Perang Kadisiah: Mukjizat Pasukan Muslim dan Nujum Panglima Perang Persia
Kamis, 22 Oktober 2020 - 09:15 WIB
Soalnya, ketika Tulaihah mendakwakan diri nabi begitu kuat, penuh semangat tetapi keimanannya lemah, maka semangat yang tinggi dengan keimanan yang lemah itu ternyata tak ada artinya.
Begitu juga Amr bin Ma'di Karib, Asy'as bin Qais dan yang lain yang pernah membangkang dan memerangi kekuasaan Muslimin. Tetapi setelah mereka kembali kepada Islam dan menjadi bagian dari umat yang bangga karena keimanannya, maka dengan keimanannya, kekuatan itu bertambah. ( )
Bagaimana peranannya dalam Pertempuran Kadisiah sudah kita lihat, dan sesudah Kadisiah pun kepahlawanan dan kejayaannya diabadikan dalam sejarah.
Meninggalkan Kesenangan
Dalam tubuh ini kedudukan Amirulmukminin sama dengan kepala, mengatur berbagai masalah demi kebaikan semua, la meninggalkan kesenangan dengan hidup menderita demi kesejahteraan semua. Dalam hal ini Umar bin Khattab telah mengambil teladan dari Rasulullah SAW, kemudian dari Abu Bakar . Dia sendiri adalah teladan yang sangat ideal dalam hal keadilannya, keteguhan hatinya dan setiap pribadi sebagai anggota umat, lebih diutamakan daripada dirinya.
Dia lebih mengutamakan kepentingan umat daripada kepentingan perorangan. Dia berpendapat, seperlima rampasan perang Kadisiah itu lebih baik dikembalikan kepada para prajurit, maka itu pun dikembalikannya, dan memerintahkan Sa’ad bin Abi Waqqash agar melimpahkan pemberian secukupnya kepada penduduk negeri serta mengambil hati penduduk Irak yang sudah meminta maaf atas pembangkangannya terhadap pasukan Muslimin dulu. ( )
Semua itu dilaksanakan oleh Sa’ad sebagaimana mestinya. Tak ada penduduk Medinah yang marah karenanya, padahal mereka sendiri masih dalam kekurangan, sebab mereka melihat semua tindakan Amirulmukminin itu demi kebaikan Islam.
Mereka melihatnya, dalam soal-soal besar dan penting, ia mengajak mereka bermusyawarah. Apa yang baik untuk Islam baik untuk mereka. Sikap altruisme, tidak mementingkan diri sendiri, termasuk salah satu perintah Allah. Oleh karena itu mereka mendukung apa yang dilakukan Umar. Allah akan memberikan balasan kepada mereka berlipat ganda.
Inilah beberapa hikmah dan pelajaran yang dapat kita tarik dari peristiwa Kadisiah. Dengan karunia Allah juga hikmah dan pelajaran inilah yang telah mendukung berdirinya kedaulatan dan kejayaan Islam. (Bersambung)
Begitu juga Amr bin Ma'di Karib, Asy'as bin Qais dan yang lain yang pernah membangkang dan memerangi kekuasaan Muslimin. Tetapi setelah mereka kembali kepada Islam dan menjadi bagian dari umat yang bangga karena keimanannya, maka dengan keimanannya, kekuatan itu bertambah. ( )
Bagaimana peranannya dalam Pertempuran Kadisiah sudah kita lihat, dan sesudah Kadisiah pun kepahlawanan dan kejayaannya diabadikan dalam sejarah.
Meninggalkan Kesenangan
Dalam tubuh ini kedudukan Amirulmukminin sama dengan kepala, mengatur berbagai masalah demi kebaikan semua, la meninggalkan kesenangan dengan hidup menderita demi kesejahteraan semua. Dalam hal ini Umar bin Khattab telah mengambil teladan dari Rasulullah SAW, kemudian dari Abu Bakar . Dia sendiri adalah teladan yang sangat ideal dalam hal keadilannya, keteguhan hatinya dan setiap pribadi sebagai anggota umat, lebih diutamakan daripada dirinya.
Dia lebih mengutamakan kepentingan umat daripada kepentingan perorangan. Dia berpendapat, seperlima rampasan perang Kadisiah itu lebih baik dikembalikan kepada para prajurit, maka itu pun dikembalikannya, dan memerintahkan Sa’ad bin Abi Waqqash agar melimpahkan pemberian secukupnya kepada penduduk negeri serta mengambil hati penduduk Irak yang sudah meminta maaf atas pembangkangannya terhadap pasukan Muslimin dulu. ( )
Semua itu dilaksanakan oleh Sa’ad sebagaimana mestinya. Tak ada penduduk Medinah yang marah karenanya, padahal mereka sendiri masih dalam kekurangan, sebab mereka melihat semua tindakan Amirulmukminin itu demi kebaikan Islam.
Mereka melihatnya, dalam soal-soal besar dan penting, ia mengajak mereka bermusyawarah. Apa yang baik untuk Islam baik untuk mereka. Sikap altruisme, tidak mementingkan diri sendiri, termasuk salah satu perintah Allah. Oleh karena itu mereka mendukung apa yang dilakukan Umar. Allah akan memberikan balasan kepada mereka berlipat ganda.
Inilah beberapa hikmah dan pelajaran yang dapat kita tarik dari peristiwa Kadisiah. Dengan karunia Allah juga hikmah dan pelajaran inilah yang telah mendukung berdirinya kedaulatan dan kejayaan Islam. (Bersambung)
(mhy)