Islam Turun di Makkah, Benarkah Karena Wilayah Itu Paling Bejat?
Senin, 18 Mei 2020 - 04:10 WIB
SEJUMLAH ulama ada yang berpendapat Islam sengaja diturunkan di Makkah karena wilayah itu dihuni penduduk jahiliyah. Bahkan disebutnya penduduk paling bejat sedunia. Benarkah?
Bukan hanya di masa kekinian saja. Pertanyaan tentang mengapa Islam diturunkah di Makkah juga pernah diajukan kaum musyrikin Quraisy. Allah menceritakan soal ini dalam firman-Nya.
وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَذَا الْقُرْآَنُ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ
Mereka berkata: “Mengapa al-Quran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Makkah dan Thaif) ini?”
Lalu dibantah oleh Allah di lanjutan ayat,
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ
“Apakah mereka yang membagi rahmat dari Rabmu?” (QS. az-Zukhruf: 31-32)
Allah yang menciptakan, Allah yang memiliki, dan Dia yang paling berhak untuk memilih. Dia yang paling berhak menentukan, di mana Allah akan mengutus Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah berfirman,
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. al-Qashas: 68)
Meskipun, jika Allah berkehendak, Dia mampu untuk mengutus rasul di semua daerah,
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا
“Jika Aku menghendaki, Aku akan mengutus seorang rasul di setiap daerah.” (QS. al-Furqan: 51)
Namun Allah hanya memilih satu tempat untuk posisi munculnya utusan-Nya.
Kemudian, pertanyaan yang diajukan orang musyrik, hakekatnya bukan pertanyaan karena menolak tempat. Tapi pertanyaan karena latar belakang menolak kebenaran. Sehingga, andaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus di Yaman, mereka akan mempertanyakan, “Mengapa nabi di utus di Yaman, bukankah masih banyak tempat lainnya?” dan sinonim yang sama juga bisa terjadi ketika beliau diutus di Indonesia sekalipun.( )
Menurut Ulama Ahli Tafsir Prof Muhammad Quraish Shihab , dalam Al-Qur’an dijelaskan mengapa Nabi Muhammad tidak diutus dari seseorang yang berada di Makkah atau di luar Makkah. “Ada sebuah firman Allah yang mengatakan: Allah mengetahui siapa dan dimana yang paling tepat dia menetapkan dan mengutus utusan-Nya,” jelas Quraish Shihab.
Dari firman ini, menurutnya, kurang tepat jika ada yang mengatakan bahwa Nabi diutus karena di sanalah wilayah yang paling bejat.
Namun, ada pula sejumlah jawaban yang dianggap lebih masuk akal. Di sana disebutkan bahwa Timur Tengah dianggap yang paling wajar untuk terbitnya ajaran ini, karena jalur ke Eropa, Afrika, dan Asia.
Ada dua kekuatan super power di Timur Tengah kala itu. Persia yang menyembah api serta kawasan Romawi yang mengaku beragama nasrani, namun hidup berfoya-foya. "Hanya ada satu tempat yang belum dikuasi oleh kedua super power tersebut, yaitu Jazirah Arab," ungkap Prof Quraish.
Bukan hanya di masa kekinian saja. Pertanyaan tentang mengapa Islam diturunkah di Makkah juga pernah diajukan kaum musyrikin Quraisy. Allah menceritakan soal ini dalam firman-Nya.
وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَذَا الْقُرْآَنُ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ
Mereka berkata: “Mengapa al-Quran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Makkah dan Thaif) ini?”
Lalu dibantah oleh Allah di lanjutan ayat,
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ
“Apakah mereka yang membagi rahmat dari Rabmu?” (QS. az-Zukhruf: 31-32)
Allah yang menciptakan, Allah yang memiliki, dan Dia yang paling berhak untuk memilih. Dia yang paling berhak menentukan, di mana Allah akan mengutus Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah berfirman,
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. al-Qashas: 68)
Meskipun, jika Allah berkehendak, Dia mampu untuk mengutus rasul di semua daerah,
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا
“Jika Aku menghendaki, Aku akan mengutus seorang rasul di setiap daerah.” (QS. al-Furqan: 51)
Namun Allah hanya memilih satu tempat untuk posisi munculnya utusan-Nya.
Kemudian, pertanyaan yang diajukan orang musyrik, hakekatnya bukan pertanyaan karena menolak tempat. Tapi pertanyaan karena latar belakang menolak kebenaran. Sehingga, andaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus di Yaman, mereka akan mempertanyakan, “Mengapa nabi di utus di Yaman, bukankah masih banyak tempat lainnya?” dan sinonim yang sama juga bisa terjadi ketika beliau diutus di Indonesia sekalipun.( )
Menurut Ulama Ahli Tafsir Prof Muhammad Quraish Shihab , dalam Al-Qur’an dijelaskan mengapa Nabi Muhammad tidak diutus dari seseorang yang berada di Makkah atau di luar Makkah. “Ada sebuah firman Allah yang mengatakan: Allah mengetahui siapa dan dimana yang paling tepat dia menetapkan dan mengutus utusan-Nya,” jelas Quraish Shihab.
Dari firman ini, menurutnya, kurang tepat jika ada yang mengatakan bahwa Nabi diutus karena di sanalah wilayah yang paling bejat.
Namun, ada pula sejumlah jawaban yang dianggap lebih masuk akal. Di sana disebutkan bahwa Timur Tengah dianggap yang paling wajar untuk terbitnya ajaran ini, karena jalur ke Eropa, Afrika, dan Asia.
Ada dua kekuatan super power di Timur Tengah kala itu. Persia yang menyembah api serta kawasan Romawi yang mengaku beragama nasrani, namun hidup berfoya-foya. "Hanya ada satu tempat yang belum dikuasi oleh kedua super power tersebut, yaitu Jazirah Arab," ungkap Prof Quraish.