Kiamat Sudah Dekat: Inikah, Ya’juj dan Ma’juj Penyedot Air Danau Tiberias Itu
Minggu, 21 Maret 2021 - 17:44 WIB
DALAM Al-Quran , Ya'juj dan Ma'juj disebutkan dua kali; QS Al-Kahfi ayat 93-95 dan QS al-Anbiya ayat 96-97. Ayat pertama dari Surat Al-Kahfi mengisahkan ihwal karakter dan kepribadian Ya'juj dan Ma'juj yang keras, beringas, dan tak mengenal kompromi dan telah terjadi di masa Dzulqarnain.
Sedangkan Surat Al-Anbiya ini berkaitan dengan kedatangan dan munculnya Ya'juj dan Ma;juj di masa yang akan datang. Surat ini memberikan suatu isyarat bahwa datangnya Ya'juj dan Ma'juj di muka bumi ini pertanda hari kiamat akan segera datang.
Hanya saja, yang menjadi persoalan dan belum menemukan titik temu adalah siapa sebenarnya Ya'juj dan Ma'juj yang akan datang sebelum hari kiamat itu dan bagaimana ciri-cirinya.
Dr Muhammad al-’Areifi dalam bukunya Kiamat Sudah Dekat mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim: Rasulullah SAW bersabda, “Allah lalu mengirim Ya’juj dan Ma’juj . Mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Kelompok pertama dari mereka melintasi Danau Tiberias dan meminum seluruh airnya. Setelah itu, kelompok terakhir mereka juga melintasi danau itu seraya berkata “Dulu, pernah ada air di lembah ini.”
Ketika itu, Nabi Allah Isa dan para sahabatnya terkepung hingga pada saat itu kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada uang seratus dinar sekarang ini.
Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah agar Dia membinasakan Ya’juj dan Ma’juj, maka Allah mengirimkan kepada mereka penyakit hidung (mengandung ulat) –seperti yang melanda hewan ternak- yang mengenai leher-leher mereka, maka mereka semua mati seperti matinya seorang jiwa.” (HR Muslim).
Hadis ini menguatkan hadis lain yang diriwayatkan dari Fathimah binti Qais tentang kisah mengeringnya air Danau Tiberias.
Ya’juj dan Ma’juj, musuh Nabi Isa menjelang kiamat itu memang penuh misteri. Faktanya, penyedot air di Danau Tiberias saat ini adalah Israel . Sejak tahun 1964 air danau sudah dieksploitasi secara besaran oleh perusahaan nasional Israel HaMovil haArtzi. Air danau dialirkan ke seluruh penjuru Israel melalui pipa raksasa, pemompaan dengan skala besar, kanal dan danau buatan. Rata-rata per hari dikuras 1,7 juta m3 air dari danau itu atau 400 juta m3 per tahun.
Lalu, di mana Ya’juj dan Ma’juj sejatinya? Sebagian ulama menyatakan saat ini kaum Ya’juj wa Ma’juj masih berada dalam kerangkeng besi. Fitnah dan Petaka Akhir Zaman karya Abu Fatiah Al-Adnani menjelaskan jika janji Allah telah datang mereka kelak akan dikeluarkan.
Dalil yang menunjukkan bahwa dinding ini masih ada dan belum hancur ialah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW yang bersabda :
عن أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي السَّدِّ قَالَ
( يَحْفِرُونَهُ كُلَّ يَوْمٍ ، حَتَّى إِذَا كَادُوا يَخْرِقُونَهُ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ : ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَدًا ، فَيُعِيدُهُ اللَّهُ كَأَشَدِّ مَا كَانَ ، حَتَّى إِذَا بَلَغَ مُدَّتَهُمْ - وَأَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَهُمْ عَلَى النَّاسِ - قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ : ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ - وَاسْتَثْنَى - قَالَ : فَيَرْجِعُونَ فَيَجِدُونَهُ كَهَيْئَتِهِ حِينَ تَرَكُوهُ ، فَيَخْرِقُونَهُ فَيَخْرُجُونَ عَلَى النَّاسِ ، فَيَسْتَقُونَ الْمِيَاهَ وَيَفِرُّ النَّاسُ مِنْهُمْ
“Mereka menggalinya setiap hari, sehingga mereka hampir dapat merobohkannya maka berkatalah yang menjaganya kepada mereka, ‘Kembalilah, kami besok akan dapat melubanginya.
