Wajib Diketahui, Tiga Waktu yang Dilarang untuk Tidur
Senin, 29 Maret 2021 - 19:12 WIB
Tidur merupakan sebuah nikmat yang diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala. Dengan tidur, manusia memiliki waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya dari segala aktivitas . Akan tetapi, dalam Islam ada waktu-waktu tertentu yang justru dilarang untuk tidur. Kenapa demikian? Dan waktu kapan saja kita dilarang untuk tidur ini?
Muslimah, tidur adalah salah satu di antara tanda kekuasaan Allah Ta'ala. Sebagaimana tercantum dalam firmanNya :
وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”. (QS Ar Rum: 23)
Ulama Ahlussunnah dan ahli tafsir, Syaikh Abdur Rahman Bin Nashir As Sa’di berkata ketika menafsirkan ayat di atas, “Tidur merupakan satu bentuk dari rahmat Allah sebagaimana yang Ia firmankan.
Kemudian, Allah Ta'ala juga berfirman :
وَمِن رَّحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karuniaNya (pada siang hari) dan supaya kamu bersyukur”. (QS Al Qashahs: 73).
Tidur yang baik dan benar dapat mendatangkan manfaat dan tentunya pahala bagi kita yang menjalaninya sesuai dengan ajaran-Nya. Namun sebaliknya jika kita tidak mengetahui waktu yang tepat untuk tidur justru hanya akan mendatangkan keburukan.
Karena itu, sebagai muslim kita wajib mengenali waktu-waktu yang tepat untuk tidur yang dilarang dalam ajaran islam. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut waktu-waktu yang dilarang untuk tidur tersebut:
1. Tidur setelah subuh
Tidur setelah subuh atau disbut haylulah. Kata Haylulah sendiri diambil dari kata hala yahulu haulan yang bermakna mencegah atau menghalangi.
Kalau menurut orang tua kita dahulu, menyebut jika kita tidur di pagi hari, maka rejeki kita akan dipatok ular. Kata-kata ini, ada benarnya. Karena kebiasaan tidur di waktu setelah subuh akan menghalangi datangnya rejeki kepada seseorang. Tidur di waktu ini sangat tidak dianjurkan.
Ibnul-Qayyim dalam kitabnya 'Madaarijus-Saalikiin' menjelaskan tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur. Ia berkata, “Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa”.
2. Tidur setelah sholat Ashar
Muslimah, tidur adalah salah satu di antara tanda kekuasaan Allah Ta'ala. Sebagaimana tercantum dalam firmanNya :
وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”. (QS Ar Rum: 23)
Ulama Ahlussunnah dan ahli tafsir, Syaikh Abdur Rahman Bin Nashir As Sa’di berkata ketika menafsirkan ayat di atas, “Tidur merupakan satu bentuk dari rahmat Allah sebagaimana yang Ia firmankan.
Kemudian, Allah Ta'ala juga berfirman :
وَمِن رَّحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karuniaNya (pada siang hari) dan supaya kamu bersyukur”. (QS Al Qashahs: 73).
Tidur yang baik dan benar dapat mendatangkan manfaat dan tentunya pahala bagi kita yang menjalaninya sesuai dengan ajaran-Nya. Namun sebaliknya jika kita tidak mengetahui waktu yang tepat untuk tidur justru hanya akan mendatangkan keburukan.
Karena itu, sebagai muslim kita wajib mengenali waktu-waktu yang tepat untuk tidur yang dilarang dalam ajaran islam. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut waktu-waktu yang dilarang untuk tidur tersebut:
1. Tidur setelah subuh
Tidur setelah subuh atau disbut haylulah. Kata Haylulah sendiri diambil dari kata hala yahulu haulan yang bermakna mencegah atau menghalangi.
Kalau menurut orang tua kita dahulu, menyebut jika kita tidur di pagi hari, maka rejeki kita akan dipatok ular. Kata-kata ini, ada benarnya. Karena kebiasaan tidur di waktu setelah subuh akan menghalangi datangnya rejeki kepada seseorang. Tidur di waktu ini sangat tidak dianjurkan.
Baca Juga
Ibnul-Qayyim dalam kitabnya 'Madaarijus-Saalikiin' menjelaskan tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur. Ia berkata, “Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa”.
2. Tidur setelah sholat Ashar