Canda Ala Sufi: Membacakan Talqin, Lilin dan Menara Al-Tis
Rabu, 23 Desember 2020 - 06:41 WIB
Berikut ceria kocak ala sufi yang dinukil dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra dan diterjemahkan oleh Muhdor Assegaf dengan judul " Canda Ala Sufi Nashruddin "
Baca juga: Canda Ala Sufi: Kue Harisah, Keledai, dan Hammad
Carilah Orang Lain untuk Membacakan Talqin
Suatu hari, seorang hakim yang tinggal di kota Sayury Khishar meninggal, namun antara dia dan Nashruddin ada sedikit permusuhan.
Ketika hendak memakamkannya, orang-orang meminta kepada Nashruddin untuk membacakan talqin untuknya. Setelah dikubur, Nashruddin menjawab, "Aku tidak mau, cari saja orang lain untuk membacakannya. Sebab, dia tidak akan mendengarkan omonganku, karena antara aku dan dia terjadi perselisihan seperti yang kalian ketahui."
Bagaimana Melihat Sebelah Kanan
Datang seorang tamu ke rumah Nashruddin dan menginap di rumahnya. Tengah malam, tamu itu terbangun dari tidurnya dan memanggil Nashruddin sambil berkata kepadanya, "Wahai tuan, tolong ambilkan aku sebuah lilin yang ada di sebelah kananmu itu."
Mendengar permintaan tamunya itu, Nashruddin menjadi bingung dan berkata, "Gila kamu. Bagaimana mungkin aku melihat sebelah kananku, sementara keadaannya gelap gulita?"
Menara al-Tis
Suatu hari, teman-teman Nashruddin bertanya padanya, "Apa bintangmu?"
Nashruddin menjawab, "Menara al-Tis."
Mereka berkata, "Tidak ada dalam ilmu bintang nama menara al-Tis."
Maka Nashruddin berkata, "Ketika aku masih kecil, ibuku menunjukkan kepadaku menara al-Tis dan dia berkata kepadaku bahwa itu adalah menara tua. Sekarang, umur menara itu sudah 40 tahun. Tentunya, tidak diragukan lagi, menara itu telah berkembang dan menjadi terkenal." ( )
Baca juga: Canda Ala Sufi: Kue Harisah, Keledai, dan Hammad
Carilah Orang Lain untuk Membacakan Talqin
Suatu hari, seorang hakim yang tinggal di kota Sayury Khishar meninggal, namun antara dia dan Nashruddin ada sedikit permusuhan.
Ketika hendak memakamkannya, orang-orang meminta kepada Nashruddin untuk membacakan talqin untuknya. Setelah dikubur, Nashruddin menjawab, "Aku tidak mau, cari saja orang lain untuk membacakannya. Sebab, dia tidak akan mendengarkan omonganku, karena antara aku dan dia terjadi perselisihan seperti yang kalian ketahui."
Bagaimana Melihat Sebelah Kanan
Datang seorang tamu ke rumah Nashruddin dan menginap di rumahnya. Tengah malam, tamu itu terbangun dari tidurnya dan memanggil Nashruddin sambil berkata kepadanya, "Wahai tuan, tolong ambilkan aku sebuah lilin yang ada di sebelah kananmu itu."
Mendengar permintaan tamunya itu, Nashruddin menjadi bingung dan berkata, "Gila kamu. Bagaimana mungkin aku melihat sebelah kananku, sementara keadaannya gelap gulita?"
Menara al-Tis
Suatu hari, teman-teman Nashruddin bertanya padanya, "Apa bintangmu?"
Nashruddin menjawab, "Menara al-Tis."
Mereka berkata, "Tidak ada dalam ilmu bintang nama menara al-Tis."
Maka Nashruddin berkata, "Ketika aku masih kecil, ibuku menunjukkan kepadaku menara al-Tis dan dia berkata kepadaku bahwa itu adalah menara tua. Sekarang, umur menara itu sudah 40 tahun. Tentunya, tidak diragukan lagi, menara itu telah berkembang dan menjadi terkenal." ( )
(mhy)