‘Lalu Allah mengembalikannya sekokoh semula, sehingga apabila telah sampai pada waktunya dan Allah berkehendak melepaskannya ke tengah-tengah manusia, maka berkatalah penjaga itu kepada mereka, ‘Kembalilah, besok kamu akan dapat melubanginya, jika Allah telah mengkehendaki."
Lalu mereka kembali lagi, sedang dinding itu dalam keadaan seperti waktu mereka meninggalkannya dulu, lalu (Ya’juj dan Ma’juj) melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, lantas meminum air, dan orang-orang berlari dari mereka.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dengan sanad sahih).
Hadis tersebut menunjukkan mereka saat ini sedang terus melubangi dinding, mereka terus bekerja hingga datangnya janji Allah. Jika saatnya tiba, dinding itu akan hancur dan keluarlah mereka.
Banyak pendapat para ulama dan sejarawan yang menyebutkan keberadaan mereka, ada yang menyebutnya di wilayah Azerbaijan, ada yang mengatakan berada antara Samarkand dan India. Namun, tidak ada satupun riwayat sahih yang menyebutkan keberadaannya secara pasti.
Sudah Ada Saat ini
Mengutip As Syaikh ‘Abdurrahman ibn As Sa’diy, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam fatwanya menyatakan “Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj telah ada saat ini, dan Al Qur’an menunjukkan akan hal itu. Allah Ta’ala berfirman tentang Dzulqarnain,
حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَى قَوْمٍ لَمْ نَجْعَلْ لَهُمْ مِنْ دُونِهَا سِتْراً * كَذَلِكَ وَقَدْ أَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْراً * ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَباً يعني: سار حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْماً لا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً * قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجاً عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدّاً
“Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya) matahari itu. Demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Dzulkarnain).
Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang kedua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan.
Mereka berkata, “Wahai Dzulkarnain! Sungguh, Ya’juj dan Ma’juj itu (sekelompok manusia) yang berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka” (QS. Al Kahfi : 90-94).
Berdasarkan ayat di atas, Ya’juj dan Ma’juj sudah ada saat ini. Allah Ta’ala juga berfirman bahwa mereka adalah kaum yang suka berbuat kerusakan di muka bumi, maka kaum itu memberikan harta mereka supaya Dzulqarnain membuatkan pembatas antara mereka dan Ya’juj Ma’juj. Maka Dzulqarnain pun menjawab,
آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ
“Berilah aku potongan-potongan besi!” (QS Al Kahfi : 96).
Mereka pun membawakan besi dan akhirnya tersusunlah besi itu satu sama lain hingga dinding itu rata tingginya di antara kedua puncak gunung. Dzulqarnain pun meminta dibawakan potongan besi yang dilelehkan dan dituangkan dari atas dinding itu. Jadilah dinding itu layaknya gunung dari besi.
فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ
“Maka mereka (Ya’juj dan Ma’juj) pun tidak dapat mendakinya” (QS. Al Kahfi : 97).
Mereka tidak dapat mendakinya karena tingginya dinding, tidak pula dapat menggalinya karena bahannya terbuat dari besi. Dzulqarnain pun berkata,
هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقّاً
“Ini adalah rahmat dari Rabbku maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu adalah benar” (QS Al Kahfi : 98).
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ
“Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) berbaur antara satu dengan yang lain” (QS Al Kahfi : 99).
