Kontroversi Kitab Qasidah Barzanji: Nur Muhammad SAW Berpindah-pindah

Senin, 16 September 2024 - 18:09 WIB
Perihal masalah ini, Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantan i, menjelaskan konsep Nur Muhammad tidak sulit untuk dipahami dan tidak perlu dibikin ruwet.

Status Nur Muhammad bukan qadim sebagaimana keqadiman sifat Allah. Nur Muhammad adalah makhluk yang pertama kali Allah ciptakan sebelum Dia menciptakan makhluk lainnya.

“(Aku mengucap selawat) aku memohon sholawatullah, yaitu rahmat Allah (dan) aku memohon (salam) Allah, yaitu penghormatan-Nya (untuk) yang empunya (cahaya yang bersifat terdahulu) sebelum segala makhluk (dan awal) yang entitasnya lebih awal dalam kaitannya dengan semua makhluk,” tulis Syekh M Nawawi Banten dalam kitab "Madarijus Shu‘ud ila Iktisa’il Burud".



Syaikh Nawawi juga membawa hadis riwayat Jabir yang menjadi salah satu dasar konsep Nur Muhammad di samping beberapa riwayat hadits lainnya.

Ketika ditanya perihal makhluk pertama yang diciptakan Allah, Rasulullah SAW menjawab, "Sungguh, Allah menciptakan nur nabimu sebelum segala sesuatu."

Allah menjadikan nur itu beredar dengan kuasa Allah sesuai kehendak-Nya. Saat itu belum ada lauh, qalam, surga, neraka, malaikat, manusia, jin, bumi, langit, matahari, dan bulan. Atas dasar ini, nur itu adalah substansi, bukan aksiden.

Riwayat lain yang mengungkapkan Nur Muhammad, menurut Syaikh Nawawi an-Bantani, adalah hadis riwayat Imam Bukhari dari sahabat Maysarah RA yang bertanya, “Wahai Rasulullah, kapan kau menjadi nabi?”

“Saat Adam AS di antara roh dan jasad,” jawab Rasulullah SAW.

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani (470-561 H) dalam kitabnya "Sirrul Asror" juga menjelaskan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan adalah "Nur Muhammad" dari cahaya suci Keindahan-Nya.

Empat ribu tahun setelah diciptakan Nur Muhammad, Allah baru menciptakan 'Arasy dari cahaya mata Muhammad. Kemudian Allah ciptakan makhluk yang lain dari 'Arasy.



Kata Syaikh Abdul Qadir, semua ilmu di alam dunia ini memerlukan pengetahuan yang datangnya dari alam ghaib sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:

وَعَلَّمنٰهُ مِن لَدُنّا عِلمًا


"....Dan Kami telah ajarkan kepadanya satu ilmu dari sisi Kami (ilmu Laduni)." ( QS Al-Kahfi : 65).

Dalam buku "Nur Muhammad dan Berita dari Alam Ghaib" karya Aqil bil-Qisti juga disebutkan Allah menciptakan sebuah pohon Yakin yang mempunyai empat cabang. Kemudian Allah menciptakan Nur Muhammad dari sebuah intan putih serupa burung merak, lalu burung merak itu membaca tasbih selama 70.000 tahun.

Kemudian Allah menciptakan cermin kehidupan dan diletakkan di depan burung merak, lalu burung merak menatap cermin tersebut. Burung merak itu lalu merasa malu dan meneteskan keringat enam tetes; dari tetes pertama Allah menciptakan Abu Bakar, tetes kedua Umar bin Khathab, tetes ketiga Usman bin Affan, tetes keempat Ali bin Abi Thalib, tetes kelima bunga mawar dan tetes keenam padi.

Menurut buku ini, adanya semua makhluk berasal dari Nur Muhammad, sampai Nabi Adam pun di dahinya ada Nur Muhammad.



Yusuf Ismail an-Nabhani dalam "Al-Anwar al-Muhammadiyyah" menjelaskan makna istilah ini dengan berkata, “Ketahuilah, bahwasannya tatkala kehendak al-Haq (Allah) berhubungan dengan penciptaan para makhluk-Nya, Allah telah menampakkan haqiqat Muhammad dari cahaya-cahaya-Nya, kemudian dengan sebabnya tersingkaplah seluruh alam dari atas hingga bawahnya …….kemudian terpancarlah darinya sumber roh-roh, sedangkan dia (Muhammad) merupakan jenis (ruh) yang paling tinggi di atas segala jenis dan sebagai induk terbesar bagi seluruh makhluk yang ada.”
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
هُوَ اللّٰهُ الَّذِىۡ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ ۚ عٰلِمُ الۡغَيۡبِ وَالشَّهَادَةِ‌ ۚ هُوَ الرَّحۡمٰنُ الرَّحِيۡمُ‏ (٢٢) هُوَ اللّٰهُ الَّذِىۡ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ۚ اَلۡمَلِكُ الۡقُدُّوۡسُ السَّلٰمُ الۡمُؤۡمِنُ الۡمُهَيۡمِنُ الۡعَزِيۡزُ الۡجَـبَّارُ الۡمُتَكَبِّرُ‌ؕ سُبۡحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ (٢٣) هُوَ اللّٰهُ الۡخَـالِـقُ الۡبَارِئُ الۡمُصَوِّرُ‌ لَـهُ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى‌ؕ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (٢٤)
Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Hasyr Ayat 22-24)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More