Detik-detik Lahirnya Nabi Muhammad, Cahaya Memancar Antara Timur dan Barat

Selasa, 27 Oktober 2020 - 22:02 WIB
"Anta syamsun anta badrun, Anta nurun fauqan nuri, Anta iksiru wa ghali, Anta misbahush shuduri". Artinya engkaulah matahari engkaulah rembulan, engkaulah cahaya di atas cahaya, engkaulah kesturi, engkaulah wewangian, Engkaulah cahaya hatiku.

Dari bait-bait tersebut, wajah Rasulullah صلى الله عليه وسلم seperti bulan yang bersinar. Mungkin ada orang yang berkata bahwa itu hanya metafora, kiasan, sebagaimana orang jatuh cinta yang sedang memuja-muja orang yang dicintainya. Jadi ada orang yang menganggap cahaya wajah Rasulullah itu hanya sebagai kiasan.

Menurut mereka, itu bukan makna yang sebenarnya, seperti kita sering mendengar ungkapan orang yang wajahnya berseri-seri hanya seolah-olah bersinar. Sungguh penilaian itu sangat keliru. Wajah Rasulullah صلى الله عليه وسلم benar-benar bercahaya dalam arti yang sebenarnya, bukan hanya kiasan.

Wajah Rasulullah صلى الله عليه وسلم benar-benar bercahaya. Dalam hal ini Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anhu memberi kesaksian (Kanzul Ummal 6: 207). Sayyidah Aisyah berkata: "Aku meminjam jarum dari Habsah binti Rawahab untuk menjahit. Jarum itu jatuh. Aku mencari-cari, tapi tidak menemukannya. Maka ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم masuk, kelihatan jelaslah jarum yang hilang itu karena pancaran sinar wajahnya. Aku pun tertawa.

Rasulullah bertanya: "Hai Humaira, mengapa engkau tertawa?’ Aku berkata, 'Begini dan begini, ya Rasulullah," kuceritakanlah peristiwa itu. Kemudian Rasulullah berkata: "Hai Aisyah , malanglah orang yang tidak diberi kesempatan memandang wajahku karena tidaklah seorang Mukmin atau kafir kecuali mengharapkan melihat wajahku."

Masya Allah betapa beruntungnya mereka yang memuliakan Rasulullah dan bergembira menyambut kelahirannya. Jika di dunia kita tidak dapat melihat wajah mulia yang memancarkan cahaya itu, insya Allah nanti di Akhirat kita diberi kesempatan melihat wajah Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Allahumma Aamiin! ( )

اللهم صلى على سيدنا محمد وآله وصحبه وسلم

Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
cover top ayah
وَلَٮِٕنۡ اَذَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنَّا رَحۡمَةً ثُمَّ نَزَعۡنٰهَا مِنۡهُ‌ۚ اِنَّهٗ لَيَـــُٔوۡسٌ كَفُوۡرٌ (٩) وَلَٮِٕنۡ اَذَقۡنٰهُ نَـعۡمَآءَ بَعۡدَ ضَرَّآءَ مَسَّتۡهُ لَيَـقُوۡلَنَّ ذَهَبَ السَّيِّاٰتُ عَنِّىۡ‌ ؕ اِنَّهٗ لَـفَرِحٌ فَخُوۡرٌۙ (١٠) اِلَّا الَّذِيۡنَ صَبَرُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِؕ اُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ مَّغۡفِرَةٌ وَّاَجۡرٌ كَبِيۡرٌ (١١)
Dan jika Kami berikan rahmat Kami kepada manusia, kemudian (rahmat itu) Kami cabut kembali, pastilah dia menjadi putus asa dan tidak berterima kasih. Dan jika Kami berikan kebahagiaan kepadanya setelah ditimpa bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata, Telah hilang bencana itu dariku. Sesungguhnya dia (merasa) sangat gembira dan bangga, kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

(QS. Hud Ayat 9-11)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More