Inilah Alasan Kenapa Kita Harus Memuliakan Ibu daripada Bapak

Selasa, 15 September 2020 - 20:14 WIB
Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Ustaz Muchlis Al-Mughni ketika menyampaikan tausiyah di Masjid Cut Meutia Menteng Jakarta Pusat. Foto/Ist
Birrul walidain (berbakti kepada orang tua) adalah penyebab turunnya ampunan dan rahmat Allah Ta'ala. Selain itu menjadi jalan cepat menuju surga dan sebab bertambahnya keberkahan usia dan rezeki .

Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah bersabda: "Berbaktilah kepada orang tuamu, niscaya anak-anakmu akan berbakti kepadamu". (HR. Thabrani). ( )

Dari Abu Hurairah, beliau berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak saya hormati?" Rasulullah menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Lalu siapa?" Rasulullah menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Setelah itu siapa?" Rasulullah menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Akhirnya Rasulullah pun menjawab: "Kemudian ayahmu," (HR. Muslim)

Islam menekankan agar kita lebih memuliakan ibu daripada sosok bapak. Ibu adalah sosok paling utama dan wajib dihormati anak karena pengorbanannya yang luar biasa. Allah Ta'ala berfirman:

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu." (QS Luqman [31]: 14)

( )

Menurut Ustaz Muchlis Al-Mughni (Dai lulusan Al-Azhar Mesir), ayat di atas menekankan kita untuk selalu berbuat baik kepada kedua orang tua kita, terutama ibu. Ini sebagai bentuk syukur kepada Allah Ta'ala dan dan terima kasih kita kepada kedua orang tua.

Orang yang paling berhak mendapatkan segala bentuk kebaikan yang utama kita adalah kedua orang tua. Tidak ada makhluk Allah di dunia ini yang begitu ditekankan Allah untuk kita berterima kasih kepadanya kecuali kedua orang tua.

"Jika kita ingin berterima kasih kepada Allah maka aktualisasikan itu dengan terima kasih kepada kedua orang tua. Allah Ta'ala menyebutkan diantara bentuk pengorbanan dan penderitaan seorang ibu mulai dari masa hamil hingga menyusui kita selama dua tahun," jelas Dai yang juga Imam Masjid Cut Meutia Menteng Jakarta Pusat ini.

Hal ini sengaja diingatkan Allah agar kita sadar dan berempati dengan segala pegorbanan dan penderitaan ibu kita, kendati pengorbanan dan penderitaan seorang ibu tidak terbatas pada dua hal itu. ( )

Ayat di atas ditutup dengan kalimat "hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu" memberikan kesan dan pesan bahwa segala niat dan kebaikan yang kita lakukan tidak akan sia-sia, semuanya pasti dilihat dan diganjar Allah Ta'ala.

( )

Apabila orangtua kita telah wafat, ada beberapa amalan yang bisa kita lakukan untuk mereka, di antaranya:

1. Mendoakan kebaikan untuk keduanya di setiap doa yang kita panjatkan.

2. Memohonkan ampunan kepada Allah Ta'ala untuk keduanya.

3. Menyambung silaturahim yang biasa dijaga oleh kedua orang tua kita.

4. Menghormati teman-teman keduanya yang masih ada.

5. Bersedekah atas nama keduanya, menjaga serta menghidupkan amal kebaikan yang biasa dilakukan semasa hidup keduanya, seperti jika keduanya rajin puasa sunnah, maka ikutilah. Jika keduanya selalu menjadi donatur untuk kaum dhuafa dan aktivitas dakwah maka lanjutkanlah, dan sebagainya. (Baca Juga: Cara Berbakti kepada Orangtua yang Sudah Wafat)

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More