Wafatnya Ulama dan Banyaknya Musibah Salah Satu Tanda Kiamat
Kamis, 14 Januari 2021 - 16:09 WIB
Kita baru saja kehilangan sosok ulama yang lurus, guru teladan yang berdakwah di jalan Allah, Syekh Ali Jaber (semoga Alah menyayanginya) yang wafat tadi pagi di RS Yarsi Cempaka Putih Jakarta (14/1/2021).
Pada awal tahun 2021, Indonesia juga kehilangan Habib kharismatik dari Jawa Tengah, Al-Habib Ja'far bin Muhammad Al-Kaff yang wafat di kediamannya di Samarinda, Kalimantan Timur. Sebelumnya empat ulama kharismatik lebih dulu berpulang pada Kamis (3/12/2020) yaitu Al-Habib Thohir bin Abdullah Alkaff (Pengasuh Ponpes Darul Hijrah Tegal, Jawa Tengah); KH Qohwatul Adib Munawar (Pesantren Langitan, Jawa Timur); KH Faiq Robayan (Jepara, Jawa Tengah); dan Al-Habib Umar Bin Aqil Bin Yahya (Gresik, Jawa Timur).
Beberapa bulan sebelumnya, Ulama Betawi KH Rizki Zulqornain juga meninggal dunia pada usia yang tergolong muda yaitu 38 tahun, Kamis (24/9/2020). Dan masih banyak lagi orang-orang saleh yang berpulang ke rahmat Allah.
Wafatnya para ulama dijadikan indikasi bahwa pertanda Kiamat semakin dekat. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِنَّ الله لا يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعَاً يَنْتَزِعُهُ من العِبادِ ولَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ حتَّى إذا لَمْ يُبْقِ عَالِمٌ اتَّخَذَ الناس رؤسَاً جُهَّالاً ، فَسُئِلوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا-البخاري
"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menggengam ilmu dengan sekali pencabutan, mencabutnya dari para hamba-Nya. Namun Dia menggengam ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak disisakan seorang ulama, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. Maka mereka tersesat dan menyesatkan." (HR Al-Bukhari)
Dari Anas bin Malik, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
وَمِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ العِلْمُ وَيُثْبتَ الجَهْلُ
"Sebagian tanda datangnya Hari Kiamat diangkatnya ilmu dan tinggallah kedunguan (kebodohan)."
Permisalan ulama di muka bumi seperti bintang yang ada di langit. Bintang dapat memberi petunjuk kepada orang yang berada di gelap malam, di daratan maupun di lautan. Jika bintang tak muncul, manusia tak mendapatkan petunjuk. Demikian sabda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam satu hadisnya yang diriwayatkan Imam Ahmad.
Dai lulusan Mesir asal Kalimantan Selatan Ustaz DR Miftah el-Banjary mengatakan, seiring wafatnya para ulama, Allah angkat pula ilmunya kembali pada-Nya. Manakala Allah ingin mengangkat ilmu, maka dia wafatkan para ulama-Nya yang lurus.
Ketika ulama yang haq banyak wafat, ini pertanda Allah mencabut berkah ilmu. Tersisalah ulama simbolik yang tidak faqih. Ketika dimintai fatwa mereka berfatwa atas hawa nafsu.
"Satu orang pejabat meninggal dunia, selang beberapa hari sudah ada penggantinya. Tapi, satu orang ulama wafat, beberapa puluh tahun belum tentu ada penggantinya," kata Ustaz Miftah yang juga pakar ilmu linguistik Arab itu.
Al-Qur'an juga menegaskan bahwa: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Al-Mujadilah Ayat 11)
Selain wafatnya ulama, banyaknya peristiwa gempa bumi, musibah, dan bencana alam termasuk tanda-tanda Kiamat. Saat ini kita dapat saksikan sendiri banyaknya bencana terjadi seperti gempa, banjir, tanah longsor, gunung meletus, bahkan kekeringan. Hal ini sebagaimana ditegaskan Rasulullah dalam satu hadisnya: "Tidak akan tiba hari kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi". (HR Al-Bukhari)
Ustaz Miftah mengatakan, banyaknya musibah banjir dan bahkan daerah yang tidak pernah terkena banjir pun mengalami banjir. Apa sebabnya? Sebabnya adalah karena majelis taklim, majelis zikir dan shalawat banyak yang tutup.
