Mengarungi Tujuh Lembah, Kedua Adalah Lembah Cinta

Minggu, 13 September 2020 - 06:47 WIB

Bila kau tak dapat menemukan dan memahami rahasia yang kukatakan itu, bukanlah karena hal itu tak ada, tetapi karena kau tak mencarinya dengan benar.

Bila kau suka pilih-pilih di antara apa-apa yang datang dari Tuhan, maka kau bukan penempuh Jalan Rohani. Bila kau memandang dirimu sendiri dimuliakan dengan intan dan dihinakan dengan batu, maka Tuhan tak menyertaimu.

Perhatikan baik-baik, janganlah kau menyukai intan dan menolak batu, karena keduanya datang dari Tuhan. Bila di saat kalap, kekasihmu melempari kau dengan batu, itu lebih baik daripada permata dari wanita lain.




Di jalan penyempurnaan diri, kita tak boleh lena sejenak pun. Bila sejenak saja kita berhenti menyempurnakan diri, kita akan tergelincir mundur.

Cerita tentang Majnun

Seorang yang mencintai Tuhan melihat Majnun tengah mengayak tanah di jalanan dan berkata, "Majnun, apa yang kaucari?"

"Aku mencari Laila," katanya.

Orang itu berkata lagi, "Adakah kau berharap mendapatkan Laila di situ?"

"Aku mencari dia di mana-mana," kata Majnun, "dengan harapan akan mendapatkannya di suatu tempat."




Yusuf Hamdani

Yusuf Hamdani seorang yang diagungkan di zamannya, seorang arif, yang mengerti akan rahasia-rahasia berbagai dunia. Katanya, "Segala yang tampak, baik di puncak maupun di dasar-setiap zarrah, sesungguhnya ialah Ya'kub lain yang mengharapkan kabar tentang Yusuf yang hilang daripadanya."

Di Jalan Rohani cinta dan pengharapan keduanya perlu. Bila kau tak memiliki yang dua ini lebih baik kau meninggalkan pencarian itu. Kita harus berusaha menjadi sabar. Tetapi apakah pencinta pernah bersabar? Bersabarlah dan berusahalah dengan harapan akan mendapatkan penunjuk jalan. Kuasailah dirimu sendiri dan jangan biarkan kehidupan lahiriah menawanmu.

Abu Sa'id Mahnah

Syaikh Mahnah ada dalam kebingungan yang amat sangat, hatinya sedih, ketika di kejauhan dilihatnya seorang tua dari desa dengan wajah yang salih sedang berjalan dengan malas, sementara dari badannya memancar cahaya yang terang.




Syaikh itu memberi salam padanya lalu menceritakan padanya tentang kesedihan yang dialaminya. Orang tua dari desa itu mendengarkan, dan setelah berpikir sebentar, ia berkata, "O Bu Sa'id, andaikan orang mesti mengisi ruang dari tanah yang terendah sampai ke arasy Tuhan dengan jawawut, tidak hanya sekali melainkan seratus kali, dan andaikan seekor burung setiap kali mengambil sebutir jawawut selama seribu tahun dan kemudian terbang seratus kali keliling dunia, maka dalam waktu yang sekian lamanya itu pun jiwa Tuan tak juga menerima kabar tentang istana samawi, dan Tuan akan masih tetap jauh dari istana itu."

Kesabaran yang besar perlu bagi mereka yang menderita; tetapi tak ada yang bisa bersabar. Jika pencarian itu beralih dari yang batiniah kepada yang lahiriah, meskipun meluas pula ke seluruh alam, pada akhirnya pencarian itu tak akan memuaskan. Ia yang tak terlibat dalam pencarian kehidupan batin tak lebih dari seekor binatang-demikianlah dapat kukatakan. Bahkan dia itu tidak ada, dia sesuatu yang tak berarti, suatu bentuk tanpa jiwa.

Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
قُلْ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَ يَغُـضُّوۡا مِنۡ اَبۡصَارِهِمۡ وَيَحۡفَظُوۡا فُرُوۡجَهُمۡ‌ ؕ ذٰ لِكَ اَزۡكٰى لَهُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيۡرٌۢ بِمَا يَصۡنَـعُوۡنَ
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.

(QS. An-Nur Ayat 30)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More