Kisah-Kisah Mengharukan Jelang Wafatnya Rasulullah SAW

Minggu, 15 November 2020 - 13:13 WIB

Mendengar itu Umar bin Khattab berkata kepada sahabat-sahabat lainnya: "Nabi dalam keadaan sangat payah dan kalian telah mempunyai Al-Qur'an. Cukuplah Kitab Allah itu bagi kita."

Menanggapi perkataan Umar itu para sahabat berselisih pendapat. Ada yang minta supaya segera disediakan alat tulis agar Rasulullah menuliskan wasiatnya yang terakhir. Ada pula yang sependapat dengan Umar. Terjadilah pertengkaran mulut, sehingga Rasulullah akhirnya menghardik: "Nyahlah kalian!"

Muslim dalam Shahihnya pada bagian "Wasiat terakhir" meriwayatkan hadis tersebut dari Sa'ad bin Zubair yang berasal dari Ibnu Abbas pula.

At-Thabrani dalam "Al-Ausath" mengemukakan: "Pada waktu Rasulullah s.a.w. menghadapi ajal, beliau berkata: "Bawalah kepadaku lembaran dan tinta. Akan kutuliskan untuk kalian yang dengan itu kalian tidak akan sesat selama-lamanya."

Mendengar ucapan Nabi Muhammd s.a.w. itu, para wanita yang menunggu di belakang tabir (hijab) berkata kepada para sahabat Nabi yang berada di tempat itu: "Tidakkah kalian mendengar apa yang dikatakan oleh Rasulullah?"

Umar bin Khattab r.a. segera menyahut: "Kukatakan, kalian itu sama dengan wanita-wanita yang mengelilingi Nabi Yusuf. Jika Rasulullah sakit kalian mencucurkan air mata dan jika beliau sehat kalian menunggangi lehernya!"

Mendengar ucapan Umar itu Rasululah s.a.w. kemudian berkata mengingatkan: "Biarkan mereka itu, mereka itu lebih baik daripada kalian."

Al Hamid Al Husaini dalam bukunya berjudul "Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib RA" menulis penyakit Rasulullah mencapai puncaknya ketika beliau berada di kediaman Siti Maimunah r.a. , salah seorang isteri beliau. Atas kesepakatan semua isterinya beliau meminta supaya dibawa ke tempat kediaman Siti Aisyah r.a .

Dengan berikat kepala, beliau keluar dan berjalan sambil bertopang pada Ali bin Abi Thalib dan pamannya, Abbas. Beliau tiba di tempat kediaman Siti Aisyah r.a. dalam keadaan lemah sekali. ( )


Beberapa hari kemudian, di saat banyak orang sedang menunaikan salat jama'ah yang diimami oleh Abu Bakar r.a., tiba-tiba Nabi Muhammad s.a.w. muncul di tengah-tengah mereka dengan bertopang pada Ali serta Al Fadhl bin Abbas.

Salat subuh berjama'ah itu hampir saja tertunda karena hal yang mengejutkan itu. Hal itu tak sampai terjadi, karena Rasulullah s.a.w. memerintahkan supaya salat dilanjutkan.

Abu Bakar r.a. sendiri merasa rikuh, berniat mundur dan hendak menyerahkan imam salat kepada beliau, tetapi Nabi Muhammad s.a.w. mendorongnya dari belakang sambil berucap setengah berbisik: "Teruskan mengimami salat".

Beliau kemudian mengambil tempat di samping kanan Abu Bakar r.a. dan menunaikan salat sambil duduk.

Seusai salat Nabi Muhammad s.a.w. berbalik menghadap ke belakang dan bertatap-muka dengan jama'ah yang memenuhi masjid. Semua bergembira melihat Rasulullah berangsur sehat. Lebih tertegun lagi tatkala beliau berkata:

"Hai kaum muslimin, api neraka sudah bertiup dan fitnahpun akan datang seperti malam gelap-gulita. Demi Allah, aku tidak akan menghalalkan sesuatu selain yang dihalalkan oleh Al Qur'an. Aku pun tidak akan mengharamkan sesuatu selain yang diharamkan oleh Al Qur'an. Terkutuklah orang yang menggunakan pekuburan sebagai tempat bersujud (Masjid)."

Kesehatan Rasulullah s.a.w. yang secara tiba-tiba tampak pulih kembali dengan cepat tersiar luas dan disambut gembira sekali oleh seluruh kaum muslimin. ( )

Usamah bin Zaid, yang semula sudah siap untuk membubarkan pasukan, karena Rasulullah sakit keras, kemudian menghadap beliau untuk minta izin menggerakkan pasukannya ke Syam. Bahkan Abu Bakar r.a. sendiri pun yakin benar bahwa beliau sudah bisa kembali menjalankan tugas sehari-hari. Begitu pula Umar bin Khattab r.a. dan para sahabat dekat lainnya, sekarang sudah beranjak meninggalkan masjid guna menyelesaikan keperluan masing-masing. ( )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More