Lebih Utama Mana, Niat Atau Amal? Simak Penjelasan Ustaz Saeful Huda

Selasa, 25 Agustus 2020 - 22:06 WIB
Kedua, seseorang yang berniat melakukan suatu amal kebaikan dan mampu melakukannya tetapi tidak jadi melakukannya, maka kepada orang tersebut diberikan pahala 1 kebaikan saja. Hal ini, sebagaimana dijelaskan Sayyid Abdullah Al-Haddad , dengan mengutip hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim sebagaimana penggalan berikut:

فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها الله عنده حسنة كاملة.

Artinya: "Maka apabila seseorang berniat melakukan sesuatu kebaikan lalu tidak jadi melaksanakannya, Allah akan mencatat pahalanya di sisi-Nya satu kebaikan sempurna."

Ketiga, seseorang yang berniat melakukan suatu amal kebaikan tetapi ternyata tidak mampu melakukannya, kepada orang tersebut diberikan pahala sebagaimana orang yang mampu melakukannnya. Hal ini sebagaimana penjelasan Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad sebagai berikut:

فله نية ما للعامل وعليه ما عليه

Artinya: "Bagi orang seperti itu disediakan pahala seperti yang disediakan bagi si pelaku baik dalam hal kebaikan ataupun kejahatan."

"Dari seluruh uraian di atas dapat diketahui bahwa niat lebih utama dari pada amal. Artinya Allah Ta'ala sangat memperhitungkan niat seseorang," jelas Ustaz Saeful yang pernah menimba ilmu di Hadhramaut Yaman. ( a)

Seseorang yang sudah berniat berbuat baik dan betul-betul melaksanakan dia mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Seseorang yang sudah berniat berbuat kebaikan tetapi tidak jadi melakukannya, ia tetap mendapatkan pahala.

Bahkan orang yang sudah berniat melakukan kemaksiatan tetapi tidak jadi melakukannya juga mendapatkan pahala dari Allah karena mengurungkan niatnya. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim sebagaimana penggalan berikut:

وإن هم بسيئة فلم يعملها

كتبها الله عنده حسنة،

فان هم بها فعملها

كتبها الله عنده سيئة واحدة.

"Dan bila seseorang berniat melakukan suatu kejahatan lalu ia tidak melaksanakan, Allah akan mencatat pahalanya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan sempurna, dan bila ia berniat melakukan suatu kejahatan kemudian melaksanakannya pula, maka Allah akan mencatatnya di sisi-Nya sebagai satu kejahatan. ( )

Wallahu Ta'ala A'lam

Ponpes Sultan Fatah Semarang
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalain akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan seorang budak juga pemimpin atas atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya.  Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

(HR. Bukhari No. 4789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More