Hajar Aswad (1): Jibril yang Membawakan Batu Hitam Itu dari Hindustan

Kamis, 06 Mei 2021 - 16:11 WIB
لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَاسْتَلَمَ الْحَجَرَ ثُمَّ مَضَى عَنْ يَمِينِهِ فَرَمَلَ ثَلاثًا وَمَشَى أَرْبَعًا

Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Makkah, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki masjidil Haram lalu mengusap Hajar Aswad, kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berlalu di arah sebelah kanan Hajar Aswad. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berlari kecil pada tiga putaran dan berjalan pada empat putaran.

Inilah yang menjadi pegangan kaum Muslimin dalam mencium Hajar Aswad atau mengusapnya. Mereka melakukan itu dalam rangka mengikuti Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjadikan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri tauladan, bukan karena meyakini bahwa Hajar Aswad bisa mendatangkan manfaat atau bisa mendatangkan celaka.

Oleh karena itu Amirul Mukminin Umar bin al-Khattab Radhiyallahu anhu mengatakan:

إِنِّي أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ وَلَوْلَا أَنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ

Sesugguhnya saya tahu bahwa kamu itu hanya sebongkah batu yang tidak bisa mendatangkan manfaat juga tidak bisa mendatangkan bahaya. Kalau bukan karena saya melihat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka saya tidak akan menciummu. [HR Al-Bukhâri dan Muslim]

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya' dan shalat subuh.  Sekiranya mereka mengetahui pahala yang ada pada keduanya, pasti mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More