Permusuhan Yahudi dengan Nabi: Pengkhiatan Bani Nadhir dan Quraizhah

Sabtu, 07 September 2024 - 11:02 WIB
Akan tetapi peringatan itu diterima Ka’ab dengan sangat kasar dan angkuh. Akhirnya, perang Ahzab selesai. Musuh- musuh yang menyerang Madinah kembali ke negeri masing-masing dengan tangan hampa.

Kaum Muslimin bergerak cepat mengepung tempat-tempat Bani Quraizhah. Pengepungan itu menyusahkan Yahudi Bani Quraizhah, akhirnya mereka menyesali perbuatan mereka. Tetapi sesal kemudian tak berguna.

Siang malam selama 25 hari, mereka dikepung kaum Muslimin, akhirnya mereka takluk dan menyerahkan nasib mereka kepada Sa’ad bin Mu’az.

Sesuai dengan “Perjanjian Madinah” mereka harus dihukum. Dengan beberapa pertimbangan, antara lain, kalau mereka diampuni dan diusir dari Madinah pasti mereka berkhianat lagi seperti Bani Nadhir, maka Sa’ad menjatuhkan hukuman; “kepada pengkhianat-pengkhianat itu, kaum laki-lakinya dibunuh, dan wanita serta anak-anaknya ditawan”.

Peristiwa itu terjadi tahun 5 H.

Perang Khaibar

Kaum Yahudi sangat memusuhi dan mengkhianati kaum Muslimin, meskipun kaum Muslimin sudah berbuat baik kepada mereka. Karena itu, Rasulullah berpendapat bahwa mereka tidak dapat dipercayai lagi.



Tidak mustahil mereka akan mengadakan komplotan lagi setelah gagal dalam perang Ahzhab. Maka Nabi berketetapan bahwa bahaya seperti ini harus dilenyapkan. Karena itu, Nabi mulai bersiap-siap akan menyerang orang-orang Yahudi penduduk Wadil Qura, Fadak, Taima’ dan Khaibar.

Kota pertahanan orang Yahudi yang paling kuat adalah Khaibar. Dari dahulu orang Yahudi sudah bertempat tinggal di situ, ditambah pengungsi Bani Nadhir yang menaruh dendam kepada kaum Muslimin.

Pada tahun ke-7 H, di saat Nabi sedang mengadakan perjanjian dengan orang Quraisy, kaum Muslimin menyerang kota Khaibar. Setelah lama mereka kepung, akhirnya penduduk Khaibar menyerah kepada kaum Muslimin. Maka Rasulullah membuat perjanjian dengan mereka, berikut dengan orang Yahudi penduduk Fadak dan Taima’, demikian juga dengan penduduk Wadil Qura. Dengan demikian patahlah kekuatan orang Yahudi di masa Nabi.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More