5 Fakta Menarik tentang Esmail Qaani, Komandan Pasukan Quds yang Hilang
Selasa, 08 Oktober 2024 - 17:42 WIB
Pada tanggal 3 Oktober 2024 saat sedang memanasnya konflik antara Iran dan Israel sejak kematian pemimpin Hizbullah , Komandan Quds dari pasukan dari cabang Islamic Revolutionary Group Corps (IRGC) yaitu Esmail Qaani menghilang.
Banyak yang berspekulasi bahwa Esmail menjadi target penyerangan Israeli Defence Force (IDF) dalam penyerangan penerus Hizbullah , Hashem Safieddine saat serangan udara terhadap bunker Dahiya di tanggal yang sama.
Menjadi pertanyaan, siapa itu Esmail Qaani dan apakah benar beliau menjadi salah satu target dari serangan udara Dahiya ?
Pada saat perang Iran-Irak itu beliau memimpin brigadir Nasr ke-5 dan brigade lapis baja Imam Reza ke-21. Selain itu, Esmail Qaani juga mendapatkan pelatihan militernya di Universitas Perwira Imam Ali di Tehran.
Setelah perang Iran-Irak berakhir, beliau pasukan Quds IRGC dan melanjutkan aktivitas militernya di provinsi Khorasan yang dimana membatasi Afghanistan, Turkmenistan, dan Pakistan.
Selain itu, beliau juga mengunjungi rumah sakit di Afghanistan yang didanai oleh Iran sebagai utusan Iran pada tanggal 9 Januari 2018. Aksi ini dapat membantu kedua negara dalam melakukan pengintaian terhadap taliban di sekitar area rumah sakit.
Akan tetapi sejak tahun 2021 saat militer Amerika memundurkan diri dari Afghanistan dimana akhirnya para Taliban dapat menduduki Afghanistan, Esmail mengadvokasi pendekatan pragmatik mendorong kehidupan berdamping secara damai dengan Taliban tetapi tetap memiliki hubungan yang sama dengan Afghanistan seperti dahulu.
Walaupun Ketua Kepala Staf Gabungan IRGC, Hassan Firouzabadi mengatakan bahwa Iran tidak pernah mengintervensi masalah internal Suriah dan hanya membantu Suriah dalam hal konflik eksternal seperti konflik Palestina-Israel.
Terdapat video beredar di media Iran dimana Esmail Qaani mengakui jika keberadaan Quds di Suriah memberhentikan aksi perang saudara lebih lanjut di Suriah.
Ancaman yang diberikan oleh Esmail Qaani bertujuan untuk menggabungkan negara timur tengah dan wilayah lain seperti Gaza, Lebanon,dan Iran sendiri untuk melawan oppresi Israel di Tepi Barat Palestina.
Dilanjutkan bahwa beliau menyatakan konflik tersebut sudah termasuk dalam perang regional.
Menghilangnya Esmail Qaani dikonfirmasikan oleh pejabat keamanan Iran bahwa belum ada informasi dari Esmail sendiri dari seminggu kemarin. Informasi terakhir yang didapatkan pada keberadaan beliau adalah di Dahiyah pada saat serangan Israel terjadi.
Militer Israel menolak terhadap tujuan penyerangan udara untuk membunuh Esmail Qaani melainkan tujuan dari serangan udara tersebut untuk membunuh penerus Hizbullah, Hashem Safieddine. (MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra.)
Baca juga: Iran soal Jenderal Pasukan Quds Hilang usai Serangan Israel: Dia Masih Hidup dan Sehat
Lihat Juga: 7 Fakta Kekuatan Rudal Hipersonik Fattah, Senjata Iran yang Sukses Tembus Ibu Kota Israel
Banyak yang berspekulasi bahwa Esmail menjadi target penyerangan Israeli Defence Force (IDF) dalam penyerangan penerus Hizbullah , Hashem Safieddine saat serangan udara terhadap bunker Dahiya di tanggal yang sama.
Menjadi pertanyaan, siapa itu Esmail Qaani dan apakah benar beliau menjadi salah satu target dari serangan udara Dahiya ?
