Isra Miraj (8/Tamat): Perjalanan Pulang Rasulullah Sedih karena Abu Jahal Mendustakannya
Senin, 15 Maret 2021 - 10:40 WIB
Di kafilah itu ada seekor unta yang membawa dua buah karung dagangan, satu karung berwarna hitam dan satu karung berwarna putih. Pada saat berpapasan dengan mereka tiba-tiba unta itu menjadi liar ketakutan dan berlari berputar putar hingga akhirnya pingsan dan tersungkur. Kemudian aku melewati kafilah Bani fulan di Tan’im. Kafilah itu dipimpin oleh unta yang berwarna abu-abu dengan pelana hitam dan dua tali kekang yang berwarna hitam, dan kafilah itu akan datang kepada kalian dari Bukit Tsaniyah dipimpin oleh unta tersebut.
Mereka berkata: "Kapan mereka datang?" Nabi menjawab: "Pada hari Rabu". Maka pada hari itu para pembesar Quraisy menunggu kafilah tersebut, hingga matahari hampir tenggelam pada hari itu dan kafilah tak kunjung datang.
Nabi صلى الله عليه وسلم berdoa agar dipanjangkan hari itu sesaat. Pada hari itu matahari ditahan, hingga datanglah kafilah tersebut. Saat itu orang-orang kafir Quraisy bertanya kepada rombongan kafilah, "Apakah unta kalian hilang?". Mereka berkata, "Benar". Mereka bertanya kepada kafilah yang lain: "Apakah unta berwarna merah milik kalian tersungkur hingga pingsan?".
Mereka berkata, "Iya". Mereka bertanya kembali: "Apakah kalian memiliki tempat air?". Maka seorang lelaki berkata: "Demi Allah aku telah meletakannya dan tidak seorangpun dari kami meminumnya dan tidak juga tumpah ke tanah." Kemudian mereka semua menuduh Nabi صلى الله عليه وسلم sebagai seorang penyihir.
Maka Allah menurunkan wahyu-Nya:
و ما جعلنا الرؤيا التي أريناك إلا فتنة للناس
"Dan tidak kami jadikan penampakan yang kami perlihatkan kepadamu kecuali ujian bagi manusia."
Kemudian Allah menurunkan firman-Nya:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-Isra: 1)
Sungguh agung engkau wahai Muhammad yang telah dimuliakan Allah dengan anugerah dan karunia agung ini. Martabat yang semua ciptaan Allah telah putus asa untuk meraihnya, martabat yang tidak ada lagi diatasnya martabat. Tidak seorangpun mengetahui apa yang telah engkau ketahui di malam indah itu. Bahkan Allah pun merahasiakan dari seluruh makhluknya apa yang telah Allah wahyukan dan anugrahkan untukmu.
فأوحى إلى عبده ما أوحى ما كذب الفؤاد ما رأى
"Maka Allah mewahyukan kepada hamba-Nya apa yang telah Allah wahyukan. Hati (Muhammad) tidak mendustai apa yang (Muhammad) lihat."
Duhai Rasulullah..! Apa yang Allah wahyukan kepadamu saat itu? Apa yang engkau lihat saat itu hingga hati meyakininya dan tidak mendustainya? Allah merahasiakannya dari seluruh makhluk-Nya. Rahasia yang hanya diketahui oleh dua kekasih. Dari seluruh ciptaan Allah yang sangat banyak, hanya engkau yang terpilih untuk martabat agung ini.
Sholawat serta salam untukmu wahai sebaik-baiknya makhluk.
Sholawat serta salam untukmu wahai imam para Nabi dan Rasul.
Sholawat serta salam untukmu wahai pemilik sandal yang telah memijak Sidratul Muntaha.
Hijab-hijab agung berbangga ketika mencium telapak kakimu.
Kepala alam semesta menjadi mulia ketika berada di bawah telapak kakimu.
