Bangsa Arab Pra-Islam: Orang Badwi Menyembah Pohon
Senin, 09 September 2024 - 19:55 WIB
Mayoritas penduduk Jazirah Arab di masa Jahiliyah menyembah berhala , sedangkan minoritas di antara mereka ada orang Yahudi di Yatsrib, orang Kristen Najran di Arabia Selatan dan sedikit yang beragama Hanif di Makkah .
Dr H Syamruddin Nasution M.Ag dalam bukunya berjudul "Sejarah Peradaban Islam" (Yayasan Pusaka Riau, 2013) menyebut agama berhala dibawa pertama kali dari Syam ke Makkah oleh ‘Amru bin Luhay, dan diterima sebagai agama baru oleh Bani Khuza’ah, satu keturunan dengan ‘Amru, di saat itu pemegang kendali Kakbah. Kemudian agama berhala ini berkembang pesat sehingga menjadi agama mayoritas penduduk kota Makkah.
Setiap kabilah mempunyai berhala sendiri. Jenis dan bentuk berhala bermacam-macam, tergantung pada persepsi mereka tentang tuhannya. Berhala-berhala tersebut dipusatkan mereka di Kakbah . Orang Quraisy sebagai penguasa terakhir untuk Kakbah memiliki beberapa berhala, yang terbesar di antaranya adalah Hubal. Tercatat, bahwa Hubal adalah patung yang paling diagungkan. Patung ini terbuat dari batu akik berwarna merah dan berbentuk manusia.
Tiga berhala terkenal yang lainnya adalah al-Lãta terletak di Thaif, al-‘Uzza bertempat Nakhlah sebelah timur Makkah, kedudukannya terbesar kedua di bawah Hubal, dan al-Manãta bertempat di Yatsrib, lebih popular di kalangan suku Aus dan Khazraj.
Ketiga berhala ini disebut namanya dalam al-Qur’an surah al-Najm : (19-23). Berhala-berhala itu mereka jadikan tempat menanyakan dan mengetahui nasib baik dan nasib buruk.
Dengan demikian, Kakbah yang dibangun Nabi Ibrahim dan anaknya Isma’il menjadi berubah fungsi, dulu sebagai tempat beribadah bagi agama hanif, kini orang Arab dari berbagai penjuru setiap tahun datang berkunjung ke Makkah, seperti yang diajarkan Nabi Ibrahim, tetapi untuk menyembah berhala yang mereka tempatkan di situ.
Agama Yahudi dibawa masuk ke semenanjung Arabia oleh orang Israel dari Palestina. Mereka menetap di Yaman, Khaibar dan Yatsrib. Karena pengaruh merekalah orang-orang Arab, suku Aus dan Khazraj bergegas masuk Islam menyongsong Nabi ke Makkah. Sebab antara mereka selalu terjadi percekcokan dan perselisihan.
Agama Kristen dianut suku-suku yang terdapat di sebelah utara Jazirah Arab yang dikembangkan pendeta-pendeta kerajaan Byzantium. Di Yaman, sebelah selatan Jazirah Arab terutama Najran terdapat penduduk Arab beragama Kristen. Agama Kristen di sebelah selatan ini datang dari kerajaan Habsyi (Ethiopia).
Sementara itu, terdapat perorangan yang meninggalkan penyembahan berhala serta kebiasaan jahiliyah lainnya, serta percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta hari berbangkit. Di antaranya Waraqah ibn Nanfal, seorang tua yang hafal Injil, yang percaya bahwa Muhammad adalah Nabi yang disebut dalam kitab suci itu.
Di kalangan orang Badwi, mereka menyembah pohon, bulan dan bintang, sebab menurut mereka kehidupan mereka diatur oleh bulan dan bintang bukan matahari, bahkan matahari menurut mereka merusak tanaman dan ternak mereka.
Dr H Syamruddin Nasution M.Ag dalam bukunya berjudul "Sejarah Peradaban Islam" (Yayasan Pusaka Riau, 2013) menyebut agama berhala dibawa pertama kali dari Syam ke Makkah oleh ‘Amru bin Luhay, dan diterima sebagai agama baru oleh Bani Khuza’ah, satu keturunan dengan ‘Amru, di saat itu pemegang kendali Kakbah. Kemudian agama berhala ini berkembang pesat sehingga menjadi agama mayoritas penduduk kota Makkah.
Setiap kabilah mempunyai berhala sendiri. Jenis dan bentuk berhala bermacam-macam, tergantung pada persepsi mereka tentang tuhannya. Berhala-berhala tersebut dipusatkan mereka di Kakbah . Orang Quraisy sebagai penguasa terakhir untuk Kakbah memiliki beberapa berhala, yang terbesar di antaranya adalah Hubal. Tercatat, bahwa Hubal adalah patung yang paling diagungkan. Patung ini terbuat dari batu akik berwarna merah dan berbentuk manusia.
Tiga berhala terkenal yang lainnya adalah al-Lãta terletak di Thaif, al-‘Uzza bertempat Nakhlah sebelah timur Makkah, kedudukannya terbesar kedua di bawah Hubal, dan al-Manãta bertempat di Yatsrib, lebih popular di kalangan suku Aus dan Khazraj.
Ketiga berhala ini disebut namanya dalam al-Qur’an surah al-Najm : (19-23). Berhala-berhala itu mereka jadikan tempat menanyakan dan mengetahui nasib baik dan nasib buruk.
Dengan demikian, Kakbah yang dibangun Nabi Ibrahim dan anaknya Isma’il menjadi berubah fungsi, dulu sebagai tempat beribadah bagi agama hanif, kini orang Arab dari berbagai penjuru setiap tahun datang berkunjung ke Makkah, seperti yang diajarkan Nabi Ibrahim, tetapi untuk menyembah berhala yang mereka tempatkan di situ.
Agama Yahudi dibawa masuk ke semenanjung Arabia oleh orang Israel dari Palestina. Mereka menetap di Yaman, Khaibar dan Yatsrib. Karena pengaruh merekalah orang-orang Arab, suku Aus dan Khazraj bergegas masuk Islam menyongsong Nabi ke Makkah. Sebab antara mereka selalu terjadi percekcokan dan perselisihan.
Agama Kristen dianut suku-suku yang terdapat di sebelah utara Jazirah Arab yang dikembangkan pendeta-pendeta kerajaan Byzantium. Di Yaman, sebelah selatan Jazirah Arab terutama Najran terdapat penduduk Arab beragama Kristen. Agama Kristen di sebelah selatan ini datang dari kerajaan Habsyi (Ethiopia).
Sementara itu, terdapat perorangan yang meninggalkan penyembahan berhala serta kebiasaan jahiliyah lainnya, serta percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta hari berbangkit. Di antaranya Waraqah ibn Nanfal, seorang tua yang hafal Injil, yang percaya bahwa Muhammad adalah Nabi yang disebut dalam kitab suci itu.
Di kalangan orang Badwi, mereka menyembah pohon, bulan dan bintang, sebab menurut mereka kehidupan mereka diatur oleh bulan dan bintang bukan matahari, bahkan matahari menurut mereka merusak tanaman dan ternak mereka.
Baca Juga
(mhy)