Bid'ah Berat dan Ringan, Berikut Ini Contoh-contohnya

Rabu, 23 Oktober 2024 - 18:07 WIB
Bidah yang berat ialah bidah yang dapat menjadikan pelakunya sampai kepada tingkat kekufuran. Ilustrasi: AI
Syaikh Yusuf al-Qardhawi mengatakan seluruh bid'ah tidak berada pada satu tingkatan. Ada bid'ah yang berat dan ada pula bid'ah yang ringan. Ada bid'ah yang disepakati dan ada pula bid'ah yang dipertentangkan.

Bid'ah yang berat ialah bid'ah yang dapat menjadikan pelakunya sampai kepada tingkat kekufuran. Misalnya, kelompok-kelompok yang keluar dari pokok pokok ajaran agama ini, dan memisahkan diri dari umat; seperti: Nashiriyah, Druz, Syi'ah ekstrim dan Ismailiyah yang beraliran kebatinan, dan lain-lain; sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ghazali : "Secara lahiriah mereka menolak, dan secara batiniah mereka kufur."

Syaikh Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya berjudul "Madarij al-Salikin" berkata, "Mereka lebih kufur daripada orang Yahudi dan Nasrani, dan oleh sebab itu perempuan mereka tidak boleh dinikahi, sembelihan mereka tidak boleh dimakan, padahal sembelihan Ahli Kitab boleh dimakan dan wanita mereka boleh dinikahi."



Bid'ah berat yang tidak sampai membuat pelakunya termasuk ke dalam kekufuran tetapi hanya sampai kepada kefasiqan. Yaitu kefasiqan dalam bidang akidah dan bukan kefasikan dalam perilaku mereka. Pelaku bid'ah ini kadang-kadang salatnya paling lama dibandingkan dengan orang lain.

Mereka paling banyak berpuasa dan membaca al-Qur'an; seperti yang dilakukan oleh orang-orang Khawarij . "Salah seorang di antara kalian akan meremehkan salatnya jika dibandingkan dengan salat mereka (orang-orang Khawarij), meremehkan puasanya jika dibandingkan dengan puasa mereka, dan meremehkan tilawahnya jika dibandingian dengan tilawah mereka."

Letak kerusakan mereka bukan pada perasaan mereka, tetapi pada akal pikiran mereka yang enggan dan membatu. Sehingga mereka mau membunuh orang-orang Islam dan membiarkan orang-orang yang menyembah berhala.

Kelompok yang serupa dengan Khawarij ini sangat banyak, seperti Rafidah, Qadariyah, Muktazilah dan mayoritas kelompok Jahmiyah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Qayyim .

Ada bid'ah yang termasuk kategori bid'ah yang ringan, yang sebabnya berasal dari kesalahan dalam melakukan ijtihad, atau salah dalam mempergunakan dalil, bid'ah seperti ini sama dengan dosa-dosa kecil dalam kemaksiatan.



Di samping itu, ada pula bid'ah yang masih diperselisihkan. Artinya, sesuatu kaum yang menetapkan bahwa suatu perkara termasuk bid'ah tetapi kaum Muslimin yang lainnya tidak mengatakannya bid'ah. Contohnya, bertawassul dengan Nabi SAW, hamba-hamba Allah yang salih.

Perkara ini adalah amalan furu'iyah dan bukan masalah akidah dan pokok-pokok agama; sebagaimana dikatakan oleh Imam Hasan al-Banna, yang dikutip Imam Muhammad bin Abd al-Wahab .

Contoh lainnya, ialah disiplin melakukan ibadah. Apakah hal ini termasuk bid'ah atau tidak?

Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Fiqh Prioritas, Sebuah Kajian Baru Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah" (Robbani Press, 1996) mengatakansesungguhnya, bid' ah tidak berada pada tingkat yang sama, dan begitu pula orang yang melakukannya.

Ada orang yang menganjurkan kepada bid'ah, dan ada pula orang yang hanya sekadar ikut melakukan bid'ah dan tidak mengajak orang lain untuk melakukannya. Semua kelompok memiliki keterkaitan hukum yang berbeda.

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Qais bin Sa'ad bin 'Ubadah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang dapat mengantarkanmu menuju pintu-pintu surga?  Jawabku; Tentu.  Beliau bersabda: LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali milik Allah).

(HR. Tirmidzi No. 3505)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More