Orang-orang yang Dibenci Allah Ta'ala
Selasa, 24 November 2020 - 06:59 WIB
(Baca juga : Perempuan-Perempuan yang Dinantikan Neraka )
Manusia tidak berhak sombong, karena ia adalah milik Allah, dia butuh Allah, semua kelebihan yang ia miliki adalah dari Allah Jalla wa ‘Ala.
Buat apa ia sombongkan? Kewajiban seorang manusia adalah untuk tawadhu, untuk senantiasa merendahkan hatinya kepada kebenaran, kepada manusia, dan menyadari bahwasanya dirinya adalah hamba Allah yang lemah, makhluk yang lemah yang senantiasa mengharapkan demikian pula membutuhkan karunia Allah Jalla wa ‘Ala.
2. Kasar
Yang kedua ia kasar di dalam ucapannya, kasar di dalam perbuatannya. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang kasar, sebaliknya Allah cinta kepada orang-orang yang lembut. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ
“Sesungguhnya Allah itu lembut dan cinta kelembutan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
(Baca juga : Target Pajak Kurang Rp371,9 Triliun, Sri Mulyani Bisa Ngejar? )
Oleh karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam mempunyai sifat yang lemah lembut. Bahkan ketika Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menasehati Firaun, Allah mengatakan:
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ ﴿٤٤﴾
“Dan ucapkan kepada Firaun dengan ucapan yang lemah-lembut, mudah-mudahan ia mau ingat atau takut.” (QS. Tha-ha[20]: 44)
3. Suka berteriak-teriak
Kemudian sifat selanjutnya yaitu:
صَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ
“Suka berteriak-teriak seperti di pasar.”
Di mana lisannya itu pedas, lisannya suka menyakiti hati orang lain, dia tidak peduli apakah orang itu akan marah atau tidak, dia tidak peduli. Dan sifat ini tentunya sangat dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
(Baca juga : PNS Ramping Birokrasi Efisien )
Dilaporkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam seorang wanita dimana wanita ini rajin dia salat tahajudnya, banyak ia salat sunnahnya, dan ia pun sedekah dengan harta yang banyak sekali. Akan tetapi lisannya sering menyakiti tetangganya. Apa kata Rasulullah?
هي من اهل النار
“Ia termasuk penduduk api neraka.”
Manusia tidak berhak sombong, karena ia adalah milik Allah, dia butuh Allah, semua kelebihan yang ia miliki adalah dari Allah Jalla wa ‘Ala.
Buat apa ia sombongkan? Kewajiban seorang manusia adalah untuk tawadhu, untuk senantiasa merendahkan hatinya kepada kebenaran, kepada manusia, dan menyadari bahwasanya dirinya adalah hamba Allah yang lemah, makhluk yang lemah yang senantiasa mengharapkan demikian pula membutuhkan karunia Allah Jalla wa ‘Ala.
2. Kasar
Yang kedua ia kasar di dalam ucapannya, kasar di dalam perbuatannya. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang kasar, sebaliknya Allah cinta kepada orang-orang yang lembut. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ
“Sesungguhnya Allah itu lembut dan cinta kelembutan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
(Baca juga : Target Pajak Kurang Rp371,9 Triliun, Sri Mulyani Bisa Ngejar? )
Oleh karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam mempunyai sifat yang lemah lembut. Bahkan ketika Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menasehati Firaun, Allah mengatakan:
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ ﴿٤٤﴾
“Dan ucapkan kepada Firaun dengan ucapan yang lemah-lembut, mudah-mudahan ia mau ingat atau takut.” (QS. Tha-ha[20]: 44)
3. Suka berteriak-teriak
Kemudian sifat selanjutnya yaitu:
صَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ
“Suka berteriak-teriak seperti di pasar.”
Di mana lisannya itu pedas, lisannya suka menyakiti hati orang lain, dia tidak peduli apakah orang itu akan marah atau tidak, dia tidak peduli. Dan sifat ini tentunya sangat dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
(Baca juga : PNS Ramping Birokrasi Efisien )
Dilaporkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam seorang wanita dimana wanita ini rajin dia salat tahajudnya, banyak ia salat sunnahnya, dan ia pun sedekah dengan harta yang banyak sekali. Akan tetapi lisannya sering menyakiti tetangganya. Apa kata Rasulullah?
هي من اهل النار
“Ia termasuk penduduk api neraka.”