Belajar dari Kemuliaan Keluarga Imran

Sabtu, 17 April 2021 - 06:15 WIB
Proses pendidikan yang dilakukan orang tua kepada anaknya menjadi kunci utama kualitas seseorang. Foto ilustrasi/bebeclub
Keluarga adalah madrasah iman yang paling utama. Ada sebuah potret istimewa sebuah keluarga yang dicantumkan dalam Al-Qur'an, yakni keluarga Imran. Sampai-sampai Allah memberinya kehormatan menjadi salah satu nama surat, yang hanya 114 nama ini. Nama surat tersebut surat Ali Imran. Lantas apa keistimewaan keluarga Imran?



Sosok Imran sebenarnya bukanlah seorang nabi apalagi rasul. Namun Allah Subhanahu wa ta'ala memujinya lewat sebuah ayat dan menyandingkannya dengan nama dan keluarga nabi . Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّاللَّهَاصْطَفَىآَدَمَوَنُوحًاوَآَلَإِبْرَاهِيمَوَآَلَعِمْرَانَعَلَىالْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing).” (QS Ali Imran: 33)



Dalam tafsir Ibnu Katsir, Imran dan istrinya adalah hamba yang senantiasa tekun beribadah. Mengawali pendidikan anaknya sejak dalam kandungan. Ketika istri Imran hamil, ia telah berdoa dan menadzarkan anaknya menjadi hamba yang sholeh yang mengabdi kepada Allah, secara khusus akan berkhidmat kepada Baitul Maqdis. Nadzar keluarga Imran ini menunjukkan tingginya cita-cita untuk melahirkan generasi berkualitas, dengan senantiasa memohon kepada Allah agar generasi yang akan dilahirkan benar-benar menjadi hamba Allah yang sholeh.

Maka doa sejak mengandung anak menjadi senjata yang sangat ampuh, untuk melangitkan harapan. Untuk itu ia berkata, seperti yang disebutkan firman-Nya: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu, terimalah (nazar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Ali Imran: 35)



Muslimah, seorang ibu hendaknya memperhatikan sisi ruhiyah ketika ia mengandung. Jangan hanya sibuk memikirkan hal duniawi saja, misalnya persiapan melahirkan atau dari sisi kesehatannya. Meskipun tentu saja hal tersebut harus tetap mendapatkan perhatian. Namun hal yang pertama dan utama adalah bagaimana pendidikan dari segi ruhiyah dan itu dilakukan sejak dalam kandungan.

Istri Imran telah melakukan pendidikan dalam kandungan, walau suaminya (Imran) meninggal ketika hamil. Lalu pendidikan itu berlanjut tatkala istri Imran melahirkan, ia berdoa, “Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak-cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran: 36).



Istri Imran adalah potret bagaimana ibu senantiasa memohon kepada Allah penjagaan kepada anaknya. Potret ini mengisyaratkan bahwa disetiap fase hamil dan melahirkan hendaknya senantiasa memohon kepada Allah, dan tentu saja Allah akan menerima hal yang baik. Mengawali setiap fase dengan niat dan cara yang baik dan melangitkan harapan tersebut kepada Allah, maka Allah akan menerimanya, bahkan terlibat dalam proses pertumbuhannya.

Baca juga: Permintaan Daging Sapi Asal Australia Kian Meningkat Saat Ramadan

Allah mengirimkan Zakaria untuk memeliharanya, disebabkan ayahnya, Imran telah meninggal. Bukan hanya itu, Allah pun senantiasa melimpahkan rezekinya dengan makanan yang Allah kirimkan kepada Maryam. “Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab, dia dapati makanan disisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam, darimana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.” (QS. Ali Imran: 37)



Keistimewaan keluarga Imran tak berakhir sampai di situ. Maryam, wanita suci dipilih oleh Allah untuk menjadi ibu seorang nabi. Ternyata keistimewaan keluarga ini tak hanya sampai pada anaknya, namun semakin meningkat kualitas generasinya hingga ke cucunya, yakni Nabi Isa ‘Alahissalam. Doa dan madrasah iman yang dilakukan oleh Imran dan istrinya berujung pada lahirnya seorang nabi.

Muslimah, dari keluarga Imran ini kita bisa belajar. Bagaimana kualitas seorang anak sangat ditentukan oleh peran orang tua. Proses pendidikan yang dilakukan orang tua kepada anaknya menjadi kunci utama kualitas seseorang.

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Setiap manusia yang lahir, mereka lahir dalam keadaan fitrah. Orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani” (HR. Bukhari-Muslim)



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
فَاصۡبِرۡ اِنَّ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۡۢبِكَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ بِالۡعَشِىِّ وَالۡاِبۡكَارِ
Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.

(QS. Ghafir Ayat 55)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More