5 Fakta Tentang Esmail Qaani
1. Masuk ke dalam IRGC dan Langsung Ikut Perang Di Tahun Berikutnya
Esmail Qaani lahir pada tanggal 8 Agustus 1957 di Mashhad, kota kedua paling perpenduduk di Iran. Beliau masuk kedalam Islamic Revolution Group Corp (IRGC) pada tahun 1980. Setahun berikutnya beliau langsung berikut serta dalam perang Iran-Irak dari tahun 1980 hingga 1988.Pada saat perang Iran-Irak itu beliau memimpin brigadir Nasr ke-5 dan brigade lapis baja Imam Reza ke-21. Selain itu, Esmail Qaani juga mendapatkan pelatihan militernya di Universitas Perwira Imam Ali di Tehran.
Setelah perang Iran-Irak berakhir, beliau pasukan Quds IRGC dan melanjutkan aktivitas militernya di provinsi Khorasan yang dimana membatasi Afghanistan, Turkmenistan, dan Pakistan.
2. Melawan Taliban di Afghanistan
Selain memimpin pasukan Quds, Esmail Qaani juga menanggulangi aksi Taliban yang sedang melonjak di perbatasan antara Afghanistan dengan Iran pada tahun 1990-an. Beliau dengan bantuan dari Afghanistan Harus menghadapi Taliban yang sejak saat itu, menjadi kartel narkoba di Afghanistan.Selain itu, beliau juga mengunjungi rumah sakit di Afghanistan yang didanai oleh Iran sebagai utusan Iran pada tanggal 9 Januari 2018. Aksi ini dapat membantu kedua negara dalam melakukan pengintaian terhadap taliban di sekitar area rumah sakit.
Akan tetapi sejak tahun 2021 saat militer Amerika memundurkan diri dari Afghanistan dimana akhirnya para Taliban dapat menduduki Afghanistan, Esmail mengadvokasi pendekatan pragmatik mendorong kehidupan berdamping secara damai dengan Taliban tetapi tetap memiliki hubungan yang sama dengan Afghanistan seperti dahulu.
3. Perang Saudara Suriah
Pada tanggal 25 Mei 2012 dua desa di wilayah Houla, Suriah di serang mengakibatkan 108 kematian warga termasuk 48 anak-anak. Diketahui bahwa korban dari penyerangan tersebut hasil dari eksekusi ringkas yang dijalankan oleh Pro-Assad Shabiha.Walaupun Ketua Kepala Staf Gabungan IRGC, Hassan Firouzabadi mengatakan bahwa Iran tidak pernah mengintervensi masalah internal Suriah dan hanya membantu Suriah dalam hal konflik eksternal seperti konflik Palestina-Israel.
Terdapat video beredar di media Iran dimana Esmail Qaani mengakui jika keberadaan Quds di Suriah memberhentikan aksi perang saudara lebih lanjut di Suriah.
4. Ancaman dari IRGC untuk Israel
Banyak orang berspekulasi bahwa Israel ingin mengeliminasi Esmail Qaani dikarenakan Ancaman beliau bagi militer Israel. Salah satu ancaman beliau kepada Israel mulai pada tanggal 7 Maret 2024 dimana beliau mengikuti mengancam setelah pesan dari Hamas kepada Israel dan negara lainnya yang berhubungan.Ancaman yang diberikan oleh Esmail Qaani bertujuan untuk menggabungkan negara timur tengah dan wilayah lain seperti Gaza, Lebanon,dan Iran sendiri untuk melawan oppresi Israel di Tepi Barat Palestina.
Dilanjutkan bahwa beliau menyatakan konflik tersebut sudah termasuk dalam perang regional.
5. Menghilangnya Saat Serangan Udara Dahiyah
Esmail Qaani dianggap menghilang pada tanggal 3 Oktober 2024 saat beliau sedang berkunjung ke Beirut, Lebanon untuk bersidang dengan peresmi Hizbullah di tengah serangan udara Israel.Menghilangnya Esmail Qaani dikonfirmasikan oleh pejabat keamanan Iran bahwa belum ada informasi dari Esmail sendiri dari seminggu kemarin. Informasi terakhir yang didapatkan pada keberadaan beliau adalah di Dahiyah pada saat serangan Israel terjadi.
Militer Israel menolak terhadap tujuan penyerangan udara untuk membunuh Esmail Qaani melainkan tujuan dari serangan udara tersebut untuk membunuh penerus Hizbullah, Hashem Safieddine. (MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra.)
Baca juga: Iran soal Jenderal Pasukan Quds Hilang usai Serangan Israel: Dia Masih Hidup dan Sehat
Lihat Juga: 7 Fakta Kekuatan Rudal Hipersonik Fattah, Senjata Iran yang Sukses Tembus Ibu Kota Israel
(wid)