Hendaknya apa yang kita lihat hari ini dapat kita jadikan iktibar bahwa apa yang disampaikan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم sejak 14 abad lalu benar-benar terjadi-saat ini-. Karena itu, sebelumnya datangnya kematian mari kita kuatkan akidah, perbanyak amal saleh dan tingkatkan keimanan.
Wallahu A'lam
Pada awal tahun 2021, Indonesia juga kehilangan Habib kharismatik dari Jawa Tengah, Al-Habib Ja'far bin Muhammad Al-Kaff yang wafat di kediamannya di Samarinda, Kalimantan Timur. Sebelumnya empat ulama kharismatik lebih dulu berpulang pada Kamis (3/12/2020) yaitu Al-Habib Thohir bin Abdullah Alkaff (Pengasuh Ponpes Darul Hijrah Tegal, Jawa Tengah); KH Qohwatul Adib Munawar (Pesantren Langitan, Jawa Timur); KH Faiq Robayan (Jepara, Jawa Tengah); dan Al-Habib Umar Bin Aqil Bin Yahya (Gresik, Jawa Timur).
Beberapa bulan sebelumnya, Ulama Betawi KH Rizki Zulqornain juga meninggal dunia pada usia yang tergolong muda yaitu 38 tahun, Kamis (24/9/2020). Dan masih banyak lagi orang-orang saleh yang berpulang ke rahmat Allah.
Wafatnya para ulama dijadikan indikasi bahwa pertanda Kiamat semakin dekat. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِنَّ الله لا يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعَاً يَنْتَزِعُهُ من العِبادِ ولَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ حتَّى إذا لَمْ يُبْقِ عَالِمٌ اتَّخَذَ الناس رؤسَاً جُهَّالاً ، فَسُئِلوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا-البخاري
"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menggengam ilmu dengan sekali pencabutan, mencabutnya dari para hamba-Nya. Namun Dia menggengam ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak disisakan seorang ulama, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. Maka mereka tersesat dan menyesatkan." (HR Al-Bukhari)
Dari Anas bin Malik, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
وَمِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ العِلْمُ وَيُثْبتَ الجَهْلُ
"Sebagian tanda datangnya Hari Kiamat diangkatnya ilmu dan tinggallah kedunguan (kebodohan)."
Permisalan ulama di muka bumi seperti bintang yang ada di langit. Bintang dapat memberi petunjuk kepada orang yang berada di gelap malam, di daratan maupun di lautan. Jika bintang tak muncul, manusia tak mendapatkan petunjuk. Demikian sabda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam satu hadisnya yang diriwayatkan Imam Ahmad.
Dai lulusan Mesir asal Kalimantan Selatan Ustaz DR Miftah el-Banjary mengatakan, seiring wafatnya para ulama, Allah angkat pula ilmunya kembali pada-Nya. Manakala Allah ingin mengangkat ilmu, maka dia wafatkan para ulama-Nya yang lurus.
Ketika ulama yang haq banyak wafat, ini pertanda Allah mencabut berkah ilmu. Tersisalah ulama simbolik yang tidak faqih. Ketika dimintai fatwa mereka berfatwa atas hawa nafsu.
"Satu orang pejabat meninggal dunia, selang beberapa hari sudah ada penggantinya. Tapi, satu orang ulama wafat, beberapa puluh tahun belum tentu ada penggantinya," kata Ustaz Miftah yang juga pakar ilmu linguistik Arab itu.
Al-Qur'an juga menegaskan bahwa: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Al-Mujadilah Ayat 11)
Selain wafatnya ulama, banyaknya peristiwa gempa bumi, musibah, dan bencana alam termasuk tanda-tanda Kiamat. Saat ini kita dapat saksikan sendiri banyaknya bencana terjadi seperti gempa, banjir, tanah longsor, gunung meletus, bahkan kekeringan. Hal ini sebagaimana ditegaskan Rasulullah dalam satu hadisnya: "Tidak akan tiba hari kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi". (HR Al-Bukhari)
Ustaz Miftah mengatakan, banyaknya musibah banjir dan bahkan daerah yang tidak pernah terkena banjir pun mengalami banjir. Apa sebabnya? Sebabnya adalah karena majelis taklim, majelis zikir dan shalawat banyak yang tutup.
Hendaknya apa yang kita lihat hari ini dapat kita jadikan iktibar bahwa apa yang disampaikan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم sejak 14 abad lalu benar-benar terjadi-saat ini-. Karena itu, sebelumnya datangnya kematian mari kita kuatkan akidah, perbanyak amal saleh dan tingkatkan keimanan.
Wallahu A'lam
(rhs)