Doa Takbiratul Ihram, Bacaan Pendek hingga Bacaan Panjang Lengkap

Rabu, 18 September 2024 - 11:12 WIB
Doa Takbiratul ihram dilakukan pada posisi awal salat, tepatnya ketika seseorang berdiri setelah melakukan niat salat. Foto ilustrasi/ist
Doa Takbiratul Ihram dilakukan pada posisi awal salat, tepatnya ketika seseorang berdiri setelah melakukan niat salat. Setelah berdiri dengan tegak dan tenang, seseorang membaca takbiratul ihram dengan suara jelas dan tegas, sambil mengangkat kedua tangannya ke samping atau ke atas sejajar dengan bahu.

Hukum membaca doa takbiratul ihram adalah wajib karena termasuk dalam satu rukun sah salat . Apabila bacaan takbiratul ihram tidak dibaca maka salatnya dihukumi tidak sah.

Berikut Doa Takbiratul Ihram Arab Latin dan artinya yang pendek:

اللَّهُ أَكْبَرُ


Allaahu akbar

Artinya: "Allah Maha Besar"

Sementara, berikut bacan doa takbiratul ihram Arab Latin dan artinya versi panjang:

اللَّهُ أَكْبَرُ

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
.

Allaahu akbar

Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin.

Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.

Artinya:

“Allah Maha Besar.”

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.”

Dalam buku berjudul Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar oleh Imam an-Nawawi, sesuai pendapat yang sahih, bacaan takbiratul ihram tidak dibaca panjang, tetapi sedang. Baru kemudian, bacaan takbir selain takbiratul ihram dibaca panjang, hingga posisi rukuk selanjutnya.

Ketika melafalkan takbir, sebaiknya berhenti sejenak ketika mengucapkan “hu” (dari kata Allahu) dan tidak menggabungkannya dengan “a” (dari awal kata akbar), sehingga tidak terdengar seolah-olah sebagai “huwa” (Allahuwakbar).

Jangan pula memanjangkan kata “akbar”, sehingga menjadi akbaar. Dan, hendaknya mengucapkan akhir takbir dengan “bar”, bukan “akbaru”. Demikianlah, cara yang benar dalam bertakbir seperti yang dikutip dari Kitab Rahasia-Rahasia Salat, karya Imam Al Ghazali.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More