Nabi Yusuf AS Tak Sekadar Mentakwilkan Mimpi Sang Raja

Selasa, 21 April 2020 - 08:32 WIB
Langkah-langkah yang ditawarkan Nabi Yusuf AS bukan hanya kebijakan yang menyangkut pemerintahan namun juga masyarakat sebagai pelaku ekonomi.

Strategi efisiensi produksi dan konsumsi menjadi langkah pertama diiringi dengan saving (penghematan) dan membangun lumbung pangan untuk menghadapi masa krisis pangan yang dikabarkan oleh alam.

Sikap Profesional

Melihat reputasi Nabi Yusuf yang sedemikian tinggi, sang raja langsung terpesona dan bertitah untuk mengangkatnya menjadi pejabat tinggi negara, semacam penasehat raja.

Namun Nabi Yusuf mengetahui kapasitas dirinya. Maka dia memilih salah satu profesi yang sesuai kompetensinya yaitu bendahara negara.

M. Quraish Shihab memaparkan dengan apik bahwa kata hafidh didahulukan dari kata alim, menunjukkan bahwa pemeliharaan amanah lebih utama dari sekadar ilmu atau kompetensi. Dalam profesionalitas mengandung dua hal tadi: amanah dan pengetahuan.

وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِي ۖ فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ

Dan raja berkata: ‘Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku.’ Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengannya, dia berkata: ‘Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami.’ (QS Yusuf 54).

قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ ۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ

Berkata Yusuf. ‘Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.’” (QS Yusuf 55)

Ibnu Katsir menerangkan Nabi Yusuf minta pekerjaan tersebut karena ia tahu kemampuan dirinya di samping bahwa pekerjaannya itu mendatangkan maslahat bagi orang banyak.

Bendaharawan negara yang menguasai gudang penyimpanan hasil bumi sebagai persediaan untuk menghadapi tahun-tahun paceklik yang sulit seperti yang diceritakannya.

Dengan itu ia dapat berbuat dengan cara yang lebih hati-hati, lebih baik, dan lebih tepat bagi mereka. Lumbung pangan adalah kunci kehidupan masa paceklik, oleh karena itu harus dikelola oleh orang yang amanah dan profesional. Jangan sampai hajat hidup orang banyak dirusak oleh para tikus berdasi yang tidak memiliki hati.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' secara berjamaah, itu seperti beribadah setengah malam. Dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' dan Subuh secara berjamaah, maka ia seperti beribadah semalam penuh.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 468)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More