6 Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan
Kamis, 08 April 2021 - 18:23 WIB
Muslimah, seperti diketahui bahwa ibadah puasa apalagi di bulan Ramadhan merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, dilipatgandakan kebaikan , dan pengangkatan derajat.
Kenapa ibadah puasa Ramadhan sangat penting? Karena Allah ta’ala telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya. Sebagaimana Firman Allah dalam hadis qudsi yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang-orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi” (Hadis Muttafaq ‘Alaih)
Dan sabda Nabi-shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadis Muttafaq ‘Alaih).
Namun untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan ini memiliki syarat-syaratnya. Dikutip dari Kitab 'Risalah Ramadhan', Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-Jarullah menyebutkan, ada dua syarat utama agar bisa memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, yakni: pertama, mengimani dengan benar akan kewajiban ini, serta mengharap pahala karenanya di sisi Allah Ta’ala.
Selain sebagai bulan ibadah puasa, Ramadhan juga memiliki keistimewaan lainnya, seperti berikut ini:
1. Pada bulan Ramadhan diturunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi ummat manusia dan berisi keterangan-keterangan tentang petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil.
2. Pada bulan ini disunnahkan sholat tarawih, yakni sholat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam– para sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Sabda Nabi-shallallahu ‘alaihi wa sallam-
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa mendirikan sholat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadis Muttafaq ‘Alaih)
3. Pada bulan ini terdapat Lailatul Qadar (malam mulia), yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, doa dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadis Muttafaq ‘Alaih)
Malam Lailatur Qadar ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada di malam-malam lainnya. Karena itu, seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan takut dari siksa-Nya, memanfaatkan kesempatan pada waktu itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari kesepuluh malam tersebut dengan sholat, membaca Al-Qur’anul Karim, zikir, doa, istighfar dan taubat yang sebenar-benarnya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati, dan mengabulkan doa kita.
Kenapa ibadah puasa Ramadhan sangat penting? Karena Allah ta’ala telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya. Sebagaimana Firman Allah dalam hadis qudsi yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang-orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi” (Hadis Muttafaq ‘Alaih)
Dan sabda Nabi-shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadis Muttafaq ‘Alaih).
Namun untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan ini memiliki syarat-syaratnya. Dikutip dari Kitab 'Risalah Ramadhan', Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-Jarullah menyebutkan, ada dua syarat utama agar bisa memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, yakni: pertama, mengimani dengan benar akan kewajiban ini, serta mengharap pahala karenanya di sisi Allah Ta’ala.
Selain sebagai bulan ibadah puasa, Ramadhan juga memiliki keistimewaan lainnya, seperti berikut ini:
1. Pada bulan Ramadhan diturunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi ummat manusia dan berisi keterangan-keterangan tentang petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil.
2. Pada bulan ini disunnahkan sholat tarawih, yakni sholat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam– para sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Sabda Nabi-shallallahu ‘alaihi wa sallam-
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa mendirikan sholat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadis Muttafaq ‘Alaih)
3. Pada bulan ini terdapat Lailatul Qadar (malam mulia), yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, doa dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadis Muttafaq ‘Alaih)
Malam Lailatur Qadar ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada di malam-malam lainnya. Karena itu, seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan takut dari siksa-Nya, memanfaatkan kesempatan pada waktu itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari kesepuluh malam tersebut dengan sholat, membaca Al-Qur’anul Karim, zikir, doa, istighfar dan taubat yang sebenar-benarnya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati, dan mengabulkan doa kita.