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
يقول الله تعالى: يا آدم –يعني: يوم القيامة– فيقول: لبيك وسعديك. فيقول: أخرج من ذريتك بعثاً إلى النار. قال: يا ربِّ وما بعث النار؟ قال: تسعمائة وتسعة وتسعون من كل ألف) يعني: تسعمائة وتسعة وتسعين من بني آدم كلهم في النار وواحد في الجنة، (فَكَبُر ذلك على الصحابة وعظم عليهم وقالوا: يا رسول الله! أين ذلك الواحد؟ قال: أبشروا فإنكم في أمتين ما كانتا في شيء إلا كثرتاه يأجوج ومأجوج
Allah berfirman, “Wahai Adam. Ia pun menjawab, “Ya, aku memenuhi panggilan-Mu”. Allah berfirman, “Keluarkanlah ba’tsun naar (utusan neraka)!”
Ia bertanya, “Apakah ba’tsun nar itu?”
Allah berfirman, “Dari setiap 1000 orang, 999 orang sebagai menghuni neraka (sehingga 1 orang masuk surga -pent). Para shahabat pun gempar dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang termasuk satu orang (yang satu) itu?” Beliau bersabda, “Bergembiralah! Sesungguhnya dari kalian satu orang dan dari Ya`juj dan Ma`juj seribu orang”. (HR. Bukhari).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkesimpulan, hadis ini jelas menunjukkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj termasuk dari kalangan anak Adam. "Ya’juj dan Ma’juj masuk neraka seluruhnya," ujarnya.
"Ya’juj dan Ma’juj sudah ada saat ini, menurut pandangan kami berdasarkan dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah. Akan tetapi mereka yang telah ada saat ini bukanlah mereka yang nanti akan keluar di akhir zaman. Bahkan akan datang kaum yang lahir belakangan, mereka keluar di akhir zaman dan berbuat kerusakan di muka bumi sebagaimana kerusakan yang diperbuat nenek moyang mereka,: demikian Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin.
Ahlus Sunnah meyakini tentang adanya Ya’juj dan Ma’juj yang mereka akan keluar di akhir zaman. Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia biasa seperti layaknya manusia lainnya. Mereka mirip dengan orang bangsa at-Turk (mereka adalah orang kafir), dengan mata sipit, berhidung pesek, berambut pirang, sekalipun bentuk dan kulit mereka bervariasi. (Lihat an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim (hal. 102) oleh Ibnu Katsir, tahqiq Ahmad ‘Abdus Syaafi. Wallaahu a’lam bish Shawaab).
Sedangkan Surat Al-Anbiya ini berkaitan dengan kedatangan dan munculnya Ya'juj dan Ma;juj di masa yang akan datang. Surat ini memberikan suatu isyarat bahwa datangnya Ya'juj dan Ma'juj di muka bumi ini pertanda hari kiamat akan segera datang.
Hanya saja, yang menjadi persoalan dan belum menemukan titik temu adalah siapa sebenarnya Ya'juj dan Ma'juj yang akan datang sebelum hari kiamat itu dan bagaimana ciri-cirinya.
Dr Muhammad al-’Areifi dalam bukunya Kiamat Sudah Dekat mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim: Rasulullah SAW bersabda, “Allah lalu mengirim Ya’juj dan Ma’juj . Mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Kelompok pertama dari mereka melintasi Danau Tiberias dan meminum seluruh airnya. Setelah itu, kelompok terakhir mereka juga melintasi danau itu seraya berkata “Dulu, pernah ada air di lembah ini.”
Ketika itu, Nabi Allah Isa dan para sahabatnya terkepung hingga pada saat itu kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada uang seratus dinar sekarang ini.
Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah agar Dia membinasakan Ya’juj dan Ma’juj, maka Allah mengirimkan kepada mereka penyakit hidung (mengandung ulat) –seperti yang melanda hewan ternak- yang mengenai leher-leher mereka, maka mereka semua mati seperti matinya seorang jiwa.” (HR Muslim).
Hadis ini menguatkan hadis lain yang diriwayatkan dari Fathimah binti Qais tentang kisah mengeringnya air Danau Tiberias.
