Canda Ala Sufi: Ketika Nashruddin Minta Petani Menanam Dirinya

Senin, 08 Februari 2021 - 06:58 WIB
Ilustrasi/Ist
Berikut Canda Ala Sufi dinukil dari terjemahan Muhdor Assegaf dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra.

Tanamlah Aku, Kuberikan pada Kalian Bebuahan

Suatu hari, Nashruddin melihat beberapa orang petani sedang menanam anggur.

Dia bertanya pada mereka, "Apa yang sedang kalian lakukan?"

Mereka menjawab, "Kami sedang menanam pohon anggur, tangkai demi tangkai."

Mendengar jawaban itu, Nashruddin merenung sejenak dan berkata, "Tanamlah aku, akan kuberi kalian buah yang bermacam-macam."

Lalu para petani itu berkata, "Ya, silakan."

Mereka pun menanam Nashruddin di tengah ladang, kemudian mereka duduk-duduk di bawah sebuah pohon.

Karena saat itu musim semi, udara sangat dingin, sehingga Nashruddin kedinginan dan lapar. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya, dan dengan susah-payah dia melepaskan tubuhnya' dari himpitan tanah. Kemudian, dia mendatangi mereka. Dan mereka bertanya padanya,

"Mengapa kau kemari?"

Nashruddin menjawab, "Demi Allah, wahai saudara-saudaraku, jika kalian ingin aku berbicara jujur, akan kukatakan kepada kalian bahwa aku tak menyukai tempat itu, sehingga aku tak dapat memberimu sebiji buah pun. Oleh sebab itu, aku pun keluar dan mendatangi kalian."



Sampai Kapan Manusia Lahir dan Mati

Suatu hari, Taimurlank bertanya kepada Nashruddin, "Sampai kapan manusia lahir dan mati?"

Nashruddin menjawab, "Hingga surga dan neraka penuh."

Mencari Tidur

Di tengah malam, Nashruddin keluar dari rumahnya untuk mencari angin.

Dia lalu bertemu dengan salah seorang penjaga malam. Sang penjaga bertanya padanya, "Apa yang kau cari di tengah malam seperti ini?"

Nashruddin menjawab, " Tidurku telah menghilang dariku.... aku sedang mencarinya." '

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنۡ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحۡيًا اَوۡ مِنۡ وَّرَآىٴِ حِجَابٍ اَوۡ يُرۡسِلَ رَسُوۡلًا فَيُوۡحِىَ بِاِذۡنِهٖ مَا يَشَآءُ‌ؕ اِنَّهٗ عَلِىٌّ حَكِيۡمٌ
Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.

(QS. Asy-Syura Ayat 51)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More