Hukum Tajwid Surat Al Jatsiyah Ayat 1-5, Lengkap dengan Penjelasan dan Cara Baca

Senin, 07 Oktober 2024 - 17:11 WIB
Idzhar syafawi, terdapat mim sukun bertemu dengan huruf wawu. Dibaca jelas.

Mad thabi’i, sebab terdapat harakat fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang 2 harakat.

مِنْ دَآ


Ikhfa haqiqi, terdapat nun sukun bertemu dengan huruf dal. Dibaca samar dengan nun masuk ke huruf dal.

Mad badal, sebab berkumpulnya hamzah dengan huruf mad dalam 1 kata. Dibaca panjang 2 harakat.

بَّةٍ اٰيٰتٌ


Idzhar halqi, terdapat harakat kasrah tanwin dengan alif. Dibaca jelas.

يٰتٌ لِّقَوۡمٍ يُّوۡقِنُوۡنَۙ


Idgham bilaghunnah, sebab terdapat harakat dammah tanwin bertemu huruf lam. Dibaca dengan memasukkan tanwin sepenuhnya ke huruf lam disertai dengung.

Idgham bighunnah, terdapat harakat kasrah tanwin dengan ya. Dibaca dengung.

Mad ‘aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Dibaca panjang 6 harakat.

5. Tajwid Surat Al Jatsiyah Ayat 4

الَّيْلِ


Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf ya. Dibaca jelas.

Mad lin, terdapat harakat fathah bertemu dengan ya sukun. Dibaca panjang 2 harakat.

وَا لنَّهَا رِ


Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu dengan huruf nun. Dibaca dengung.

Ghunnah, sebab terdapat huruf nun ditasydid. Dibaca dengung.

وَمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ


Mad jaiz munfashil, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Dibaca panjang hingga 5 harakat.

Ikhfa haqiqi, terdapat nun sukun bertemu dengan huruf za. Dibaca samar dengan nun masuk ke huruf za.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More