Ya’juj dan Ma’juj, musuh Nabi Isa menjelang kiamat itu memang penuh misteri. Faktanya, penyedot air di Danau Tiberias saat ini adalah Israel . Sejak tahun 1964 air danau sudah dieksploitasi secara besaran oleh perusahaan nasional Israel HaMovil haArtzi. Air danau dialirkan ke seluruh penjuru Israel melalui pipa raksasa, pemompaan dengan skala besar, kanal dan danau buatan. Rata-rata per hari dikuras 1,7 juta m3 air dari danau itu atau 400 juta m3 per tahun.
Lalu, di mana Ya’juj dan Ma’juj sejatinya? Sebagian ulama menyatakan saat ini kaum Ya’juj wa Ma’juj masih berada dalam kerangkeng besi. Fitnah dan Petaka Akhir Zaman karya Abu Fatiah Al-Adnani menjelaskan jika janji Allah telah datang mereka kelak akan dikeluarkan.
Dalil yang menunjukkan bahwa dinding ini masih ada dan belum hancur ialah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW yang bersabda :
عن أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي السَّدِّ قَالَ
( يَحْفِرُونَهُ كُلَّ يَوْمٍ ، حَتَّى إِذَا كَادُوا يَخْرِقُونَهُ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ : ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَدًا ، فَيُعِيدُهُ اللَّهُ كَأَشَدِّ مَا كَانَ ، حَتَّى إِذَا بَلَغَ مُدَّتَهُمْ - وَأَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَهُمْ عَلَى النَّاسِ - قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ : ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ - وَاسْتَثْنَى - قَالَ : فَيَرْجِعُونَ فَيَجِدُونَهُ كَهَيْئَتِهِ حِينَ تَرَكُوهُ ، فَيَخْرِقُونَهُ فَيَخْرُجُونَ عَلَى النَّاسِ ، فَيَسْتَقُونَ الْمِيَاهَ وَيَفِرُّ النَّاسُ مِنْهُمْ
“Mereka menggalinya setiap hari, sehingga mereka hampir dapat merobohkannya maka berkatalah yang menjaganya kepada mereka, ‘Kembalilah, kami besok akan dapat melubanginya.
‘Lalu Allah mengembalikannya sekokoh semula, sehingga apabila telah sampai pada waktunya dan Allah berkehendak melepaskannya ke tengah-tengah manusia, maka berkatalah penjaga itu kepada mereka, ‘Kembalilah, besok kamu akan dapat melubanginya, jika Allah telah mengkehendaki."
Lalu mereka kembali lagi, sedang dinding itu dalam keadaan seperti waktu mereka meninggalkannya dulu, lalu (Ya’juj dan Ma’juj) melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, lantas meminum air, dan orang-orang berlari dari mereka.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dengan sanad sahih).
Hadis tersebut menunjukkan mereka saat ini sedang terus melubangi dinding, mereka terus bekerja hingga datangnya janji Allah. Jika saatnya tiba, dinding itu akan hancur dan keluarlah mereka.
Banyak pendapat para ulama dan sejarawan yang menyebutkan keberadaan mereka, ada yang menyebutnya di wilayah Azerbaijan, ada yang mengatakan berada antara Samarkand dan India. Namun, tidak ada satupun riwayat sahih yang menyebutkan keberadaannya secara pasti.
Sudah Ada Saat ini
Mengutip As Syaikh ‘Abdurrahman ibn As Sa’diy, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam fatwanya menyatakan “Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj telah ada saat ini, dan Al Qur’an menunjukkan akan hal itu. Allah Ta’ala berfirman tentang Dzulqarnain,
حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَى قَوْمٍ لَمْ نَجْعَلْ لَهُمْ مِنْ دُونِهَا سِتْراً * كَذَلِكَ وَقَدْ أَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْراً * ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَباً يعني: سار حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْماً لا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً * قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجاً عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدّاً
“Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya) matahari itu. Demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Dzulkarnain).
Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang kedua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan.
Mereka berkata, “Wahai Dzulkarnain! Sungguh, Ya’juj dan Ma’juj itu (sekelompok manusia) yang berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka” (QS. Al Kahfi : 90-94).
