Orang-orang yang Dibenci Allah Ta'ala
Selasa, 24 November 2020 - 06:59 WIB
Bila ada golongan manusia yang dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala, maka pasti ada golonan orang-orang yang dibenci oleh Allah Ta'ala. Golongan orang yang tidak disenangi oleh Allah ini, sudah pasti adalah hamba-hamba yang telah melakukan hal-hal yang dibenci Allah dan tidak mengikuti ajaran yang telah disampaikan lewat Rasul-Nya. Siapa saja mereka?
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam menyebutkan dalam sebuah hadis:
إِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ كُلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ صَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ , جِيفَةٍ بِاللَّيْلِ , حِمَارٍ بِالنَّهَارِ , عَالِمٍ بِالدُّنْيَا , جَاهِلٍ بِالْآخِرَةِ
“Sesungguhnya Allah benci kepada setiap orang yang sombong dan kasar, dan suka berteriak-teriak seperti di pasar. Diwaktu malam bagaikan bangkai, dan di waktu siang bagaikan keledai. Dia berilmu tentang dunia tapi bodoh tentang kehidupan akhirat.” (HR. Al-Baihaqi. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 1878)
(Baca juga : Kisah Hikmah : Perempuan Pemintal Benang )
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc, pendakwah lulusan Universitas Islam Madinah dalam ceramahnya di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Cileungsi, Bogor, akhir pekan lalu menyebutkan inilah orang-orang yang Allah benci, yaitu orang yang mempunyai sifat seperti ini, yakni :
1. Orang-orang yang sombong
Orang-orang yang sombong; sombong kepada Allah dan sombong kepada makhluk-makhluk Allah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam menafsirkan makna sombong:
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Sombong itu artinya menolak kebenaran dan menganggap remeh manusia.” (HR. Muslim)
Ketika kita menolak kebenaran yang disampaikan oleh seseorang hanya karena dia lebih muda misalnya, atau karena dia bawahan kita misalnya, lalu kita tolak, berarti di dalam diri kita ada kesombongan .
(Baca juga : Diam-diam Mendoakan Orang Lain, Salah Satu Sebab Terkabulnya Doa )
Ketika kita menganggap remeh orang lain karena ia -misalnya- lebih kurang ilmunya dari kita, atau karena lebih miskin dari kita, kemudian kita anggap ia remeh karena kemiskinannya, berarti di dalam hati di dalam hati kita ada kesombongan. Dan sesungguhnya orang yang sombong, kata Rasulullah:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
“Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada sebesar biji sawi dari kesombongan.” (HR. Muslim)
Kenapa? Karena ia telah menyayangi Allah dalam kesombongan tersebut. Karena sifat sombong hanya untuk Allah saja. Sebagaimana dalam hadis Qudsi, Allah Ta’ala mengatakan:
الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي
“Kesombongan itu adalah selempangKu.”
فَمَنْ نَازَعَنِي فِيهِمَا عَذَّبْتُهُ
“Siapa yang menyanyi Aku dalam kesombongan itu, pasti Aku akan azab dia.”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam menyebutkan dalam sebuah hadis:
إِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ كُلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ صَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ , جِيفَةٍ بِاللَّيْلِ , حِمَارٍ بِالنَّهَارِ , عَالِمٍ بِالدُّنْيَا , جَاهِلٍ بِالْآخِرَةِ
“Sesungguhnya Allah benci kepada setiap orang yang sombong dan kasar, dan suka berteriak-teriak seperti di pasar. Diwaktu malam bagaikan bangkai, dan di waktu siang bagaikan keledai. Dia berilmu tentang dunia tapi bodoh tentang kehidupan akhirat.” (HR. Al-Baihaqi. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 1878)
(Baca juga : Kisah Hikmah : Perempuan Pemintal Benang )
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc, pendakwah lulusan Universitas Islam Madinah dalam ceramahnya di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Cileungsi, Bogor, akhir pekan lalu menyebutkan inilah orang-orang yang Allah benci, yaitu orang yang mempunyai sifat seperti ini, yakni :
1. Orang-orang yang sombong
Orang-orang yang sombong; sombong kepada Allah dan sombong kepada makhluk-makhluk Allah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam menafsirkan makna sombong:
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Sombong itu artinya menolak kebenaran dan menganggap remeh manusia.” (HR. Muslim)
Ketika kita menolak kebenaran yang disampaikan oleh seseorang hanya karena dia lebih muda misalnya, atau karena dia bawahan kita misalnya, lalu kita tolak, berarti di dalam diri kita ada kesombongan .
(Baca juga : Diam-diam Mendoakan Orang Lain, Salah Satu Sebab Terkabulnya Doa )
Ketika kita menganggap remeh orang lain karena ia -misalnya- lebih kurang ilmunya dari kita, atau karena lebih miskin dari kita, kemudian kita anggap ia remeh karena kemiskinannya, berarti di dalam hati di dalam hati kita ada kesombongan. Dan sesungguhnya orang yang sombong, kata Rasulullah:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
“Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada sebesar biji sawi dari kesombongan.” (HR. Muslim)
Kenapa? Karena ia telah menyayangi Allah dalam kesombongan tersebut. Karena sifat sombong hanya untuk Allah saja. Sebagaimana dalam hadis Qudsi, Allah Ta’ala mengatakan:
الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي
“Kesombongan itu adalah selempangKu.”
فَمَنْ نَازَعَنِي فِيهِمَا عَذَّبْتُهُ
“Siapa yang menyanyi Aku dalam kesombongan itu, pasti Aku akan azab dia.”