Muslimah, Ini Pentingnya Menyempurnakan Wudhu

Rabu, 07 Oktober 2020 - 17:51 WIB
Banyak di antara kaum perempuan yang berwudhu dengan cepat, dan tergesa-gesa, sehingga mereka kurang memerhatikan wudhunya dengan sempurna. Foto ilustrasi/ist
Menyempurnakan wudhu sebelum mengerjakan salat wajib hukumnya. Karena wudhu sangat mempengaruhi salat kita. Secara syari’at wudhu ialah menggunakan air yang suci untuk mencuci anggota-anggota tertentu yang sudah diterangkan dan di-syari’atkan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Allah menjalskan dalam firman-Nya :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melakukan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan, kedua mata kaki.......” (Q.S Al-Maidah : 6)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda: “Allah tidak akan menerima salat seseorang sebelum ia berwudhu’” (HR. Bukhari, Muslim dan Imam lainnya).

(Baca juga : Ketika Ada Dusta Di Antara Pasutri, Bagaimana Hukumnya? )

Juga sabda Rasulullah :

“Barangsiapa menyempurnakan wudhu’nya, kemudian dia pergi mengerjakan salat wajib bersama orang-orang dengan berjamaah atau di masjid (berjamaah), niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya” (HR. Muslim).

Muslimah, itulah pentingnya menyempurnakan wudhu kita. Namun sayangnya, soal wudhu ini masih banyak diremehkan dan sering kurang diperhatikan oleh sebagian kaum perempuan . Dinukil dari, “Mukhalafaat Nisaiyyah”, 100 Mukhalafah Taqa’u fiha al-Katsir Minan Nisa-i bi Adillatiha Asy-Syar’iyyah”, karya Abdul Lathif bin Hajis al-Ghamidi, dijelaskan, banyak di antara mereka (kaum perempuan ini) berwudhu dengan cepat, tidak bersungguh-sungguh dalam membasuhnya dan tidak pula memperhatikannya.

(Baca juga : Malaikat Berebut Membaca Zikir Pendek Ini )

Mereka hanya sekadar membasahi anggota tubuhnya dengan air tanpa digosok atau disempurnakan basuhannya. Sehingga ada sebagian anggota tubuhnya yang tidak terbasahi air, terutama bagian dalam telapak kaki dan kedua mata kakinya.

Dari Abdulllah bin Amru diriwayatkan bahwa ia berkata,”Dalam sebuah perjalanan, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tertinggal oleh kami. Beliau berhasil menyusul kami ketika waktu salat telah tiba, sementara kami sedang berwudhu. Kami mulai mengusap kaki-kaki kami, maka beliau menyeru dengan suara keras :

وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ (مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا)

"Semoga masuk lembah wail di neraka jahannam bagi orang-orang yang lalai mencuci tumitnya. “ Beliau mengucapkannya dua atau tiga kali (Shahihul Bukhari (I/26) (60)

(Baca juga : Efek Dahsyat dari Sikap yang Rendah Hati )

Dalam riwayat lain, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ وَبُطُوْنِ الْأَقْدَامِ مِنَ النَّارِ

Semoga masuk lembah wail di Neraka jahannam bagi orang-orang yang lalai mencuci tumit dan bagian dalam telapak kakinya (Shahih Sunan at-Tirmidzi (I/15) (38)

Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menganjurkan para sahabatnya agar memperhatikan bagian dalam telapak-telapak kaki dan menyela-nyela di antara jari-jemari, sehingga air bisa mencapai seluruh anggota tubuh (yang harus dibasuh ketika berwudhu).

(Baca juga : Luhut Ngeluh, Gara-gara Wisata Sepi Bali Tiap Bulan Rugi Rp9 Triliun )

Dari Ashim bin Laqith bin Shabirah dari bapaknya diriwayatkan bahwa ia berkata, Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda :
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian? Orang-orang menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, orang yang berkata bahwa Hujan turun kepada kita karena karunia Allah subhanahu wa ta'ala dan rahmat-Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata bahwa Hujan turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.

(HR. Bukhari No. 801)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More