Pesan untuk Orangtua, Jangan Lupakan Doa Ini dalam Mendidik Anak

Minggu, 13 Juni 2021 - 21:46 WIB
Al-Habib Quraisy Baharun ketika bersama para santri. Foto/dok Al-Habib Quraisy
Banyak di antara orangtua menyekolahkan anaknya ke lingkungan pesantren atau sekolah berbasis keislaman dengan harapan anaknya menjadi anak yang baik dan saleh. Namun, tak sedikit anak yang tetap bandel dan jauh dari kata saleh. Apa sebab?

Tentu banyak faktor yang menyebabkan hal itu. Di antaranya faktor teman, lingkungan, pergaulan, bacaan, tontonan, dan faktor-faktor lainnya. Al-Habib Quraisy Baharun (pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan) dalam satu tausiyahnya mengatakan, sebagian orang tua yang "hijrah" berpikir sudah berjuang menyekolahkan anaknya ke pesantren, tetapi mereka lupa menyerahkan urusan pendidikan anak kepada Allah yang Maha mengatur jagat raya.



"Lupa berdoa kepada Allah agar Allah memberikan anaknya taufik dan hidayah-Nya. Padahal, doa merupakan salah satu sebab yang paling utama untuk si anak bisa menjadi hamba Allah yang taat," kata Habib Quraisy.

Berikut doa yang dapat dipanjatkan para orangtua. Salah satunya doa Nabi Ibrahim 'Alaihis salam memohon kesalehan untuk keturunannya, sebagaimana diabadikan dalam Al-Qur'an:



رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ


Robbi Habli Minash Sholihiin

"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh" (QS. Ash-Shafat: 100)

Allah Ta’ala juga berfirman:

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ


Robbij 'Alnii Muqimash Sholati wa Min dzuriyati, Robbana qa Taqobbal Du'a

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan sholat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku" (QS. Ibrahim: 40)

Semoga Allah Ta'ala memberi hidayah dan taufik-Nya dan menjadikan keturunan kita anak saleh dan salehah. Aamiin

Wallahu A'lam

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More