Ketika Nashruddin Membagi-bagi Uang kepada Katak

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 07:04 WIB
Karena Sufisme merupakan suatu kerja komprehensif, maka bukan saja Salik yang harus belajar, seperti si anak. Kerja tersebut, seperti timba dan air, memiliki aturan-aturannya sendiri, di luar metode-metode duniawi dari seni dan ilmu pengetahuan (positif).

Tidak seorang pun mampu menempuh suatu jalan Sufi, kecuali jika memiliki potensi untuk hal itu. Jika ia mencoba melakukannya, kemungkinan terjatuh ke dalam kesalahan sangatlah besar baginya untuk memiliki satu kesempatan membawa kembali air tersebut tanpa memecahkan timbanya. ( )

Terkadang cerita Nashruddin diatur dalam bentuk aforisme (ungkapan pendek). Berikut adalah sebagian contohnya:

"Tidak demikian kenyataannya."

"Kebenaran merupakan sesuatu yang tidak pernah aku katakan."

"Aku tidak menjawab semua pertanyaan; hanya mereka yang tahu semuanya secara rahasia yang bertanya kepada dirinya sendiri."

"Jika keledaimu membolehkan seseorang mencuri jubahmu -- maka curilah pelananya!"

"Contoh adalah contoh. Tak seorang pun akan membeli rumahku manakala aku memperlihatkan sebuah batu bata dari rumah kepada mereka." ( )

"Orang-orang menuntut untuk mencicipi kismis anggurku. Tetapi hal ini tidak akan menjadi berumur empat puluh tahun jika aku membolehkannya, bukankah demikian?"

"Untuk menghemat uang, aku membawa pergi keledaiku tanpa bekal makanan ...

Sayang sekali percobaan ini terhenti karena keledai itu mati. Ia mati karena tidak terbiasa tanpa makan sama sekali."

"Orang-orang menjual burung beo karena harganya mahal. Mereka tidak pernah berhenti memperbandingkan harga jual seekor beo yang berpikir." ( )
(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
فَلَا تُعۡجِبۡكَ اَمۡوَالُهُمۡ وَلَاۤ اَوۡلَادُهُمۡ‌ؕ اِنَّمَا يُرِيۡدُ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمۡ بِهَا فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَتَزۡهَقَ اَنۡفُسُهُمۡ وَهُمۡ كٰفِرُوۡنَ
Maka janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya maksud Allah dengan itu adalah untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia dan kelak akan mati dalam keadaan kafir.

(QS. At-Taubah Ayat 55)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More