Ketika Seseorang Mendapat Pujian, Begini Pesan Rasulullah

Kamis, 17 Desember 2020 - 11:42 WIB
Ustaz Rikza Maulan, Dai lulusan Al-Azhar Mesir Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadits. Foto/Ist
Setiap muslim yang beramal tentu ingin mendapatkan keridhaan Allah Ta'ala karena ridha Allah merupakan kenikmatan tertinggi dari segala nikmat-Nya. Namun, kita sering mendapati banyak orang memuji amal kebaikan seseorang. Begini tanggapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم terhadap hal ini.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَأَيْتَ الرَّجُلَ يَعْمَلُ الْعَمَلَ مِنْ الْخَيْرِ وَيَحْمَدُهُ النَّاسُ عَلَيْهِ قَالَ تِلْكَ عَاجِلُ بُشْرَى الْمُؤْمِن (رواه مسلم)

Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu berkata, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah ditanya, 'Bagaimana menurut Anda tentang seseorang yang beramal kebaikan lalu orang-orang pun memujinya? Beliau menjawab: "Itulah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang Mukmin." (HR Muslim, Hadis No 4780)

(Baca Juga: Menyikapi Pujian dan Menghindari Bahayanya)

Dai lulusan Al-Azhar Mesir Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadis, Ustaz Rikza Maulan mengatakan, amalan yang diniatkan untuk mendapatkan pahala dan keridhaan dari Allah kelak akan memiliki nilai mulia berupa balasan kebaikan di akhirat, sekecil apapun amal perbuatannya tersebut. Allah berfirman:



فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS. Az-Zalzalah: 7)

Namun, tidak jarang ketika seseorang istiqamah beramal shaleh dan berbuat kebajikan mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain karena kebaikannya tersebut. Hal ini dikhawatirkan berpotensi "mengganggu" balasan pahala dari Allah kelak di akhirat, lantaran adanya pujian dari manusia.

Sehingga salah seorang sahabat Nabi yaitu Abu Dzar menanyakannya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Menanggapi hal itu, Nabi justru bersabda, "Itulah kabar gembira yang disegerakan Allah bagi seorang mukmin."

"Artinya bahwa hal itu tidaklah menjadi masalah, selama niatan amal perbuatannya ikhlas semata-mata mengharap keridhaan Allah. Salah satu bentuk keridhaan-Nya, Allah segerakan di dunia dengan memberikan 'pujian' kepadanya melalui lisan manusia yang senang dengan amal saleh dan perbuatan baiknya," terang Ustaz Rikza .

Dai yang juga Dewan Pengawas Syariah Rumah Zakat itu berpesan, jangan sampai melakukan perbuatan kebajikan namun niatannya semata-mata ingin mencari pujian manusia. Sebab, bisa jadi hal itu akan mendatangkan kemurkaan Allah. Semoga kita dipelihara dari murkanya Allah.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنْ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ

"Barangsiapa yang mencari keridhaan Allah sekalipun mendatangkan kebencian manusia, maka Allah akan mencukupkannya dari manusia. Dan barangsiapa yang mencari keridlaan manusia dengan mendatangkan kemurkaan dari Allah, maka Allah akan menjadikan kemurkaan-Nya pada kemurkaan manusia." (HR at-Tirmidzi No 2338)

(Baca Juga: Doa Rasulullah SAW Agar Taat Beribadah)

Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
اَلَمۡ يَاۡنِ لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡ تَخۡشَعَ قُلُوۡبُهُمۡ لِذِكۡرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الۡحَـقِّۙ وَلَا يَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلُ فَطَالَ عَلَيۡهِمُ الۡاَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ‌ؕ وَكَثِيۡرٌ مِّنۡهُمۡ فٰسِقُوۡنَ
Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.

(QS. Al-Hadid Ayat 16)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More