Dalam Perang Sehari 2.000 Pasukan Muslim Sahid, 10.000 Pasukan Persia Tewas

Selasa, 20 Oktober 2020 - 06:11 WIB
Sa’ad menjenguk dari tempat duduknya di Qudais. Bergeraknya pasukan Persia itu sudah diperhitungkannya seribu kali. Melihat Qa'qa' juga bergerak ke arah mereka, dalam hatinya ia berkata: Allahumma ya Allah, ampunilah dia, berikanlah pertolongan kepadanya. Sudah kuizinkan dia, kendati ia tidak meminta izin kepadaku! Dan katanya kepada stafnya: Kalau mereka bertakbir tiga kali, mulailah kalian menyerang.

Tetapi tak lama ketika terdengar takbir pertama ia melihat Banu Asad sudah bergerak, dan Banu Nakha' menyerang, Bajilah langsung terjun ke dalam kancah yang berbahaya itu dan kabilah Kindah pun maju. la melihat api peperangan itu kini berkobar di sekitar Qa'qa'. la memohonkan pengampunan Allah untuk mereka semua dan berdoakan kemenangan bagi mereka. Kemudian berkumandang takbir yang kedua dan ketiga.

Setelah pasukan datang susul-menyusul, mereka menyambut pasukan Persia dengan pedang dan menyusup masuk ke tengah-tengah mereka. Bunyi pedang-pedang itu bergemerincingan dan berdencang-dencang seperti di tempat pandai besi. Prajurit-prajurit itu tak ada yang berbicara; mereka hanya berteriak. Makin mendekati malam, pertempuran makin dahsyat. Kedua pihak sama-sama berjuang mati-matian.

Baik Sa’ad maupun Rustum sudah tidak mendengar lagi suara-suara itu dan berita-berita pun sudah terputus. Mereka tidak tahu apa yang sekarang terjadi. Dengan penyakitnya itu Sa’ad tak berbuat apa-apa selain berdoa kepada Allah dengan permohonan yang sungguh-sungguh agar pasukan Muslimin diberi kemenangan. Malam itu Sa’ad tidak tidur, juga anggota-anggota pasukan itu tak ada yang tidur. .

Setelah sinar pagi mulai menguak di ufuk timur, pasukan-pasukan Muslimin bergabung kepada kabilah masing-masing. Ketika itu Sa’ad merasa lebih tenang bahwa pasukannya lebih unggul. Mereka berhasil menebas leher-leher pasukan Persia. Apalagi setelah mendengar Qa'qa'

membaca syairnya:

Sudah banyak kelompok prajurit yang kami bantai

Bagi kami melebihi kepala-kepala dalam mahkota yang berkuasa.

Kuserukan: Teruskan perjuangan, kendati mereka sudah mati.

Hanya kepada Allah aku bertawakal, tetapi selalu berhati-hati. (Bersambung).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالۡبَـنِيۡنَ وَالۡقَنَاطِيۡرِ الۡمُقَنۡطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالۡفِضَّةِ وَالۡخَـيۡلِ الۡمُسَوَّمَةِ وَالۡاَنۡعَامِ وَالۡحَـرۡثِ‌ؕ ذٰ لِكَ مَتَاعُ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا ‌ۚ وَاللّٰهُ عِنۡدَهٗ حُسۡنُ الۡمَاٰبِ
Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

(QS. Ali 'Imran Ayat 14)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More