Cerita Ajaran: Raja dan Serigala
Selasa, 15 Desember 2020 - 13:47 WIB
Seorang raja memutuskan untuk menjinakkan seekor serigala, dijadikan binatang piaraan. Keinginannya ini didasarkan atas ketidaktahuan serta kebutuhannya untuk diakui atau dipuji orang lain -- suatu sebab umum dari banyak masalah di dunia. (
)Dia mengambil anak serigala dari induknya sesaat setelah dia dilahirkan, dan dibesarkan diantara anjing-anjing jinak.
Ketika serigala tersebut sudah dewasa dia dibawa kepada raja dan untuk beberapa hari ia berperilaku seperti anjing. Orang-orang yang menyaksikan hal ini terpesona, dan menyangka bahwa raja adalah seorang yang sakti. Mereka bertindak sesuai keyakinan tersebut, menjadikan raja sebagai penasihat mereka dalam segala hal. Dan menghubungkan suatu kekuatan besar kepadanya. Raja sendiri juga percaya bahwa keajaiban telah terjadi. ( )
Suatu hari, ketika ia pergi berburu, raja mendengar gerombolan serigala mendekat. Saat mereka mendekat, serigala jinak piaraan sang raja tersebut melompat, memperlihatkan taring-taringnya, serta berlari menyambut kawanan serigala liar. Dalam sesaat, serigala tersebut telah pergi, kembali kepada teman-teman alamiahnya. ( )
Inilah sumber peribahasa: "Anak serigala akan selalu jadi serigala, sekalipun dibesarkan diantara manusia."
==
Dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul " Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat " .
Baca Juga
Ketika serigala tersebut sudah dewasa dia dibawa kepada raja dan untuk beberapa hari ia berperilaku seperti anjing. Orang-orang yang menyaksikan hal ini terpesona, dan menyangka bahwa raja adalah seorang yang sakti. Mereka bertindak sesuai keyakinan tersebut, menjadikan raja sebagai penasihat mereka dalam segala hal. Dan menghubungkan suatu kekuatan besar kepadanya. Raja sendiri juga percaya bahwa keajaiban telah terjadi. ( )
Suatu hari, ketika ia pergi berburu, raja mendengar gerombolan serigala mendekat. Saat mereka mendekat, serigala jinak piaraan sang raja tersebut melompat, memperlihatkan taring-taringnya, serta berlari menyambut kawanan serigala liar. Dalam sesaat, serigala tersebut telah pergi, kembali kepada teman-teman alamiahnya. ( )
Inilah sumber peribahasa: "Anak serigala akan selalu jadi serigala, sekalipun dibesarkan diantara manusia."
==
Dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul " Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat " .
(mhy)