Demikian kisah perjalanan agung Isra Miraj Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Sebenarnya masih banyak hikmah yang dapat digali dari perjalanan agung itu. Allah telah menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya dan bagaimana DIA memuliakan Nabi Muhammad dengan nikmat yang luar biasa. Semoga kita termasuk umat yang mencintai Nabi dan dicintai Nabi dan kelak mendapat syafaat dari beliau. Aamiin Yaa Rabb.
Mereka berkata: "Kapan mereka datang?" Nabi menjawab: "Pada hari Rabu". Maka pada hari itu para pembesar Quraisy menunggu kafilah tersebut, hingga matahari hampir tenggelam pada hari itu dan kafilah tak kunjung datang.
Nabi صلى الله عليه وسلم berdoa agar dipanjangkan hari itu sesaat. Pada hari itu matahari ditahan, hingga datanglah kafilah tersebut. Saat itu orang-orang kafir Quraisy bertanya kepada rombongan kafilah, "Apakah unta kalian hilang?". Mereka berkata, "Benar". Mereka bertanya kepada kafilah yang lain: "Apakah unta berwarna merah milik kalian tersungkur hingga pingsan?".
Mereka berkata, "Iya". Mereka bertanya kembali: "Apakah kalian memiliki tempat air?". Maka seorang lelaki berkata: "Demi Allah aku telah meletakannya dan tidak seorangpun dari kami meminumnya dan tidak juga tumpah ke tanah." Kemudian mereka semua menuduh Nabi صلى الله عليه وسلم sebagai seorang penyihir.
Maka Allah menurunkan wahyu-Nya:
و ما جعلنا الرؤيا التي أريناك إلا فتنة للناس
"Dan tidak kami jadikan penampakan yang kami perlihatkan kepadamu kecuali ujian bagi manusia."
Kemudian Allah menurunkan firman-Nya:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-Isra: 1)
Sungguh agung engkau wahai Muhammad yang telah dimuliakan Allah dengan anugerah dan karunia agung ini. Martabat yang semua ciptaan Allah telah putus asa untuk meraihnya, martabat yang tidak ada lagi diatasnya martabat. Tidak seorangpun mengetahui apa yang telah engkau ketahui di malam indah itu. Bahkan Allah pun merahasiakan dari seluruh makhluknya apa yang telah Allah wahyukan dan anugrahkan untukmu.
فأوحى إلى عبده ما أوحى ما كذب الفؤاد ما رأى
"Maka Allah mewahyukan kepada hamba-Nya apa yang telah Allah wahyukan. Hati (Muhammad) tidak mendustai apa yang (Muhammad) lihat."
Duhai Rasulullah..! Apa yang Allah wahyukan kepadamu saat itu? Apa yang engkau lihat saat itu hingga hati meyakininya dan tidak mendustainya? Allah merahasiakannya dari seluruh makhluk-Nya. Rahasia yang hanya diketahui oleh dua kekasih. Dari seluruh ciptaan Allah yang sangat banyak, hanya engkau yang terpilih untuk martabat agung ini.
Sholawat serta salam untukmu wahai sebaik-baiknya makhluk.
Sholawat serta salam untukmu wahai imam para Nabi dan Rasul.
Sholawat serta salam untukmu wahai pemilik sandal yang telah memijak Sidratul Muntaha.
Hijab-hijab agung berbangga ketika mencium telapak kakimu.
Kepala alam semesta menjadi mulia ketika berada di bawah telapak kakimu.
Demikian kisah perjalanan agung Isra Miraj Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Sebenarnya masih banyak hikmah yang dapat digali dari perjalanan agung itu. Allah telah menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya dan bagaimana DIA memuliakan Nabi Muhammad dengan nikmat yang luar biasa. Semoga kita termasuk umat yang mencintai Nabi dan dicintai Nabi dan kelak mendapat syafaat dari beliau. Aamiin Yaa Rabb.