Bolehkah Mewakafkan Uang? Begini Pendapat Masyhur Mazhab Syafi'i
Kamis, 28 Januari 2021 - 17:01 WIB
Imam An-Nawawi berkata:
لَا يَصِحُّ وَقْفُ مَا لَا يَدُومُ الِانْتِفَاعُ بِهِ، كَالْمَطْعُومِ وَالرَّيَاحِينِ الْمَشْمُومَةِ، لِسُرْعَةِ فَسَادِهَا. روضة الطالبين وعمدة المفتين (5/ 315)
"Tidak sah mewakafkan sesuatu yang tidak terus-menerus manfaatnya seperti makanan atau parfum untuk dicium baunya karena itu cepat rusak." (Kitab Raudhatul Thalibin juz 5 hlm 315)
Uang hanya bisa dipakai sekali. Jadi ia tidak merealisasikan sifat dawamul intifa'. Dengan demikian wakaf uang dianggap tidak sah.Ibnu Hajar Al-Haitami menegaskan bahwa wakaf uang itu tidak boleh. Artinya tidak sah dan tergolong Tasarruf Batil. Ibnu Hajar Al-Haitami berkata:"Mewakafkan uang dirham dan dinar itu tidak boleh." (Tuhfatu Al-Muhtaaj, juz 4 hlm 269)
Wallahu A'lam
لَا يَصِحُّ وَقْفُ مَا لَا يَدُومُ الِانْتِفَاعُ بِهِ، كَالْمَطْعُومِ وَالرَّيَاحِينِ الْمَشْمُومَةِ، لِسُرْعَةِ فَسَادِهَا. روضة الطالبين وعمدة المفتين (5/ 315)
"Tidak sah mewakafkan sesuatu yang tidak terus-menerus manfaatnya seperti makanan atau parfum untuk dicium baunya karena itu cepat rusak." (Kitab Raudhatul Thalibin juz 5 hlm 315)
Uang hanya bisa dipakai sekali. Jadi ia tidak merealisasikan sifat dawamul intifa'. Dengan demikian wakaf uang dianggap tidak sah.Ibnu Hajar Al-Haitami menegaskan bahwa wakaf uang itu tidak boleh. Artinya tidak sah dan tergolong Tasarruf Batil. Ibnu Hajar Al-Haitami berkata:"Mewakafkan uang dirham dan dinar itu tidak boleh." (Tuhfatu Al-Muhtaaj, juz 4 hlm 269)
Wallahu A'lam
(rhs)