yaitu dari tahun 1096-1099. Seperti diketahui, bahwa asal mula Perang Salib adalah permintaan Raja Alexios I Komnenos kepada Paus Urbanus II untuk membantu Byzantium dalam mengalahkan Turki Seljuk di Anatolia.
Deklarasi suci Paus Urbanus pada tahun 1095 menjadikan umat Kristen Eropa bersatu dan berkeinginan kuat dalam mengikuti perang suci yang kemudian terkenal dengan nama Perang Salib di masa setelahnya.
Mengikuti perang tersebut menjadikan dosa-dosa yang telah diperbuat akan diampuni oleh Tuhan. Dapat dikatakan, tanpa peranan Paus Urbanus II, Perang Salib tidak akan terjadi.
Ia adalah pemimpin tertinggi dan orang terpenting di Eropa. Sekuat-kuatnya sebuah kerajaan di Eropa, tetap tunduk pada perintah paus.
Kerajaan-kerajaan di Eropa pada umumnya menerima seruan Paus Urbanus II untuk memerangi Islam dengan cara merebut Yerusalem, namun pada Perang Salib I mayoritas pasukan Salib terdiri dari warga Prancis karena Paus Urbanus II berasal dari Prancis.
(mhy)