Berdasarkan ayat di atas, Ya’juj dan Ma’juj sudah ada saat ini. Allah Ta’ala juga berfirman bahwa mereka adalah kaum yang suka berbuat kerusakan di muka bumi, maka kaum itu memberikan harta mereka supaya Dzulqarnain membuatkan pembatas antara mereka dan Ya’juj Ma’juj. Maka Dzulqarnain pun menjawab,
آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ
“Berilah aku potongan-potongan besi!” (QS Al Kahfi : 96).
Mereka pun membawakan besi dan akhirnya tersusunlah besi itu satu sama lain hingga dinding itu rata tingginya di antara kedua puncak gunung. Dzulqarnain pun meminta dibawakan potongan besi yang dilelehkan dan dituangkan dari atas dinding itu. Jadilah dinding itu layaknya gunung dari besi.
فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ
“Maka mereka (Ya’juj dan Ma’juj) pun tidak dapat mendakinya” (QS. Al Kahfi : 97).
Mereka tidak dapat mendakinya karena tingginya dinding, tidak pula dapat menggalinya karena bahannya terbuat dari besi. Dzulqarnain pun berkata,
هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقّاً
“Ini adalah rahmat dari Rabbku maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu adalah benar” (QS Al Kahfi : 98).
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ
“Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) berbaur antara satu dengan yang lain” (QS Al Kahfi : 99).
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
يقول الله تعالى: يا آدم –يعني: يوم القيامة– فيقول: لبيك وسعديك. فيقول: أخرج من ذريتك بعثاً إلى النار. قال: يا ربِّ وما بعث النار؟ قال: تسعمائة وتسعة وتسعون من كل ألف) يعني: تسعمائة وتسعة وتسعين من بني آدم كلهم في النار وواحد في الجنة، (فَكَبُر ذلك على الصحابة وعظم عليهم وقالوا: يا رسول الله! أين ذلك الواحد؟ قال: أبشروا فإنكم في أمتين ما كانتا في شيء إلا كثرتاه يأجوج ومأجوج
Allah berfirman, “Wahai Adam. Ia pun menjawab, “Ya, aku memenuhi panggilan-Mu”. Allah berfirman, “Keluarkanlah ba’tsun naar (utusan neraka)!”
Ia bertanya, “Apakah ba’tsun nar itu?”
Allah berfirman, “Dari setiap 1000 orang, 999 orang sebagai menghuni neraka (sehingga 1 orang masuk surga -pent). Para shahabat pun gempar dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang termasuk satu orang (yang satu) itu?” Beliau bersabda, “Bergembiralah! Sesungguhnya dari kalian satu orang dan dari Ya`juj dan Ma`juj seribu orang”. (HR. Bukhari).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkesimpulan, hadis ini jelas menunjukkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj termasuk dari kalangan anak Adam. "Ya’juj dan Ma’juj masuk neraka seluruhnya," ujarnya.
"Ya’juj dan Ma’juj sudah ada saat ini, menurut pandangan kami berdasarkan dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah. Akan tetapi mereka yang telah ada saat ini bukanlah mereka yang nanti akan keluar di akhir zaman. Bahkan akan datang kaum yang lahir belakangan, mereka keluar di akhir zaman dan berbuat kerusakan di muka bumi sebagaimana kerusakan yang diperbuat nenek moyang mereka,: demikian Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin.
Ahlus Sunnah meyakini tentang adanya Ya’juj dan Ma’juj yang mereka akan keluar di akhir zaman. Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia biasa seperti layaknya manusia lainnya. Mereka mirip dengan orang bangsa at-Turk (mereka adalah orang kafir), dengan mata sipit, berhidung pesek, berambut pirang, sekalipun bentuk dan kulit mereka bervariasi. (Lihat an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim (hal. 102) oleh Ibnu Katsir, tahqiq Ahmad ‘Abdus Syaafi. Wallaahu a’lam bish Shawaab).
(mhy)