Selain Bersafar, Perkara-Perkara Ini yang Membolehkan Seseorang Menjamak Sholat

Jum'at, 12 Maret 2021 - 20:01 WIB
Khusus bagi perempuan , terdapat dua udzur untuk menjamak sholat. Yakni saat mengalami istihadhah atau darah penyakit, serta saat menyusui, Foto ilustrasi/ist
Menjamak sholat atau melaksanakan dua sholat wajib dalam satu waktu, diperbolehkan dalam syariat. Keringanan beribadah ini biasanya diberikan kepada muslim yang tengah bersafar atau melakukan perjalanan jauh . Namun, ternyata ada perkara-perkara karena cukup banyak udzur yang membolehkan seseorang menjamak sholat tersebut. Hal-hal apa saja?



Dalam. kondisi tertentu , seorang muslim diperbolehkan menjamak sholat. Ini berdasarkan hadis Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhuma yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

جَمَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ بِالْمَدِينَةِ

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamak sholat Zhuhur dengan sholat Ashar dan sholat Maghrib dengan sholat Isya’ di Madinah.

Imam Muslim menambahkan :

فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا مَطَرٍ

"Bukan karena takut, hujan dan musafir.”



Imam Nawawi rahimahullah dalam kitabnya Syarah Muslim, ketika menjelaskan hadis ini mengatakan, “Mayoritas Ulama membolehkan menjamak sholat bagi mereka yang tidak musafir bila ada kebutuhan yang sangat mendesak, dengan catatan tidak menjadikannya sebagai tradisi (kebiasaan).

Pendapat serupa juga dikatakan oleh Ibnu Sirin, Asyhab, juga Ishaq al-Marwazi dan Ibnu Munzir, berdasarkan perkataan Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma ketika mendengarkan hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas, “Beliau tidak ingin memberatkan umatnya, sehingga beliau tidak menjelaskan alasan menjamak sholatnya, apakah karena sakit atau musafir”.

Baca juga: Hati-hati dengan Si Pencuri Sholat Ini

Lantas hal-hal apa saja yang membolehkannya untuk menjamak sholat ini? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut perkara-perkara selain bersafar yang diperbolehkan menjamak sholat, antara lain:

1.Hujan

Ternyata hujan dapat menjadi alasan seorang muslim untuk menjamak sholat. Udzur ini biasa dikenal di masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Sebagaimana hadis dari Ibnu Abbas. Ia berkata,

“Rasulullah pernah menjamak sholat Dzuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isya di Madinah bukan karena keadaan takut dan bukan pula karena hujan.” (HR. Muslim).

Syaikh Al Albani menuturkan bahwasanya ucapan Ibnu Abbas sebagai pertanda di masa nabi sudah dikenal menjamak sholat karena hujan. Hal ini diketahui dari perkataan sang shahabat, “Bukan karena takut dan bukan pula karena hujan.”



Pendapat ini dikuatkan dengan perbuatan shahabat Ibnu ‘Umar yang menyetujui adanya jamak sholat saat hujan. Imam Malik meriwayatkan dari Nafi’, “Apabila para amir (imam sholat) menjamak shalat Maghrib dan Isya’ ketika hujan, Ibnu ’Umar ikut menjamak sholat bersama mereka.” (HR. Malik dalam Al-Muwatha’. Hadits shahih).

2.Takut
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More