Keruntuhan Umat Islam Akhir Zaman

Rabu, 18 Agustus 2021 - 14:39 WIB
Sisanya mereka buang ke sungai Dajlah sehingga airnya berwarna hitam kelunturan tinta para ulama. Sebuah tindakan uncivilize dari bangsa anti peradaban yang tidak paham makna ilmu pengetahuan.

Amat jauh bila dibandingkan penjajahan Eropa di abad 18-20 Masehi ke dunia Islam. Mereka masih sedikit menghargai karya para ulama muslim. Buktinya berbagai kitab ulama justru kita temukan di berbagai moseum di belahan dunia barat.

Mereka tidak beriman, tapi mereka masih punya jiwa apresiasi terhadap dunia ilmu pengetahuan. Sedangkan bangsa Tatar/Mongol itu memang bangsa pre-historic yang anti peradaban dan anti ilmu pengetahuan. Bangsa bodoh yang sejajar dengan hewan melata.

Namun, serbuan musuh Islam dan membakar ribuan karya ulama itu tidak meruntuhkan agama Islam secara keseluruhan. Hanya sebatas di sebagian wilayah saja. Sedangkan wilayah lain seperti Syam, Hijaz, Mesir, Yaman, Magharibah dan Spanyol tetap bersinar dengan ilmu.

Kehancuran Total Masa Kini

Namun, gejala keruntuhan bangunan umat Islam yang lebih masif dan mengglobal justru terjadi diabad ke-15 ini. Ketika lahir generasi umat Islam yang pandangan hidup nyaris selevel dengan peradaban bangsa Tatar/Mongol di masa lalu.

Bangsa itu musuh Islam yang tidak kenal ilmu para ulama dan malah membuangnya begitu saja. Hari ini jiwa-jiwa Tatar dan Mongol itu justru menjelma dan lahir di rahim umat Islam sendiri. Mental mereka sama saja, anti Pati dengan ilmu-ilmu keislaman warisan para ulama dan menganggapnya sampah busuk yang harus dibuang. Dan diganti dengan kalimat beracun: "Kembali kepada Qur'an dan Sunnah."

Kalau dulu yang melakukannya jelas orang kafir musuh Allah yang nyata dan kelihatan. Tapi hari ini yang melakukan justru anak-anak yang lahir dari umat Islam sendiri.

Hari ini lahir generasi yang lebih khusyuk duduk talaqqi kepada masyaikh artis hijrah, mengambil sanad ilmu kepada muallaf yang kemarin sore masuk Islam, belajar tafsir kepada politikus krisis dukungan, serta menciumi tangan para motivator rindu order sebagai guru besar dalam belajar ilmu-ilmu keislaman. Salah ngaji dan salah guru. Tapi galaknya minta ampun dengan para ahli ilmu sungguhan. Na'uzdu Billahi, tsumma na'uzdu Billaah.

(rhs)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Al Aghar Al Muzanni, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala, sesungguhnya aku beristighfar sebanyak seratus kali dalam sehari.

(HR. Muslim No. 4870)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More