Ketika Rasulullah Ditanya Mukmin Mana Paling Cerdas? Ini Jawaban Beliau
Kamis, 14 Januari 2021 - 16:54 WIB
Penggagas Jurus Sehat Rasulullah (JRS), Ustaz Dokter Zaidul Akbar menyampaikan tausiyah singkat penuh hikmah dan pelajaran. Ini berkaitan dengan fenomena saat ini di mana banyak musibah dan kematian terjadi termasuk wafatnya para ulama saleh.
Dalam postingannya melalui Instagram, Ustaz Dokter Zaidul Akbar mengingatkan sebuah episode kehidupan yang memberi banyak pelajaran kepada kita semua, mulai dari bagaimana kematian akan menghampiri manusia di manapun. Kapanpun hingga bagaimana kehidupan itu berakhir dengan kematian.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengajarkan kepada kita semua tentang niat, bagaimana Ibnu Mubarak rahimahullah berkata betapa banyak amal kecil menjadi besar karena niat sebagaimana hamba-hamba Allah yang wafat dalam pesawat masing-masing punya niat dalam hatinya.
Apabila ia berniat mencari nafkah untuk keluarganya maka pahala syahid untuknya. Jika ada yang bepergian untuk silaturahim ke keluarga maka pahala silaturahim untuknya dan berbagai niat lainnya. Maka perbaharuilah niat dalam semua kegiatan kita sehingga ada nilai kebaikan disana dan seseorang pun akan meninggal sesuai kebiasaannya.
"Maka mari kita jadikan hidup kita dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Bagi kita yang masih hidup, semoga jadi renungan bahwa kematian seorang manusia sangatlah dekat," kata Ustaz Zaidul Akbar.
Ustaz Zaidul menukil salah satu hadis Nabi dari Ibnu 'Umar, ia berkata, "Aku pernah bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?" Beliau bersabda, "Yang paling baik akhlaknya."
"Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?" ia kembali bertanya. Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda: "Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas." (HR Ibnu Majah No 4259)
Wallahu A'lam
Dalam postingannya melalui Instagram, Ustaz Dokter Zaidul Akbar mengingatkan sebuah episode kehidupan yang memberi banyak pelajaran kepada kita semua, mulai dari bagaimana kematian akan menghampiri manusia di manapun. Kapanpun hingga bagaimana kehidupan itu berakhir dengan kematian.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengajarkan kepada kita semua tentang niat, bagaimana Ibnu Mubarak rahimahullah berkata betapa banyak amal kecil menjadi besar karena niat sebagaimana hamba-hamba Allah yang wafat dalam pesawat masing-masing punya niat dalam hatinya.
Apabila ia berniat mencari nafkah untuk keluarganya maka pahala syahid untuknya. Jika ada yang bepergian untuk silaturahim ke keluarga maka pahala silaturahim untuknya dan berbagai niat lainnya. Maka perbaharuilah niat dalam semua kegiatan kita sehingga ada nilai kebaikan disana dan seseorang pun akan meninggal sesuai kebiasaannya.
"Maka mari kita jadikan hidup kita dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Bagi kita yang masih hidup, semoga jadi renungan bahwa kematian seorang manusia sangatlah dekat," kata Ustaz Zaidul Akbar.
Ustaz Zaidul menukil salah satu hadis Nabi dari Ibnu 'Umar, ia berkata, "Aku pernah bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?" Beliau bersabda, "Yang paling baik akhlaknya."
"Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?" ia kembali bertanya. Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda: "Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas." (HR Ibnu Majah No 4259)
Wallahu A'lam
(rhs)