Rumah Tangga Tentram Karena Paham Agama

Selasa, 01 Juni 2021 - 07:30 WIB
Pasangan suami istri harus memahami dan menjalankan syariat agama dengan baik agar rumah tangganya sejuk, berkah, dan tenteram. Foto ilustrasi/ist
Dalam rumah tangga harus ada kasih sayang dari qalbu di antara suami dan istri. Aktivitas keduanya selalu bernilai ibadah dan difokuskan untuk menjalankan syariat Allah Ta'ala, sehingga kehidupan rumah tangga ini menjadi tentram.



Karena itulah, baik laki-laki atau perempuan, memilih pasangannya harus berdasar agama dan akhlak. Misal, untuk laki-laki, hendaknya memilih istri yang mau dibimbing dalam beragama dan berakhlak mulia. Pilihlah istri yang selalu bersyukur. Dan mau menjadi pembimbing anak-anakmu nanti, agar kelak anak-anakmu menjadi generasi islam yang sejati.

Istri harus banyak bersyukur pada suaminya. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

لا ينظرُ اللَّهُ إلى امرأةٍ لا تشكُرُ لزوجِها وَهيَ لا تستَغني عنهُ

"Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan ia tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan suaminya" (HR. An Nasa'i dan Al Baihaqi dalam Sunanul Kubra).



Makna Allah tidak akan melihat mereka maksudnya mereka mendapat murka dari Allah.

Ath Thabari menjelaskan:

ولا ينظر إليهم، يقول: ولا يعطف عليهم بخير، مقتًا من الله لهم

"Allah tidak melihat mereka] maksudnya Allah tidak memberikan kasih sayang berupa kebaikan kepada mereka, dan mereka mendapat murka dari Allah" (Tafsir Ath Thabari).



Ulama salaf As Sam'ani juga menjelaskan:

{وَلَا ينظر إِلَيْهِم يَوْم الْقِيَامَة} يَعْنِي: لَا ينظر إِلَيْهِم بِالرَّحْمَةِ

"[Allah tidak memandang mereka di hari kiamat] maknanya Allah tidak memandang mereka dengan pandangan rahmah" (Tafsir As Sam'ani).

Maka bagi para istri hendaknya bersyukur dengan apa yang diberikan suami dan tidak banyak menuntut serta merasa cukup dengan rezeki Allah yang diberikan melalui suaminya.



Agar mendapatkan istri yang pandai bersyukur itulah, setiap suami harus berusaha memilih istri yang baik akhlaknya. Pilihlah istri, yang menyayangi kedua orangtua suami apa adanya bukan ada apanya. Menyayangi mereka sama seperti dia menyayangi kedua orangtua nya.

Istri yang baik juga akan berupaya menjadikan suaminya pemimpin bagi dirinya. Bukan hanya di depan kedua orangtua suami saja, tetapi di depan kedua orangtuanya sendirk, keluarganya dan anak-anaknya.

Baca juga: Jaksa Banding, Refly Harun: Terlihat Bernafsu Mengandangkan Habib Rizieq

Dan bagi perempuan, hendaklah memilih suami yang sudah paham betul agamanya terutama tentang bertauhid dan kehidupan rumah tangga. Agar nanti dia siap betul membimbing Istri dengan hati-hati. Pilihlah suami yang baik dalam mengajarkan akhlak mulia, kehidupan rumah tangga, menasihati agama, dan lainnya. Bukan yang kasar pada istri, congkak hanya karena perempuan hanyalah seorang istri. Tapi suami pun harus tau betapa mulianya seorang istri.

Pilihlah suami, yang dia lebih memikirkan utamanya kebahagiaan istri, yang bisa menjalin kedekatan dan harmonis kepada istri. Pilihlah suami, yang terlihat memang layak jadi pemimpin keluarga.

Baca Juga: Menag-Kemenkes Siapkan Vaksin Johnson and Johnsonn untuk Calon Jamaah Haji

Pemimpin yang mengutamakan keluarga daripada pekerjaan, pemimpin yang selalu menyempatkan berbagi kasih sayang dan candaan, pemimpin yang selalu membantu kekurangan keluarga dan membantu pekerjaan rumah istrinya. Pemimpin yang seperti ini, akan sangat jarang ditemukan, bila bukan pada suami yang berakhlak mulia lagi sudah paham agamanya.

Wallahu 'Alam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اَلۡهٰٮكُمُ التَّكَاثُرُۙ‏ (١) حَتّٰى زُرۡتُمُ الۡمَقَابِرَؕ (٢) كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَۙ‏ (٣) ثُمَّ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَؕ (٤) كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُوۡنَ عِلۡمَ الۡيَقِيۡنِؕ (٥) لَتَرَوُنَّ الۡجَحِيۡمَۙ (٦) ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيۡنَ الۡيَقِيۡنِۙ (٧) ثُمَّ لَـتُسۡـَٔـلُنَّ يَوۡمَٮِٕذٍ عَنِ النَّعِيۡمِ (٨)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri, kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).

(QS. At-Takatsur)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More