5 Hadis tentang Menjaga Lisan dan Etika Berucap dalam Islam
Rabu, 18 Desember 2024 - 18:37 WIB
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dari hadis tersebut dijelaskan bahwa kebaikan islam dalam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. dalam hal ini, perkataan lisan yang tidak bermanfaat juga termasuk hal yang harus di tinggal dan hindari sebagai orang muslim.
Abu Ishaq Al Khowwash berkata,
“Sesungguhnya Allah mencintai tiga hal dan membenci tiga hal. Perkara yang dicintai adalah sedikit makan, sedikit tidur dan sedikit bicara. Sedangkan perkara yang dibenci adalah banyak bicara, banyak makan dan banyak tidur” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 5: 48).
Hadis ini bukan menjelaskan bahwa umat mukmin harus mengurangi berbicara karena banyak berbicara dibenci Allah SWT melainkan Allah SWT tidak menyukai orang yang mencibir, gibah, dan mengatakan hal yang tidak penting bahkan menyakitkan untuk orang lain. Hal ini juga menjelaskan bahwa Allah SWT tidak menyukai hal yang berlebihan sehingga umat muslim harus bisa menyeimbangkan kebutuhan mereka.
hadis tentang menjaga lisan memberikan pelajaran yang sangat penting tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya mengelola ucapannya.
Perkataan yang keluar dari lisan kita tidak hanya berdampak pada orang lain, tetapi juga memiliki konsekuensi besar terhadap amal dan kehidupan akhirat.
Dengan memahami dan mengamalkan hadis-hadis ini, kita dapat meningkatkan kualitas keimanan, menjaga hubungan sosial, dan menjauhkan diri dari dosa-dosa yang bersumber dari ucapan yang tidak terkendali.
Mari jadikan lisan kita sebagai alat untuk menyebarkan kebaikan, mempererat ukhuwah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk berkata baik atau memilih diam sebagai bentuk ibadah dan ketaatan. MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Ngerinya Bahaya Tidak Menjaga Lisan, Bisa Menyeret Manusia ke Neraka
Dari hadis tersebut dijelaskan bahwa kebaikan islam dalam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. dalam hal ini, perkataan lisan yang tidak bermanfaat juga termasuk hal yang harus di tinggal dan hindari sebagai orang muslim.
5. Sedikit Berbicara Lebih Baik dari Banyak Berbicara
Terakhir dalam hadis tentang menjaga lisan, terdapat kebaikan dalam mengurangi berbicara daripada memperbanyak berbicara yang lebih dijelaskan dalam hadis riwayat Al Baihaqi :Abu Ishaq Al Khowwash berkata,
إن الله يحب ثلاثة ويبغض ثلاثة ، فأما ما يحب : فقلة الأكل ، وقلة النوم ، وقلة الكلام ، وأما ما يبغض : فكثرة الكلام ، وكثرة الأكل ، وكثرة النوم
“Sesungguhnya Allah mencintai tiga hal dan membenci tiga hal. Perkara yang dicintai adalah sedikit makan, sedikit tidur dan sedikit bicara. Sedangkan perkara yang dibenci adalah banyak bicara, banyak makan dan banyak tidur” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 5: 48).
Hadis ini bukan menjelaskan bahwa umat mukmin harus mengurangi berbicara karena banyak berbicara dibenci Allah SWT melainkan Allah SWT tidak menyukai orang yang mencibir, gibah, dan mengatakan hal yang tidak penting bahkan menyakitkan untuk orang lain. Hal ini juga menjelaskan bahwa Allah SWT tidak menyukai hal yang berlebihan sehingga umat muslim harus bisa menyeimbangkan kebutuhan mereka.
hadis tentang menjaga lisan memberikan pelajaran yang sangat penting tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya mengelola ucapannya.
Perkataan yang keluar dari lisan kita tidak hanya berdampak pada orang lain, tetapi juga memiliki konsekuensi besar terhadap amal dan kehidupan akhirat.
Dengan memahami dan mengamalkan hadis-hadis ini, kita dapat meningkatkan kualitas keimanan, menjaga hubungan sosial, dan menjauhkan diri dari dosa-dosa yang bersumber dari ucapan yang tidak terkendali.
Mari jadikan lisan kita sebagai alat untuk menyebarkan kebaikan, mempererat ukhuwah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk berkata baik atau memilih diam sebagai bentuk ibadah dan ketaatan. MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Ngerinya Bahaya Tidak Menjaga Lisan, Bisa Menyeret Manusia ke Neraka
(wid)
Lihat Juga :