Uban Adalah Cahaya di Hari Kiamat, Ini Penyebab Nabi Muhammad Beruban

Kamis, 04 Februari 2021 - 18:25 WIB
Inilah potongan rambut Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang suci masih tersimpan hingga sekarang. Foto/Ist
Di antara manusia mungkin ada yang malu ketika rambutnya beruban. Ada yang sengaja mencabutnya atau mengecatnya dengan warna hitam. Padahal uban memiliki keutamaan di antaranya menjadi cahaya pada Hari Kiamat.

Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sendiri memiliki uban dan beliau tidak pernah mencabutnya atau mengecatnya dengan warna hitam. Dari Anas bin Malik (pembantu Rasulullah) mengabarkan: "Saya hanya menemukan 14ubandi rambut dan jenggot Rasulullah صلى الله عليه وسلم." (HR at-Tirmidzi)

Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma mengatakan, "Uban Rasulullah kurang lebih 20 helai." (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)



Qotadah radhiyallahu 'anhu menyatakan bahwa ia bertanya kepada Anas bin Malik, "Apakah Rasulullah mewarnai rambutnya?". Anas menjawab: " Rasulullah tidak pernah melakukannya, meski pada kedua pelipisnya terdapat uban. Tetapi Abu Bakar pernah mewarnai rambutnya dengan Inai atauAl-Katm." (HR at-Tirmidzi, Al-Bukhari, Muslim)

Dalam hadis lain diterangkan, "Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak menyemir uban mereka, maka selisihilah mereka." (Muttafaqun 'alaihi)

Lalu, warna apa yang dibolehkan dalam Islam? Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:

إِنَّ أَحْسَنَ مَا غَيَّرْتُمْ بِهِ الشَّيْبَ الْحِنَّاءُ وَالْكَتَم

"Sesungguhnya bahan yang terbaik yang kalian gunakan untuk menyemir uban adalah hinna' (pacar) dan Katm (inai)." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Nasa'i)

Menurut Mazhab Syafi'i, Imam An-Nawawi mengatakan: "Menyemir uban berlaku bagi laki-laki maupun perempuan yaitu dengan shofroh (warna kuning) atau hamroh (warna merah) dan diharamkan menyemir uban dengan warna hitam menurut pendapat yang terkuat."

Ketahuilah bahwa uban adalah cahaya. Amr bin Syu’aib mendengar dari bapaknya yang mendapatkan certia dari kakeknya, bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda: "Janganlah engkau mencabut uban rambut. Sungguh seorang muslim yang rambutnya beruban, maka uban tersebut kelak pada hari Kiamat akan menjadi cahaya." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Penyebab Rasulullah Beruban

Muncul pertanyaan, apa yang menyebabkan Nabi Muhammad beruban? Sebagaimana disebutkan di atas bahwa Nabi memiliki uban sekitar 14 dan 20 helai.

Adapun penyebab Rasulullah beruban karena membaca surah-surah berikut sebagaimana dalam hadis berikut:

شَيَّبَتْنِي هُودٌ وَالْوَاقِعَةُ وَالْمُرْسَلَاتُ وَعَمَّ يَتَسَاءَلُونَ وَإِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ

"Aku telah dibuat beruban oleh Surat Hud, Al-Waqi'ah, Al-Mursalat, 'Amma yatasaa aluun, serta idzasy-Syamsu kuwwirot." (HR At Tirmidzi, dalam Shahihul Jaami' dikatakan: Shahih)

Kenapa rambut Nabi sampai beruban karena surat-surat tersebut? Syekh Abdullah Al-Faqih Hafizhullah mengatakan:

وقد قال النبي صلى الله عليه وسلم ذلك لما ورد في هذه السور من التخويف من عذاب الآخرة، وذكر صفات الجنة

"Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam telah mengatakan hal itu karena pada ayat-ayat ini terdapat kandungan menakut-nakuti terhadap azab Akhirat dan menceritakan tentang gambaran surga." (Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah No 13140)



Wallahu A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَقَالَ مُوۡسٰى يٰقَوۡمِ اِنۡ كُنۡتُمۡ اٰمَنۡتُمۡ بِاللّٰهِ فَعَلَيۡهِ تَوَكَّلُوۡاۤ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّسۡلِمِيۡنَ (٨٤) فَقَالُوۡا عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلۡنَا‌ ۚ رَبَّنَا لَا تَجۡعَلۡنَا فِتۡنَةً لِّـلۡقَوۡمِ الظّٰلِمِيۡنَۙ‏ (٨٥) وَنَجِّنَا بِرَحۡمَتِكَ مِنَ الۡقَوۡمِ الۡكٰفِرِيۡنَ (٨٦)
Dan Musa berkata, Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya, jika kamu benar-benar orang Muslim (berserah diri). Lalu mereka berkata, Kepada Allah-lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zhalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang kafir.

(QS. Yunus Ayat 84-86)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More