Inilah Cara Mendeteksi Naik Turunnya Iman
Rabu, 26 Mei 2021 - 13:19 WIB
Keimanan atau iman merupakan modal dasar bagi seorang mukmin yang diperintahkan agar dapat menjalani kehidupan sesuai yang diperintahkan syariat islam. Namun seiring bergulirnya waktu dengan berbagai subhat dan syahwat yang menerpa, seringkali kadar keimanan mengalami pasang surut. Nah, bagaimana cara mendeteksi iman kita ini, apakah sedang naik atau malah turun?
Mengutip tulisan Ustadz dr. Raehanul Bahraen M.Sc, dijelaskana bahwa cara mendeteksi iman kita sedang naik atau turun adalah dengan melihat apakah kita mudah melakukan kebaikan atau tidak. "Apabila mudah melakukan kebaikan, tandanya iman kita sedang naik. Namun apabila mudah melakukan keburukan, itu tandanya iman kita sedang turun,"ungkap dai alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta ini.
Menurut sebagian ulama di zaman dahulu, bila ingin melihat atau salah satu cara mendeteksi naik atau turunnya iman adalah dengan melihat shalat malam mereka. Mereka menjadikan shalat malam sebagai indikator apakah dimudahkan atau tidak dalam melakukannya.
Sebagaimana yang pernah terjadi pada Sufyan Ats Tsauri, beliau mengatakan:
حرمت قيام الليل خمسة أشهر بذنب أذنبته
“Aku terhalangi shalat malam selama 5 bulan karena melakukan suatu dosa.” [Qiyaamul Lail, Fadhluhu wa Aadaabuhu]
Sufyan Ats Tsauri terhalangi shalat malam karena melakukan suatu dosa. Padahal para ulama sangat memungkinkan mudah bangun di tengah malam untuk melaksanakan shalat, namun tiba-tiba terhalangi selama 5 bulan. Mereka langsung mendeteksi adanya dosa yang mereka lakukan, dan jika melakukan dosa tandanya iman sedang turun, sehingga terhalangi dalam melakukan kebaikan.
Demikian juga yang dikemukakan oleh Hasan Al Bashri. Beliau mengatakan:
إن الرجل ليذنب الذنب فيحرم به قيام الليل
“Apabila seseorang melakukan suatu dosa yang menurunkan keimanaannya, dia akan diharamkan atau dihalangi shalat malam oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” [Al-Mujalasah wa Jawahirul Ilmi no. 403]
Karena itu, menurut Ustadz Raehanul, shalat malam adalah indikasi keimanaan kita. Karena shalat malam itu hanya bisa dilakukan karena keimanan di dalam hati dan merupakan kebiasaan orang-orang yang shalih.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﻘِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺩَﺃْﺏُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ، ﻭَﻫُﻮَ ﻗُﺮْﺑَﺔٌ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ، ﻭَﻣُﻜَﻔِّﺮَﺓٌ ﻟِﻠﺴَّﻴِّﺌَﺎﺕِ، ﻣَﻨْﻬَﺎﺓٌ ﻋَﻦِ ﺍْﻹِﺛْﻢِ
“Lakukanlah shalat malam oleh kalian, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan dan mencegah dari perbuatan dosa.” [HR. Tirmidzi, Hadis hasan]
Wallahu A'lam
Baca Juga
Mengutip tulisan Ustadz dr. Raehanul Bahraen M.Sc, dijelaskana bahwa cara mendeteksi iman kita sedang naik atau turun adalah dengan melihat apakah kita mudah melakukan kebaikan atau tidak. "Apabila mudah melakukan kebaikan, tandanya iman kita sedang naik. Namun apabila mudah melakukan keburukan, itu tandanya iman kita sedang turun,"ungkap dai alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta ini.
Menurut sebagian ulama di zaman dahulu, bila ingin melihat atau salah satu cara mendeteksi naik atau turunnya iman adalah dengan melihat shalat malam mereka. Mereka menjadikan shalat malam sebagai indikator apakah dimudahkan atau tidak dalam melakukannya.
Baca Juga
Sebagaimana yang pernah terjadi pada Sufyan Ats Tsauri, beliau mengatakan:
حرمت قيام الليل خمسة أشهر بذنب أذنبته
“Aku terhalangi shalat malam selama 5 bulan karena melakukan suatu dosa.” [Qiyaamul Lail, Fadhluhu wa Aadaabuhu]
Sufyan Ats Tsauri terhalangi shalat malam karena melakukan suatu dosa. Padahal para ulama sangat memungkinkan mudah bangun di tengah malam untuk melaksanakan shalat, namun tiba-tiba terhalangi selama 5 bulan. Mereka langsung mendeteksi adanya dosa yang mereka lakukan, dan jika melakukan dosa tandanya iman sedang turun, sehingga terhalangi dalam melakukan kebaikan.
Demikian juga yang dikemukakan oleh Hasan Al Bashri. Beliau mengatakan:
إن الرجل ليذنب الذنب فيحرم به قيام الليل
“Apabila seseorang melakukan suatu dosa yang menurunkan keimanaannya, dia akan diharamkan atau dihalangi shalat malam oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” [Al-Mujalasah wa Jawahirul Ilmi no. 403]
Karena itu, menurut Ustadz Raehanul, shalat malam adalah indikasi keimanaan kita. Karena shalat malam itu hanya bisa dilakukan karena keimanan di dalam hati dan merupakan kebiasaan orang-orang yang shalih.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﻘِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺩَﺃْﺏُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ، ﻭَﻫُﻮَ ﻗُﺮْﺑَﺔٌ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ، ﻭَﻣُﻜَﻔِّﺮَﺓٌ ﻟِﻠﺴَّﻴِّﺌَﺎﺕِ، ﻣَﻨْﻬَﺎﺓٌ ﻋَﻦِ ﺍْﻹِﺛْﻢِ
“Lakukanlah shalat malam oleh kalian, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan dan mencegah dari perbuatan dosa.” [HR. Tirmidzi, Hadis hasan]
Baca Juga
Wallahu A'lam
(wid)