Mukzijat Musa di Sungai Tigris untuk Pasukan Muslim, Kaisar Persia Lari Terbirit-birit
Selasa, 27 Oktober 2020 - 12:12 WIB
Gayung itu dipungut orang kemudian dikembalikan kepada pemiliknya... (
)
Yang mendampingi Sa’ad bin Abi Waqqas di Sungai ketika itu Salman al-Farisi . Dalam hal ini Sa’ad berucap: Cukup Allah bagi kami sebagai Pelindung terbaik. Niscaya Allah akan menolong pengikut-Nya, Allah akan memenangkan agama-Nya, Allah akan membinasakan musuh-Nya, selama dalam angkatan bersenjata ini tak ada orang yang melakukan perbuatan durhaka atau dosa yang melebihi kebaikan. Lalu kata Salman kepada Sa’ad: Di Sungai musuh itu begitu hina, tak bedanya dengan di darat. Sungguh, demi yang memegang hidup Salman, mereka akan berbondong-bondong keluar, seperti waktu masuk. Memang benar, mereka keluar dari sana, seperti dikatakan Salman, tanpa kehilangan apa pun."
Istana Kisra
Sekarang pasukan Muslimin keluar dari Sungai itu, dan kudanya mengibas-ngibaskan bulu tengkuknya sambil meringkik-ringkik. Mereka memasuki kota Mada'in tetapi sudah tak ada orang, — selain mereka yang masih mau bertahan dalam Istana — sebab Yazdigird sudah membawa keluarganya, harta dan barang-barang yang dapat diangkutnya kemudian mereka lari ke Hulwan. ( )
Sa’ad menyerukan mereka yang masih bertahan dalam Istana itu supaya turun. Sesudah mereka turun, ia masuk bersama pasukannya sambil melemparkan pandangnya ke sana sini, melihat-lihat isi Istana yang agung itu, segalanya terdiri dari barang-barang berharga. Ketika itulah ia membaca firman Allah:
"Berapa banyak taman dan mala air yang mereka tinggalkan; tanaman-tanaman dan lempat-tempat kediaman yang indah; dan kenikmatan lempat mereka bersenang-senang. Demikianlah mereka berukhir, dan Kami wariskan kepada golongan lain. Langit dan bumi tidak menangisi mereka, juga mereka lidak diberi penangguhan waktu." (Qur'an, 44: 25-29). (Bersambung)
Yang mendampingi Sa’ad bin Abi Waqqas di Sungai ketika itu Salman al-Farisi . Dalam hal ini Sa’ad berucap: Cukup Allah bagi kami sebagai Pelindung terbaik. Niscaya Allah akan menolong pengikut-Nya, Allah akan memenangkan agama-Nya, Allah akan membinasakan musuh-Nya, selama dalam angkatan bersenjata ini tak ada orang yang melakukan perbuatan durhaka atau dosa yang melebihi kebaikan. Lalu kata Salman kepada Sa’ad: Di Sungai musuh itu begitu hina, tak bedanya dengan di darat. Sungguh, demi yang memegang hidup Salman, mereka akan berbondong-bondong keluar, seperti waktu masuk. Memang benar, mereka keluar dari sana, seperti dikatakan Salman, tanpa kehilangan apa pun."
Istana Kisra
Sekarang pasukan Muslimin keluar dari Sungai itu, dan kudanya mengibas-ngibaskan bulu tengkuknya sambil meringkik-ringkik. Mereka memasuki kota Mada'in tetapi sudah tak ada orang, — selain mereka yang masih mau bertahan dalam Istana — sebab Yazdigird sudah membawa keluarganya, harta dan barang-barang yang dapat diangkutnya kemudian mereka lari ke Hulwan. ( )
Sa’ad menyerukan mereka yang masih bertahan dalam Istana itu supaya turun. Sesudah mereka turun, ia masuk bersama pasukannya sambil melemparkan pandangnya ke sana sini, melihat-lihat isi Istana yang agung itu, segalanya terdiri dari barang-barang berharga. Ketika itulah ia membaca firman Allah:
"Berapa banyak taman dan mala air yang mereka tinggalkan; tanaman-tanaman dan lempat-tempat kediaman yang indah; dan kenikmatan lempat mereka bersenang-senang. Demikianlah mereka berukhir, dan Kami wariskan kepada golongan lain. Langit dan bumi tidak menangisi mereka, juga mereka lidak diberi penangguhan waktu." (Qur'an, 44: 25-29). (Bersambung)
(mhy)